Link Login DeepSeek AI Pesaing Chat GPT yang Mendadak Viral di Dunia, Buatan China

DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) asal China, kini menjadi pesaing kuat bagi platform terkemuka seperti Meta AI dan ChatGPT.

Editor: M Syah Beni
Tangkapan Layar DeepSeek
PESAING CHAT GPT - Tangkapan layar halaman muka https://chat.deepseek.com/, Kamis (30/01/2025). DeepSeek AI ini mendadak viral di dunia karena dianggap lebih murah dari ChatGPT. (https://chat.deepseek.com/) 

DeepSeek: Pesaing Kuat ChatGPT dan Meta AI, Aplikasi Chatbot AI Asal China

TRIBUNBENGKULU.COM - DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) asal China, kini menjadi pesaing kuat bagi platform terkemuka seperti Meta AI dan ChatGPT.

Sejak peluncurannya pada 2023, DeepSeek telah menjadi aplikasi dengan jumlah unduhan terbanyak di Apps Store di AS, Inggris, dan China, menurut laporan BBC pada 27 Januari 2025.

Popularitas DeepSeek yang semakin meningkat ini menjadi tantangan besar bagi posisi AS sebagai pemimpin industri AI.

Salah satu keunggulan DeepSeek adalah penggunaan chip canggih yang tidak diimpor dari AS, menghasilkan aplikasi AI dengan komputasi yang lebih efisien dan biaya yang lebih terjangkau.

Hal ini berpotensi mengubah lanskap industri AI dan menantang dominasi perusahaan-perusahaan AI besar asal AS seperti OpenAI.

Berikut Link Login Chat DeepSeek

Tentang DeepSeek: Perusahaan Rintisan Asal Hangzhou, China

DeepSeek didirikan pada 2023 oleh Liang Wenfeng, pendiri perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI) High-Flyer yang berlokasi di Hangzhou, China.

Liang Wenfeng, yang lahir pada 1985 dan merupakan lulusan teknik elektronik dan informasi dari Zhejiang University, sebelumnya memfokuskan High-Flyer pada komputasi canggih untuk analisis data keuangan sejak 2015.

Namun, pada 2023, ia mengalihkan fokus perusahaan untuk mengembangkan DeepSeek dengan tujuan menciptakan model AI yang inovatif. Perusahaan ini memulai perjalanannya dengan modal terdaftar sebesar 10 juta yuan (Rp 22,3 miliar).

Keunggulan dan Tantangan DeepSeek

Hingga Januari 2025, aplikasi seluler DeepSeek telah diunduh lebih dari 1,6 juta kali, menduduki peringkat nomor satu di berbagai negara seperti AS, Inggris, China, Kanada, dan Singapura.

Keberhasilan ini meskipun aplikasi ini menghadapi tantangan terkait kebijakan AS yang membatasi penjualan chip canggih ke China.

DeepSeek berhasil mengatasi hambatan ini dengan menciptakan desain yang lebih hemat biaya namun tetap efisien.

Namun, DeepSeek tidak lepas dari kekurangan. Seperti aplikasi AI China lainnya, DeepSeek menyensor topik sensitif yang terkait dengan sejarah atau tokoh politik di China, termasuk Presiden Xi Jinping.

Walaupun demikian, DeepSeek terus berkembang dengan memperkenalkan desain teknis canggih, seperti multihead latent attention (MLA), untuk meningkatkan efisiensi dan biaya.

Model DeepSeek R1 bahkan diklaim memiliki kinerja yang sebanding atau lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam beberapa tolok ukur penting seperti AIME 2024 untuk matematika dan MMLU untuk pengetahuan umum.

Dampak DeepSeek pada Industri AI Global

Keberhasilan DeepSeek yang lebih terjangkau dapat memengaruhi pasar AI secara luas. Para pengembang AI di China kini memiliki opsi yang lebih hemat biaya untuk pengembangan teknologi mereka, yang dapat memicu penurunan harga teknologi di industri ini.

Hal ini juga berpotensi mengguncang pasar saham Asia, dengan lebih banyak investor yang mendukung perusahaan yang terkait dengan DeepSeek.

Sebagai alternatif yang lebih murah dan efisien, DeepSeek tidak hanya menantang dominasi perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI, tetapi juga menawarkan perspektif baru tentang bagaimana AI dapat berkembang di masa depan.

Dengan inovasi yang terus berkembang, DeepSeek menunjukkan potensi besar dalam industri AI dan menjadi pesaing yang layak di pasar global.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved