Kecelakaan di Tol Ciawi Bogor

Pengakuan Bendi Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di Tol Ciawi Bogor, Singgung Jam Tidur 

Pengakuan Bendi Wijaya, sopir truk Aqua yang disebut menjadi biang kerok kecelakaan beruntun di Tol Ciawi Bogor. 

Editor: Rita Lismini
TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi dan TikTok @bandiwijaya06
KECELAKAAN MAUT - Akun sosmed sopir biang kerok kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kabupaten Bogor, Kamis (6/2/2025). Bendi Wijaya kerap curhat soal jam kerja dan tidurnya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan Bendi Wijaya, sopir truk Aqua yang disebut menjadi biang kerok kecelakaan beruntun di Tol Ciawi Bogor. 

Santer kabar bahwa pemicu kecelakaan beruntun di Tol Ciawi Bogor lantaran truk mengalami rem blong. 

Sehingga truk yang bermuatan Aqua tersebut menabrak kendaraan yang tengah mengantre pembayaran tol tepat di depannya. 

Imbas perbuatan sopir truk tersebut mengakibatkan 11 orang luka-luka ringan hingga berat dan 8 orang meninggal dunia. 

Tak sedikit yang merasa geram dengan insiden kecelakaan beruntun tersebut. 

Pasalnya, sopir truk tronton kerap kali dianggap meresahkan lantaran sering menyebabkan kecelakaan beruntun. 

Kini Bendi Wijaya sang sopir truk belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut lantaran belum sadarkan diri.

Ia mengalami luak lecet, lebam dan memar di bagian kepala. 

Kini beredar luas curhatan Bendi soal jam kerjanya sebagai sopir air mineral tersebut. 

Bendi memposting foto truk Aqua warna putih yang ia beri caption.

"Yang rusak cuma jam tidur, bukan jam terbang," tulisnya dilansir Tribun-medan.com, Rabu (5/2/2025).

Pada postingan lainnya, ia juga meposting truk Aqua yang sama dan diberi suara soal curhatannya.

"Jangan tanya berapa gajiku, cobalah tanya jam berapa mulai kerja. Dan jam berapa aku tidur untuk melepas lelah.

Step by step, selesaikan satu persatu. 

Tak perlu berlomba dengan siapapun. 

Tidak perlu merasa tertinggal, sebab setiap orang punya perjuangan dan jalan hidup masing-masing," kata suara di sound-nya.

Kemudian ia juga menulis curhatan soal jam tidurnya.

"istrhat teu puguh,,,,sare GE Komo tapi Ayna mah ker loba sare heula," tulisnya .

(Istirahat tidak jelas, tidur apalagi, tapi sekarang sedang banyak tidur dulu).

Pimpinan Perusahaan Aqua Dipanggil Kemenhub 

Imbas truk pengangkut Aqua galon dengan nomor polisi B 9235 PYW tabrak mobil yang tengah mengantre pembayaran tol, terjadilah kecelakaan beruntun di Tol Ciawi Bogor. 

Truk pengangkut Aqua galon tersebut diduga mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak kendaraan tepat berada di depannya. 

Kecelakaan beruntun di Tol Ciawi Bogor itu melibatkan satu unit truk dan enam unit kendaraan roda empat.

Akibat kecelakaan delapan orang meninggal dunia dan 11 orang mengalami luka-luka.

Terkini, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengatakan, akan memanggil Pimpinan Perusahaan Air Minum dan Operator Angkutan Barang tersebut.

Pihaknya juga langsung melakukan inspeksi keselamatan sekaligus sosialisasi penerapan manajemen keselamatan pada setiap perusahaan yang mengangkut air minum yang beroperasi di lintasan Sukabumi-Jakarta.

"Kemudian kami juga akan terus melakukan pembinaan terhadap pengemudi melalui diklat pengemudi terutama terkait tata cara mengemudi yang benar serta tata cara pengecekan rem sebelum melakukan perjalanan," kata Yani dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Mitra Darat, kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW tersebut memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga tanggal 11 Mei 2025.

Yani menegaskan, kepada seluruh perusahaan angkutan barang agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan. 

Di sisi lain, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengumpulkan data dan kronologis pasti kejadian ini.

“Guna mengantisipasi kejadian berulang di masa mendatang," ujarnya.

Sosok Biang Kerok Kecelakaan 

Terungkap sosok sopir truk yang bermuatan air mineral disebut biang kerok kecelakan beruntun di Tol Ciawi Bogor. 

Diketahui, Sopir truk tersebut memiliki nama lengkap Bendy Wijaya berusia 31 tahun. 

Setelah menabrak kendaraan di depannya yang sedang antre transaksi untuk masuk tol dan sebabkan kecelakaan beruntun, kini kondisi Bendy dikabarkan kritis. 

Pihak Humas RSUD Ciawi mengatakan bahwa saat ini sopir truk masih belum sadarkan diri karena mengalami luka berat. 

"Secara perinci, korban yang ditangani oleh kami terdiri dari tiga orang pasien kritis, tiga luka ringan, dan dua luka sedang. Delapan orang meninggal di lokasi kejadian. Sopir truk termasuk ke golongan korban luka berat atau kritis," katanya saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (5/2/2025). 

Kendati demikian, Bendi belum bisa dimintai keterangan soal insiden kecelakaan tersebut. 

Namun, informasi yang berhasil dihimpun Bendi merupakan seorang buruh harian lepas yang berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kendaraan truk muatan galon B 9235 PYE terbakar bagian kepala, pengemudi truk Bendi Wijaya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam keterangannya, Rabu (5/2/2024).

Sementara ini, demi memastikan penyebab kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, kepolisian sedang memintai keterangan saksi-saksi terkait peristiwa tersebut.

Nantinya apabila sopir truk yang menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan sudah sadarkan diri akan langsung diperiksa.

Pihak kepolisian pagi ini juga melaksanakan olah TKP.

Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Kompol Yudiono  dalam pelaksanaan olah TKP akan menggunakan teknologi IT berbasis Traffic Accident Analysis (TAA).

“Kita pakai TAA sehingga nanti akan jelas penyebab kecelakaannya,” katanya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

Kesaksian Korban yang Selamat 

Kecelakaan beruntun di Tol Ciawi Bogor pada Selasa (4/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB telah menewaskan 8 orang sekaligus. 

Salah satu korban yang meninggal dunia yakni, Yana Mulyana, warga Desa Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Rupanya Yana Mulyana bersama sang istri, Sugiarti dan anaknya hendak menuju ke Bekasi. 

Namun, saat melewati pintu otomatis, kartu e-Tol yang digunakan tak terbaca hingga palang tidak terbuka.

Kemudian Yana pun berinisiatif untuk tanya ke petugas lalu diarahkan untuk meminjam kartu e-tol ke pengendara lain di belakangnya.

"Itu e-Tol suami saya engga bisa dipakai rusak, terus nanya ke bapak satpam katanya nanti tunggu yang belakang, suami saya turun mau minta tolong ke mobil yang belakang," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025) dikutip dari TribunnewsBogor. 

Saat suaminya berada di luar mobil, tiba-tiba ada truk besar dari arah belakang yang menabrak sejumlah mobil, termasuk suaminya yang berada di luar.

Sugiarti mengaku tak mengingat dengan jelas kejadian tersebut karena terjadi begitu cepat.

"Saya gak tahu ada berapa mobil, sadar-sadar itu sudah kebakar yang pinggir," ungkapnya.

Dari kejadian ini, ia mengalami luka-luka dan anaknya yang masih berusia 3,5 tahun juga terluka di bagian kepala.

Sementara suaminya meninggal dunia.

"Suami saya keluar di sebelah kanan, mungkin kena benturan dari mobilnya, sekararang udah enggak ada, meninggal," ungkapnya.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved