Gadis Penjual Gorengan Tewas di Padang

Isi Tas IS Otak Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman yang Kini Buron, Ada knuckle-Paket Sabu

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy mengatakan, Indra Septiarman kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Editor: Hendrik Budiman
Kolase Tribun Bogor
Polisi telah menetapkan IS alias Indra Septiarman sebagai tersangka pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Polisi menemukan barang bukti berupa tas yang diduga milik tersangka IS otak  pembunuhan gadis penjual gorengan di Pariaman, Sumatera Barat yang kini buron.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy mengatakan, Indra Septiarman kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Setelah penyelidikan intensif dan berdasarkan keterangan saksi dan fakta-fakta di lapangan, untuk terduga pelaku inisial IS sudah kita tetapkan sebagai tersangka," katanya dikutip dari Kompas TV, Senin (16/9/2024).

Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan IS.

"Kami masih melakukan pencarian tersangka ini dibantu masyarakat," kata dia.

Dari hasil pencarian itu, polisi telah menemukan tas milik tesangka.

"Kami menemukan salah satu barang bukti baru berupa tas yang patut diduga kuat milik tersangka," kata dia lagi.

Tas itu ditemukan di dalam sebuah gubuk di tengah hutan yang diduga jadi tempat persembunyian IS.

Berikut isi tas IS :

  • Pakaian
  • Dompet berisi KTP orangtua tesangka
  • Knuckle
  • Narkotika jenis sabu bekas hisap beserta alat hisapnya

Tabiat Is

Tabiat IS tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Pariaman, Sumatera Barat yang kini buron ternyata pecandu narkoba dan sudah 2 kali masuk penjara.

Diketahui, pria bernama Indra Septiarman tersangka pemerkosa dan pembunuh Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Penetapan tersangka Indra Septiarman ini setelah lebih dari sepekan penyelidikan dan perburuan.

Bahkan tersangka Indra Septiarman (IS) sempat dikejar ke hutan.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat Kombes Dwi Sulistyawan mengungkap penyebab tersangka IS belum berhasil ditangkap.

"Masih kesulitan untuk melakukan penangkapan. Sebab, si pelaku sangat mengenal medan pelarian,"ujarnya.

Hal itulah kendala untuk bisa mengamankan terduga pelaku itu.

"Terduga pelaku sangat mengenal medan di sini. Jadi dia bisa dengan mudah melarikan diri, sementara personel kita belum mengenal medan," katanya.

Menurut dia, tim khusus saat ini terus mengejar tersangka.

Ia pun mengajak masyarakat setempat ikut mendoakan dan memberi dukungan kepada aparat kepolisian untuk bisa menangkap tersangka.

"Ya tentunya kami juga mohon doa dan support dari rekan-rekan media dan masyarakat agar terduga pelaku bisa segera kami temukan, Kami tangkap," kata Dwi.

Ciri-ciri Indra Septiarman:

- Pria bertato

- Usia 20 tahunan

- Warga Korong Pasa Surau, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

- Diduga preman dan pecandu narkoba 

- Menghilang setelah jasad Nia Kurnia Sari ditemukan.

- Sempat dilakukan pengejaran dan lari ke hutan

- Sempat terdeteksi berada di kawasan Pasar Gelombang, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Tampang IS

Tampang IS tersangka pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, viral di media sosial. 

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, membenarkan foto yang berseliweran di media sosial adalah tersangka yang sedang pihaknya kejar.

"Ini memang warga setempat (Padang Pariaman), jadi sudah banyak dikenal oleh masyarakat," ujarnya, Senin (16/9/2024).

Lebih lanjut, Reggy menyebut bahwa hari ini (Senin) pihaknya kembali melanjutkan pengejaran tersangka.

Lokasi pengejaran masih di sekitaran hutan yang diduga merupakan lokasi persembunyian IS, di kawasan Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.

Sebelumnya diberitakan, Pihak kepolisian tetapkan tersangka pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, berinisial IS.

Penetapan tersangka ini, disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, melalui keterangan resmi pada TribunPadang.com, Minggu (15/9/2024).

