Berita Viral
Ibunda Siswa SMP yang Tewas Usai Squat Jump di Sumut Sempat Ingin Laporkan Guru ke Polisi, Tak Jadi
Yuliana Padang, Ibunda dari siswa SMP yang tewas usai Squat Jump ternyata sempat ingin melaporkan oknum guru ke pihak kepolisian namun tak jadi.
TRIBUNBENGKULU.COM - Yuliana Padang, Ibunda dari Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa SMP yang tewas usai Squat Jump ternyata sempat ingin melaporkan oknum guru ke pihak kepolisian namun tak jadi.
Yuliana diketahi mendatangi Polsek Talun Kenas, Polresta Deliserdang, beberapa jam setelah anaknya dinyatakan tewas, untuk melaporkan guru mata pelajaran agama Kristen bernama Seli Winda Hutapea.
Tapi sayangnya laporan itu gagal dibuat, karena sebelum membuat laporan resmi, dia mendapat penjelasan dari pihak Polsek kalau dirinya membuat laporan, maka jenazah anaknya akan di autopsi.
Personel Polisi itu juga menjelaskan kalau proses autopsi akan membedah jenazah dari kepala sampai kaki, lalu mengambil bagian tubuh untuk dijadikan sampel.
Mendengar penjelasan inilah membuat Yuliana mundur untuk membuat laporan.
Alhasil, Yuliana mengaku malah disuruh menandatangani surat pernyataan kalau dirinya tidak bersedia jasad anaknya di autopsi.
"Polisi itu menjelaskan, ini bagian kepala dikoyak, organ tubuh dikeluarkan, diambil sikit sikit dikumpul untuk bahan sampel. Jadi saya merasa takutlah karena anak saya sudah meninggal dan tak bernyawa lagi malah mau digituin. Terakhir saya gak terimalah, saya mundur,"kata Yuliana, Sabtu (28/9/2024).
Yuliana menjelaskan, dirinya tidak memahami sekali bagaimana langkah hukum yang harus ia lakukan terkait kematian anak pertamanya.
Pernyataan tidak bersedia jasad anaknya di autopsi itu pun dia tandatangani dengan berat hati, karena ketidaktahuannya.
Tapi kata Yuliana, dia tetap mau kematian anaknya diproses secara pidana, yakni melaporkan Seli Winda Hutapea, guru Agama Kristen yang diduga sempat menghukum anaknya dengan cara squat jump sebanyak 100 kali.
Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Sumut Tewas Setelah Dihukum Squat Jump 100 Kali, Kaki Bengkak hingga Memar

Ditambah, pesan terakhir anaknya, Rindu Syahputra Sinaga sebelum tewas adalah meminta supaya guru tersebut dipenjarakan.
Sebab, diduga akibat hukuman itulah kaki korban membengkak, lalu membuat korban tewas.
"Saya tanda tangani karena saya tidak mengerti hukum, saya mau menuruti pesan anak saya karena dia pesan supaya penjarakan guru itu. Saya berharap tegakkanlah keadilan supaya kasus ini tidak ada lagi, cukuplah anak saya,"katanya.
Terpisah, Kapolsek Talun Kenas AKP Jurnal Aritonang membenarkan kalau Yuliana sempat datang ke Polsek Talun Kenas pada Kamis 26 September kemarin.
Ia menyebut pihaknya tidak menghalangi kalau pihak korban mau membuat laporan.
Detik-Detik Menkeu Purbaya Kepergok Makan di Warung Kaki Lima, Responnya Bikin Kagum |
![]() |
---|
Nasib Yai Mim Dosen UIN yang Dipersekusi dan Istrinya Diancam Dibunuh, Rekaman Videonya Viral |
![]() |
---|
Tampang IWS Polisi di Buleleng Jambret Kalung Emas Pedagang, Modus Pura-pura Beli Tomat |
![]() |
---|
Skandal Brigadir AN Polisi di Lubuklinggau Selingkuh dengan Istri Orang, Kini Ditahan Propam |
![]() |
---|
Detik-Detik Yai Mim Dosen UIN Dipersekusi, Dipukul Lehernya dan Ketakutan Istrinya Diancam Dibunuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.