Pungli di Bengkulu Utara
Breaking News: Viral Keluhan Sopir Ngaku Dimintai Rp 200 Ribu saat Melintas di Bengkulu Utara
Dalam unggahan itu bernarasikan "Keluhan para sopir tangki ketika harus lewat lintas Selolong Batiknau Bengkulu Utara dimintai uang Rp 200 ribu.
TRIBUNBENGKULU.COM - Beredar rekaman video para sopir truk tangki ngaku dimintai uang sebesar Rp 200 ribu saat hendak melewati jalan lintas di Selolong, Batiknau Bengkulu Utara.
Rekaman video keluhan para sopir truk tangki itu diunggah akun Instagram @BengkuluInfo, pada Kamis (14/11/2024).
Dalam unggahan itu bernarasikan "Keluhan para sopir tangki ketika harus lewat lintas Selolong Batiknau Bengkulu Utara dimintai uang Rp 200 ribu," tulisnya.
Sontak uggahan video itu mendapat reaksi dari berbagai warganet seperti halnya ditulis akun @lilihyii "Hampir tiap hari lewat Urai memang banyak warga yang minta-minta apalagi kalu hari hujan tapi saya malas ngasih payah juga mau buka tas soalnyo pakai motor," tulisnya.
Baca juga: Tak Puas Hasil Hearing, Petani di Bengkulu Utara Terlibat Konflik Agraria Siap Tempuh Jalur Hukum
Baca juga: Kakek di Bengkulu Utara Rudapaksa Anak Tetangga saat Istri Tak di Rumah
"kalo Rp 2 ribu masih okelah kito ngasi, kalo Rp 50 ribu lah beda cerito," tulis @haris.lagi.
"Tuh lihat pak bupati dan semua jajaran Bengkulu Utara. Sudah 2024 lo pak, masa makin ke sini makin ambles sistem sana sini ya. Jangan sampai viral lo ya, apa gak malu entar bapaknya," tulis @olincarolina81.
Penjelasan Polisi
Beredarnya video viral keluhan sopir ngaku dimintai uang saat melintas di Kabupaten Bengkulu Utara, langsung ditanggapi oleh pihak kepolisian.
Lokasi video viral tersebut tepatnya terjadi di Jalan perbatasan Desa Serangai Kecamatan Batik Nau, dan Desa Urai Kecamatan Ketahun.
Kapolsek Batik Nau Ipda Alfalino mengatakan, pihaknya langsung bergerak menghubungi pihak-pihak yang ada di dalam video tersebut.
Mulai dari menghubungi pihak yang memposting video viral tersebut hingga menghubungi orang-orang yang ada di dalam video.
Bahkan pihaknya sudah melakukan pemangilan langsung kepada orang-orang yang ada di dalam video, untuk memberikan klarifikasi dan membuat laporan.
Rencananya laporan tersebut akan menjadi dasar pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas adanya dugaan pungli tersebut.
Akan tetapi setelah dilakukan pemanggilan oleh pihak kepolisian, orang-orang yang ada di video tersebut justru tidak mendatangi panggilan polisi.
"Ini masih simpang siur karena yang membuat video sudah kami upayakan untuk datang ke Polsek untuk melakukan klarifikasi. Tapi yang bersangkutan tidak mau dan tidak ada etikad baik untuk datang," ungkap Alfalino saat dikonfirmasi melalui telepon oleh TribunBengkulu.com, Jumat (15/11/2024).
Dari informasi yang beredar di lokasi tersebut memang ada beberapa titik yang warganya meminta uang kepada para sopir.
Akan tetapi warga mengaku mereka tidak pernah memaksa atau mematok uang kepada para sopir truk yang lewat disana.
Warga meminta sumbangan kepada para sopir sebagai bantuan sukarela karena mereka telah membantu menambal jalan yang akan dilewati.
Namun terkait hal tersebut pihak kepolisian Polsek Batik Nau mengaku sudah beberapa kali memberikan imbauan kepada masyarakat.
"Sudah berapa kali kita bubarkan, kecuali di 2 tempat yang memang ada latar belakang permintaan sumbangan. Karena ada pasir akibat air laut selalu naik ke jalan, kemudian jalan yang amblas, disitu kalau tidak ada yang bantu jaga bisa menyebabkan kecelakaan," kata Alfalino.
Atas adanya peristiwa tersebut Alfalino mengimbau kepada masyarakat yang melintas di jalur bawah jangan takut untuk melintas, karena memang tidak ada paksaan memberi sumbangan disana.
Kecuali untuk truk angkutan yang sudah disepakati tidak boleh lewat sana, sebelum adanya kejelasan status jalan oleh pemerintah setempat.
"Juga kalau bisa tidak usah berupaya memberikan imbalan kepada masyarakat, nanti bisa jadi kebiasaan," ujar Alfalino.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.