"Berdasarkan fakta, barang bukti dan keterangan saksi, sudah bisa kami tetapkan tersangka dalam kasus ini berinisial IS," ujarnya.

Pelaku berinisial IS ini merupakan warga Padang Pariaman, saat ini tersangka masih dalam tahap pengejaran oleh pihak kepolisian.

Rekam Jejak IS

Rekam jejak IS tersangka pembunuh gadis penjual gorengan di Padang 
yang menggegerkan warga Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, mengungkapkan, tersangka IS adalah warga Padang Pariaman

Saat ini, tersangka masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Pengejaran dilakukan dengan menyisir sejumlah titik di Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.

"Titik yang akan kami sisir malam ini ialah lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian pelaku," ujar Iptu AA Reggy dikutip dari Tribun Padang pada Minggu (15/9/2024).

Pengejaran malam ini akan dilakukan dengan membagi beberapa tim untuk mempermudah pencarian.

Iptu AA Reggy juga meminta masyarakat agar tetap sabar dan tidak terpengaruh oleh berita bohong.

"Kami minta doa dan dukungan dari masyarakat agar tersangka bisa segera kami tangkap," tambahnya.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan pihaknya telah menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai.

Penyisiran ini melibatkan tim gabungan serta masyarakat, yang menyusuri beberapa titik yang diduga merupakan tempat pelarian tersangka.

"Hari ini, kami menemukan satu tas milik pelaku yang berisi sejumlah barang bukti pendukung untuk meningkatkan proses pencarian," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir.

Akan tetapi, AKBP Ahmad Faisol Amir belum merinci temuan barang bukti baru yang diamankan di lapangan.

Lebih lanjut, AKBP Ahmad Faisol Amir juga meluruskan informasi bahwa pihaknya belum berhasil menangkap pelaku hingga pukul 18.57 WIB.

"Kami masih melakukan pengejaran dan mohon agar masyarakat bersabar. Kami memohon doa dan dukungan semoga pelaku dapat kami amankan," tuturnya. 

Lalu, siapa sebenarnya IS?

Keluarga korban disebut mengenal pelaku dari wajahnya, karena sering lewat di depan rumah korban.

Dinald Debra, Koordinator Tagana Padang Pariaman, mengatakan, IS sering nongkrong di dekat TKP.

IS bersama tiga rekannya berada di sekitar musala saat hujan deras Pada hari Jumat (6/9/2024), hari terjadinya pembunuhan.

Kepada petugas, tiga rekan IS ini mengatakan, bahwa ia sempat membuntuti Nia dari belakang saat melihat korban berjalan menuju arah rumahnya.

Usai penemuan jasad Nia, pemuda itu bergelagat tak wajar. Ia menghilang seperti bermaksud melarikan diri.

"Makanya disangkakan ke dia, kenapa dia yang menghilang saat itu. Sampai sekarang dia gak ada lagi," ungkap Donald Debra.

Berdasarkan laporan warga, jelas Donald, IS merupakan pemuda yang bereputasi buruk.

Pemuda ini dilaporkan sering mengnggau warga, bahkan sering mencuri. 

IS dilaporkan sudah dua kali masuk penjara.

"Di surau itu sering nongkrong setiap sore sampai malam. Menurut warga residivis juga, ada yang cerita bekas pencabulan, pencurian. Termasuk orang kurang baik juga," paparnya. 

Sementara itu, AG, salah seorang keluarga korban mengaku mengetahui sosok tersangka pembunuh Nia.

AG menyebut, tersangka berasal dari desa tetangga.

Nia sendiri diketahui tinggal di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

AG mengaku pernah bertemu dengan tersangka pelaku.

"Saya tidak kenal, tapi tahu iya. Memang dia orang kampung sebelah."

"Dia pernah bawa anjing ke sini," katanya, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Minggu (15/9/2024).

AG melanjutkan ceritanya, terduga tersebut memiliki gelagat aneh saat bawa anjing.

Menurutnya, warga sekitar biasanya membawa anjing untuk diajak berburu.

Perburuan dilakukan dari dari hulu ke hilir. Namun, terduga dari arah sebaliknya.

"Orang sini kan suka berburu. Dia bawa anjing. Biasanya di kampung kami yang benar orang bawa anjing dari posisi atas mudiak (hulu) ke hilir. Dia enggak, dia dari hilir ke mudiak," lanjut AG.

AG kemudian membeberkan ciri-ciri dari terduga pelaku.

Ia menyebut, pelaku memiliki fisik rata-rata seperti orang Indonesia.

"Kalau saya lihat, orangnya tidak besar-besar amat. Dia biasa-biasa aja. Kayak normal pertumbuhan orang-orang Indonesia lah. Nggak tinggi besar lah," tandasnya.

Modus IS

Kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Padang Pariaman masih terus bergulir.

Polda Sumatera Barat telah menetapkan IS sebagai terduga pelaku dan saat ini sedang dalam pengejaran.

Meski IS, pelaku pembunuhan Nia belum ditemukan, kini terungkap akal bulus pelaku hingga melakukan perbuatan keji terhadap gadis malang tersebut.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, terduga pelaku ada satu orang dan saat ini tim khusus Polda Sumbar tengah melakukan pengejaran.

"Sekarang timsus sudah melakukan pengejaran pada pelaku, doakan semoga cepat bisa kami tangkap," ujarnya, dikutip Kompas.com.

Ia menambahkan, pihaknya mengantongi identitas terduga pelaku setelah melakukan penyelidikan sejak penemuan jenazah gadis penjual gorengan, Minggu (8/9/2024).

Identitas pelaku tersebut, lanjutnya, mulai mengerucut setelah pihaknya mendapat sejumlah barang bukti mulai dari pakaian korban hingga pakaian dan sendal milik terduga pelaku.

Selain barang bukti, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi mulai dari saksi sekitar TKP hingga saksi yang tempat dilalui korban berdagang pada hari saat korban tidak pulang dan dinyatakan hilang.

"Proses pengejaran sudah kami lakukan, tapi terduga tersangka ini cukup lihai karena lebih mengetahui medan," ujarnya.

Ia menyebut setiap kali pihak kepolisian hendak menemukan terduga pelaku, yang bersangkutan melarikan diri terlebih dahulu.

Disisi lain, dari informasi yang beredar disebutkan bahwa pelaku berjumlah 3 sampai 4 orang.

Mereka merupakan gerombolan yang biasa nongkrong di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Tiga dari empat orang itu sudah dimintai keterangan oleh polisi, namun hingga kini masih berstatus sebagai saksi.

Sedangkan satu orang lagi kini menghilang.

Koordinator Tagana Padang Pariaman Donald Debra mengatakan, orang yang menghilang ini dicurigai karena disebut sebagai yang terakhir bertemu gadis penjual gorengan pada Jumat (6/9/2024), dikutip dari Tribun Jabar. 

"Waktu kejadian informasi dari masyarakat terduga membeli dagangan korban," katanya. 

Ketika Nia Kurnia Sari hendak pulang ke rumahnya, terduga pelaku ini membuntutinya.

"Nia mau menuju pulang yang terduga melakukan pengiringan dari belakang," katanya.

Setelah jasad Nia ditemukan dalam kondisi terkubur pada Minggu (8/9/2024), terduga pelaku langsung menghilang.

"Makanya disangkakan ke beliau kenapa dia yang menghilang," kata Donald Debra.

Dalam proses penyelidikan, polisi menemukan sejumlah barang diduga milik pelak

Barang Bukti Ditemukan

Barang bukti baru berupa satu tas berisi perlengkapan pribadi tersangka IS kasus pembunuhan gadis penjual gorengan ditemukan pada Minggu (15/9/2024).

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, menyatakan barang bukti tersebut ditemukan saat pihaknya melakukan pengejaran dengan menyisir hutan di kawasan Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.

"Barang bukti ini ditemukan di lokasi yang kami curigai sebagai tempat persembunyian tersangka," ujar Iptu Reggy.

Namun, penemuan barang bukti ini belum disertai dengan penangkapan tersangka. Tersangka berhasil melarikan diri dari lokasi.

Barang bukti yang diamankan antara lain adalah perlengkapan pribadi tersangka, seperti pakaian, perlengkapan tidur, dan lainnya.

"Untuk barang bukti baru ini, kami masih memastikan apa saja jenisnya. Untuk sementara itu yang bisa kami sampaikan," tambah Iptu Reggy.

Lebih lanjut, Iptu Reggy menyebutkan bahwa pencarian tersangka akan terus dilanjutkan hingga tersangka berhasil diamankan.

Kendati demikian, pihak kepolisian masih menghadapi kendala terkait medan, mengingat tersangka lebih familiar dengan daerah tersebut dibandingkan pihak kepolisian.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan tersangka pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman dengan inisial IS.

Penetapan tersangka ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, melalui keterangan resmi kepada TribunPadang.com pada Minggu (15/9/2024).

"Berdasarkan fakta, barang bukti, dan keterangan saksi, kami telah menetapkan tersangka dalam kasus ini dengan inisial IS," ujarnya.

Pelaku berinisial IS adalah warga Padang Pariaman

Saat ini, tersangka masih dalam tahap pengejaran oleh pihak kepolisian.

Polisi Akui Sulit Tangkap Pelaku

Pihak kepolisian kesulitan menangkap diduga pelaku pembunuhan kasus gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, kesulitan ini terjadi karena diduga pelaku lebih menguasai medan dari personelnya.

"Jadi saat kita sampai di lokasi, diduga pelaku ini langsung melarikan diri. Makanya kita masih memburu pelaku," ujarnya dikutip dari TribunPadang.com

Pengejaran pelaku saat ini langsung dilakukan oleh tim khusus yang terdiri dari Ditreskrimum Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman.

Selain Timsus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres tetangga untuk membantu penangkapan pelaku ini.

"Kami harap masyarakat bisa bersabar dan terus memberi dukungan serta doa agar diduga pelaku bisa segera kami tangkap," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pihak kepolisian sudah mengantongi identitas terduga pelaku dalam kasus penemuan jenazah gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Jumat (13/9/2024).

Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengatakan, terduga pelaku dalam kasus ini diduga satu orang dan identitasnya sudah diketahui.

"Sekarang Timsus sudah melakukan pengejaran pada pelaku, doakan semoga cepat bisa kami tangkap," ujarnya.

Identitas terduga pelaku yang sudah dikantongi pihaknya merupakan hasil penyelidikan yang sudah berlangsung sejak penemuan jenazah gadis penjual gorengan, Minggu (8/9/2024).

Identitas pelaku ini mulai mengerucut setelah pihaknya mendapat sejumlah barang bukti mulai dari pakaian korban hingga pakaian dan sendal milik terduga pelaku.

Selain barang bukti, pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi mulai dari saksi sekitar TKP hingga saksi yang tempat dilalui korban berdagang pada hari saat korban tidak pulang dan dinyatakan hilang.

"Proses pengejaran sudah kami lakukan, tapi terduga tersangka ini cukup lihai karena lebih mengetahui medan," ujarnya.

Sehingga pihak kepolisian setiap kali hendak menemukan terduga pelaku, ia berhasil melarikan diri terlebih dahulu.

Dwi berharap masyarakat bisa mendukung dan mendoakan pihaknya agar bisa bekerja maksimal dan segera menangkap pelaku.

Tangis Eli Ceritakan Sang Anak 

Tangis mendalam, Eli menceritakan kembali kalimat yang diucapkan Nia kala anak gadisnya itu berkeinginan untuk kuliah .

Diketahui, Nia Kurnia Sari (18)  gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan meninggal dunia dengan terkubur, Minggu (8/9/2024).

"Awak dek bansaik. Nia nan mancari pitih. Nia Nio Kuliah . Ndak usah ibu manggaleh, ibu sakik. (Karena kami orang tak mampu . Nia mau mencari uang. Nia ingin kuliah. Ibu tak usah jualan, ibu sakit),"Demikian kalimat yang diucapkan Nia  kepada sang ibunda , Eli .

Tubuh Nia ditemukan terkubur di kuburan dangkal tanpa busana.

Sebelumnya Nia dikabarkan hilang pada hari Jumat (6/9/2024)

Eli menyebutkan, Nia ingin sekali kuliah . Namun apa daya , Eli bukanlah orang yang mampu.

Keinginan Nia untuk kuliah menjadikannya gigih mencari uang .

"Nia menggaleh gorengan. Gorengan punyo urang. Ambiak persen. Itu nan dikumpuan, saratuih saratuih" ujar Eli seperti dikutip dati Tiktok Ajo, Selasa (10/9/2024)

(Nia jualan gorengan. Gorengan punya orang . Ambil persenan dari keuntungan . Itu yang dikumpulkan. Seratus demi seratus rupiah)

Tangis Ely pecah ketika mengingat kegigighan anak gadisnya itu. 

Setiap ia mengingat setiap itu pula ia hanya bisa bercerita anak gadisnya yang sangat ia cintai .

Baju, Celana dan Jilbab Berserakan

Petunjuk awal ditemukannya NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman tewas terkubur, berawal dari temuan baju, celana dan jilbab berserakan di dekat TKP

Pada Minggu (8/9/2024) sore, BPBD Padang Pariaman menemukan jenazah seorang perempuan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumbar.

Identitas korban kemudian dikonfirmasi sebagai Nia Kurnia Sari (NKS), seorang gadis berusia 18 tahun yang dilaporkan hilang beberapa hari sebelumnya.

Berdasarkan keterangan keluarga, Nia berangkat jualan gorengan keliling setiap hari mulai pukul 16.00 hingga pukul 18.00 WIB. 

Informasi terakhir menyebutkan Nia mengenakan baju kaos oblong dan celana warna hitam.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Pariaman, Efendi menyampaikan berdasarkan keterangan warga setempat, korban masih terlihat pada Jumat (6/9/2024) sore, namun hingga pukul 20.00 WIB, korban tidak kunjung pulang. 

Pihak keluarga bersama warga setempat melakukan pencarian hingga pukul 02.00 WIB, Sabtu (7/9/2024) dini hari. 

Pencarian kemudian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Pemerintah Nagari, TNI, Polri, warga setempat, dan pihak lainnya sejak Sabtu pagi. 

Namun, hingga malam Nia belum berhasil ditemukan.

Nia Kurnia Sari akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi terkubur tanpa busana di kawasan yang tidak jauh dari tempat terakhir ia terlihat. 

Sebelumnya, tim gabungan telah menemukan beberapa barang milik korban, seperti gorengan dan peralatan jualan, serta pakaian yang dikenakan Nia saat hilang. 

"Kami menemukan baju, celana, hijab dan barang lainnya yang melekat pada korban saat hilang beberapa saat sebelum jenazahnya ditemukan (Minggu)," ujar Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.

Penemuan tersebut menegaskan, jenazah yang ditemukan adalah Nia.

Jenazah Nia pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Sejumlah saksi juga diperiksa termasuk keluarga dan orang-orang yang melihat korban sebelum menghilang. 

"Kita akan proses sesuai alur, semoga kami bisa segera mengungkapnya," harap AKBP Ahmad Faisol Amir.

Awal Ditemukan

Awal penemuan jasad gadis 18 tahun yang dikubur di kuburan dangkal, berawal dari kecurigaan adanya timbunan di kawasan hutan. 

Polisi yang melakukan pencarian kemudian membongkar tanah tersebut .

Kemudian ditemukan jasad gadis yang dicari-cari karena telah hilang selama tiga hari tersebut .

Korban bernama Nia Kurnia Sari sehari-hari berjualan gorengan membantu orangrtuanya .

Namun, siapa yang menyangka korban ditemukan telah meninggal dunia dnegan tubuhnya di kubur di lobang dangkal .

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir, mengatakan tim saat ini telah menggali gundukan tanah tersebut. Jasad korban dikubur hanya sedalam satu meter.

terkait dnegan temuan jasad korban , pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Ya , untuk dugaan kami masih dalami," ujar Faisol.

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP ) pihaknya juga menemukan beberapa barang bukti lainnya .

Di sekitar lokasi juga ditemukan barang-barang Nia. Jilbab, kain sarung, sendal dan tempat gorengan.

Sosok NKS

Sosok NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman ditemukan tewas sudah terkubur di dekat rumah dengan tangan terikat.

