Viral di Media Sosial
Kasus Ibu Kantin Buang Dagangan Siswi MTS di Brebes, Cuma Minta Maaf Gegara Adik Pemilik Yayasan?
Ibu kantin bernama Sominah (70) meminta maaf usai viral di media sosial setelah membuang dagangan siswi MTS Nurul Huda di Desa Kalibuntu.
TRIBUNBENGKULU.COM - Ibu kantin bernama Sominah (70) meminta maaf usai viral di media sosial setelah membuang dagangan siswi MTS Nurul Huda di Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Belakangan, ibu kantin galak itu viral di media sosial setelah membuang dagangan siswi.
Padahal saat itu, para siswa tengah menjalankan tugas materi kewirausahaan yang ditugaskan ibu guru Kholipah, sebagai koordinator kegiatan P5RA (Proyek Penguatan Profif Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'alaamin).
Kepala MTs Nurul Huda, Basuni pun elakukan mediasi antara guru, siswi, dan ibu kantin.
Tugas yang diberikan oleh Kewirausahaan tersebut rupanya membuat Sominah tak terima.
Untuk itu dirinya langsung memarahi siswi tersebut dan membuang dagangannya.
Tak hanya itu, Sominah juga bahkan memarahi ibu guru yang mengajar mata pelajaran itu.
"Ketika ada pembina OSIS yang bawa makanan, langsung dirampas dan dibuang," kata Basuni.
Imbasnya Menurut Basuni, pihak orang tua siswi keberatan atas kejadian itu.
"Hari ini kita sudah laksanakan mediasi dari pukul 10.00 WIB dengan pengelola kantin," kata Basuni dikutip dari TV One, Jumat (20/12/2024).
Ia menjelaskan, isi dari mediasi tersebut ada pernyataan dari pihak pengelola kantin bahwa ia mengakui telah melakukan tindakan tersebut.
Bahkan ia berjanji tak akan mengulanginya lagi.
"Ada pernyataan bahwa tidak akan mengulangi lagi apa yang mereka lakukan," kata dia.
Basuni juga mengatakan kalau hasil mediasi itu kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.
"Dari hasil mediasi tadi sudah ada saling maaf memaafkan, baik dari guru dan kantinnya," ujarnya.
Namun menurut dia, pihak pengelola kantin tidak memberikan ganti rugi kepada siswi soal dagangannya yang dibuang.
"Untuk ganti rugi, karena kami tidak menuntut ganti rugi, jadi kami anggap selesai saja," tandasnya.
Basuni pun berharap kejadian itu tidak terjadi lagi di lingkungan sekolahnya.
"Untuk pengelola kantin semoga bisa berubah, jangan bersikap seperti itu lagi. Sekarang memang kami sebagai pengelola sekolah dituntut untuk bisa melindungi anak dari bullying. Mari ciptakan lingkungan madrasah ini yang nyaman, damai, penuh dengan keakraban dan kegembiraan," pungkas dia.
Mirisnya, ibu kantin tersebut hanya menyampaikan bentuk permintaan maaf tanpa ganti rugi.
Hubungan Ibu Kantin dengan Pemilik Yayasan
Pantas berani marahi guru, ternyata hal ini diduga karena ibu kantin yang buang dagangan siswi MTs adalah adik pemilik yayasan.
Sominah (70) rupanya adik dari pemilik yayasan MTs Nurul Huda di Brebes, Jawa Tengah, tempat siswi yang jualannya dibuang.
Dengan statusnya memiliki hubungan keluarga dengan pemilik yayasan, hal inilah yang diduga membuat Sominah berani memarahi guru saat membanting dagangan siswi.
Hal itu diungkap oleh Kepala MTs Nurul Huda Kalibuntu, Basuni.
"Ibu kantin ini sebagai adik pemilik yayasan," ungkap Basuni.
Isak Tangis Kholipah Guru PKWU
Guru MTs di Brebes bernama Kholipah, menangis lantaran kena mental usai dimaki oleh ibu kantin yang buang dagangan siswa.
Padahal saat itu, para siswa tengah menjalankan tugas materi kewirausahaan yang ditugaskan ibu guru Kholipah, sebagai koordinator kegiatan P5RA (Proyek Penguatan Profif Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'alaamin).
Namun, Kholipah harus menerima ucapan kasar dan makiand dari Sominah (70), ibu kantin yang merampas dan membuang dagangan hasil karya siswinya.
Tangis Kholipah pun pecah mengaku kena mental atas sikap kasar ibu kantin di sekolah tersebut.
Kholipah mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran sudah ketakutan.
Bahkan, ibu kantin galak tersebut disebut melakukan ancaman dengan menggunakan senjata tajam.
"Sudah dimarah-marahin sama ibu kantin, begitu saya masuk saya belum sempat turun masih di motor, langsung ibu kantin itu langsung datang ngomel-ngomel sambil numpahin dagangan,mangkanya saya enggak berani ngelawan, si perempuan itu langsung nunjuk-nunjuk saya, dan ada laki-laki dua bawak itu," ungkap Kholipah sang guru sambil menangis terseduh-seduh, dilansir dari Youtube Beritasatu.
Diketahui, kekerasan mental yang dialami Kholipah terjadi tidak jauh dari lokasi kantin di perkarangan sekolah.
Kronologi
Sahroni, pihak Sekolah MTs Nurul Huda bagian kurikulum menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
Kejadian itu terjadi pada hari Selasa, 17 Desember 2024 sekira pukul 07:15 WIB di Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sahroni mengatakan dagangan yang viral di media sosial dibuang ibu kantin bukan dagangan siswa atau orang tua siswa, melainan tugas sekolah.
"Kronologi aslinya itu jajanan yang viral di video itu sebenarnya itu produk dari Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di mana hal tersebut berkenaan dengan kewirausahaan dan ini sebagai bentuk proyek pengembangan pancasila," kata Sahroni lewat Instagram @updatebrebes.id, Jumat (20/12/2024).
"Jadi perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan jualan siswa atau orang tua siswa tetapi itu merupakan bentuk dari karya untuk materi kewirausahaan," sambungnya.
Sementara berdasarkan keterangan unggahan, saat itu beberapa siswa MTs Nurul Huda Kalibuntu sedang berada di depan ruang guru.
Mereka tengah menanti kedatangan Ibu Kholipah, yang bertugas sebagai koordinator kegiatan P5RA (Proyek Penguatan Profif Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'alaamin).
Guru Kholipah membawa produk hasil karya siswa yang telah selesai dibuat untuk dipresentasikan dan dipamerkan, namun, ketika Kholipah tiba, situasi yang diharapkan justru berubah tegang.
Ibu kantin, yang berada di sekitar lokasi, mendekat dan langsung marah-marah tanpa sebab yang jelas.
Ibu kantin kemudian mulai mengeluarkan kata-kata kasar dan melecehkan beberapa siswa yang sedang berada di sana.
Tak hanya siswa, Ibu kantin juga mulai membuli guru Kholipah sebagai kooordinator PSRA.
Ibu kantin melontarkan kata-kata yang merendahkan dan membuat suasana semakin tidak terkendali.
Kejadian semakin memanas ketika ibu kantin tanpa permisi mengambil produk PSRA yang dibawa oleh Kholipah dan secara kasar menghamburkan serta merusak hasıl karya siswa tersebut di depan umum.
viral di media sosial
Ibu Kantin Buang Dagangan Siswi MTS di Brebes
Alasan Ibu Kantin Buang Dagangan Siswi
Siswi MTS Brebes
Siswi MTS Brebes Diamuk Ibu Kantin
berita viral
| Respons Dedi Mulyadi Soal Guru di Subang Tampar Muridnya: Pelanggarannya Banyak, Pantas Disanksi? |
|
|---|
| Kronologi Tewasnya Rizky, Pencuri Motor Terbakar Hidup-Hidup di Surabaya, Tubuhnya Hangus 70 Persen |
|
|---|
| Miris! Suami Baru 4 Bulan Meninggal, Wanita di Sultra Diusir Keluarga Suaminya,Pilu Boyong 3 Anaknya |
|
|---|
| 'Jaga Martabat' Balasan Menohok Dedi Mulyadi Saat Diminta Klarifikasi Sumber Air Aqua Dari Sumur Bor |
|
|---|
| Kronologi Rizky Maling Motor di Surabaya Malah Terbakar Hidup-Hidup, Bukan Dibakar Warga, Lantas? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kasus-Ibu-Kantin-Buang-Dagangan-Siswi-MTS-di-Brebes-Cuma-Minta-Maaf-Gegara-Adik-Pemilik-Yayasan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.