Jasad NKS ditemukan pada Minggu, (8/9/2024) sekitar pukul 15.54 WIB, di lokasi berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya dan 1 km dari tempat jualan terakhirnya ditemukan. 

Korban ditemukan dalam keadaan tewas terkubur.

NKS masih berusia 18 tahun.

Ia merupakan warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, NKS dilaporkan hilang pada pukul 18.00 WIB saat sedang menjalani rutinitas sebagai penjual gorengan asongan.

Berdasarkan keterangan keluarga, Nia berangkat jualan gorengan keliling setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Keseharian NKS (18) gadis yang ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Kepergian NKS tentu meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, salah satu sang ibu.

Apa lagi korban disebut-sebut tulang punggung keluarga.

Ibu korban, M mengungkapkan, anaknya sehari-hari menjual gorengan keliling dari pagi hingga malam.

"Sehari-hari jualan gorengan dari pagi hingga malam hari, biasanya magrib sudah pulang," kata ibu korban lewat Youtube tvOneNews, Selasa (10/9/2024).

Adapun keinginan NKS disebutkan sang ibu ingin berkuliah namun tidak ada biaya sehingga ia memutuskan untuk jualan.

"Dia ingin kuliah tapi tidak ada biaya untuk beli laptop," kata M.

Selain itu, M juga menyebutkan kondisi sang anak saat ditemukan penuh luka. 

"Tubuhnya penuh luka," terangnya.

Sementara, paman korban, Z menyebutkan keponakannya ini sering diincar orang tak dikenal saat tengah menjual gorengan keliling.

"Selama dia berjualan dia selalu diincar-incar sama pelaku-pelaku yang gak di kenal," jelas paman NKS.

Nasib Pilu NKS

Nasib pilu NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman ditemukan tewas terkubur.

Sempat dinyatakan hilang oleh keluarga setelah terakhir menjajakan gorengan di kawasan Kayu Tanam pada Jumat (6/9/2024) lalu.

Penemuan jasad NKS tersebut dibenarkan oleh Kapolres Padang Pariaman AKBP Faisol Amir melansir dari Kompas.com, Minggu (8/9/2024).

"Benar. Ditemukan mayat perempuan di Kayu Tanam dalam keadaan terkubur di dekat sebuah rumah," kata AKBP Faisol Amir.

Faisol mengatakan korban diduga dibunuh seseorang, namun pihaknya belum bisa memastikan pelaku karena masih dalam penyelidikan.

"Sedang kita selidiki ya. Nanti diberikan informasi lengkapnya," kata Faisol

Sebelumnya NKS dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024) malam.

Korban merupakan penjual gorengan keliling di Kayu Tanam yang menjajakan dagangannya setiap pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Namun pada Jumat itu korban tidak balik pulang sehingga dilaporkan hilang.

Terakhir menjajakan gorengan, NKS memakai baju kaos oblong hitam dan celana hitam.

Hingga Jumat malam pukul 20.00 WIB korban tak kunjung pulang. 

Keluarga bersama warga setempat melakukan pencarian hingga Sabtu 02.00 WIB.

Namun korban tak kunjung ditemukan dan dinyatakan hilang.

Pencarian kemudian dilakukan oleh tim gabungan sejak Sabtu pagi hingga malam dan dilanjutkan pada Minggu (8/9/2024) pagi.

Tapi tidak membuahkan hasil sampai didapat informasi ada mayat ditemukan terkubur.

Berdasarkan laporan pihak keluarga, korban pada hari Jumat berjualan goreng dari pukul 16:00 WIB. 

Namun hingga pukul 22:00 WIB malam belum juga pulang ke rumah.

Biasanya korban sudah pulang ke rumah menjelang Magrib pukul 8:30 WIB.

Korban yang tak kunjung pulang pun membuat orangtuanya cemas hingga memberi tahu ke tetangganya.

Maka pada malam itu langsung dilakukan pencarian, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Sabtu pagi kembali dilakukan pencarian dan warga menemukan jilbab, plastik pembungkus dan gorengan yang masih tersisa di semak-semak pinggir jalan sekitar satu kilometer dari rumah korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved