Kecelakaan di Tol Ciawi Bogor

Kondisi Truk Penyebab Kecelakaan di Tol Ciawi, Ternyata Rutin Uji Kir, Murni Kelalaian Sopir?

Dishub Kota Bogor mengungkap kondisi truk pengangkut galon yang menyebabkan kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2.

TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
KECELAKAAN MAUT DI CIAWI - Kecelakaan maut terjadi di ruas Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (4/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB. Galon Aqua masih berserakan di sekitar TKP. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mengungkap kondisi truk pengangkut galon yang menyebabkan kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Truk bernomor polisi B 9235 PYW itu rutin dilakukan uji kendaraan bermotor atau uji KIR.

Kadishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, kondisi itu terlihat saat pihaknya membantu melakukan ramp check di unit laka lantas ciawi.

“Kalau dari info yang didapat masih berlaku masaa uji KIR nya,” kata Marse saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Minggu (9/2/2025)

Marse melanjutkan, truk itu melakukan Uji KIR di Dishub Kota Jakarta. 

“Nah untuk kendaraan sendiri itu dari DKI, pengujian dari terdaftarnya itu di dishub DKI. Jadi, dia (truk) Uji KIR nya pun disana (DKI),” ujarnya.

Meski begitu, truk ini diduga menjadi penyebab utama kecelakaan maut di GT Ciawi 2 Bogor.

Saat kejadian truk itu sedang melintas dari arah Ciawi menuju Jakarta.

Namun, saat tiba di GT, truk yang dikendarai oleh sopir bernama Bendi Wijaya ini menabrak kendaraan di depannya.

Delapan orang tewas dan 11 orang luka-luka dalam insiden ini.

“Kalau permasalahan truk, meskipun sudah rutin uji KIR tetap ada. Itu tergantung dari penggunaanya atau sopir itu sendiri,” ucapnya.

Di sisi lain, untuk hasil ramp check lainnya, sambung Marse, Dishub DKI serta kepolisian yang akan mengeluarkan hasilnya.

“Di mereka, kita hanya diminta pendampingan saja,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya,  Truk pengangkut galon kecelakaan maut di gerbang tol (GT) Ciawi 2, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mulai diperiksa polisi, Kamis (6/2/2025) di Unit Laka Lantas Ciawi.

Pengecekan dilakukan mulai dari sistem pengereman truk.

“Kita melakukan Ramp Check pengecekan terhadap fungsi sistem pengereman (truk),” kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ruminio Ardano kepada wartawan di Unit Laka Lantas Ciawi.

Ia melanjutkan, hasil pengecekan fungsi rem ini nantinya dijadikan sebagai alat bukti kecelakaan maut yang juga menewaskan delapan orang ini.

Selain di pengereman, semua bagian truk juga diperiksa.

“Kita berusaha secepat mungkin melakukan pengecekan, karena butuh waktu dengan kondisi kendaraan yang sudah terbakar. Kita mulai dari bagian yang masih utuh dulu, kemudian ke bagian yang lebih sulit,” ujarnya.

Kelakuan Sopir

Kelakuan Sopir truk biang kerok kecelakaan maut di Tol Ciawi, ternyata sering live dan main HP saat nyetir.

Seperti diketahui, kecelakaan truk pengangkut galon mineral yang terjadi di GT (gerbang tol) Ciawi pada hari Selasa (4/2/2025) tengah malam.

Dimana sopir truk pengangkut galon yang diketahui bernama Bendi Wijaya (BW) itu ternyata aktif di media sosial, TikTok.

Bukan hanya itu saja, Bendi juga kerap mengunggah momen aktivitasnya sebagai sopir truk pengangkut minuman mineral.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan banyak kendaraan itu mengakibatkan delapan korban tewas dan 11 lainnya luka-luka.

Menurut keterangan kepolisian, truk yang dikemudikan BW (31) tidak dapat dikendalikan, sehingga sempat oleng ke kanan dan ke kiri.

"Pada saat mendekati Gerbang Tol, itu si pengemudi itu kurang bisa mengendalikan kendarannya. Karena sempat agak belok kanan-kiri," ungkap Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso

Saat ini sopir truk pengangkut galon yang memicu kecelakaan tersebut masih menjalani perawatan medis. Setelah selesai pemeriksaan medis, pihak kepolisian melanjutkan upaya penyelidikan.

Termasuk melakukan tes urine terhadap sopir truk.

Informasi ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast

"Ketika nanti penanganan medis sudah tidak diperlukan, tentu nanti pak Kapolresta Bogor Kota akan langsung melakukan upaya-upaya termasuk pemeriksaan urine," bilang Jules Abraham

Sebagai pengemudi kendaraan niaga, ternyata Bendi Wijaya cukup aktif di media sosial.

Ia kerap mengunggah beberapa momen saat menjalani aktivitas sebagai driver pengangkut galon.

Sayangnya, Bendi kerap mengunggah video dirinya saat sedang mengemudi truk. 

Mengemudi sambil memegang ponsel merupakan salah satu perilaku yang membahayakan.

Seperti pernah dijelaskan instruktur dan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menambah suatu pekerjaan saat mengemudi seperti bermain ponsel membuat risiko kecelakaan jadi lebih tinggi.

"Dia menambah suatu pekerjaan yang membuat multitasking. Udah pasti mengganggu. Ini kan multitasking driving itu," kata Jusri.

Menurut Jusri, mengemudi kendaraan adalah pekerjaan yang tidak bisa dilakukan berbarengan dengan kegiatan lain.

Jika bermain HP sambil mengemudi, maka sistem motorik pada diri pengemudi terganggu.

"Selain nalar, emosi, motorik terpakai semua kan. Ketika motorik kita terganggu karena konsentrasi kita ke sana maka konsentrasi mengemudi kita terganggu dong," ujarnya.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut mengemudi sambil bermain HP melebihi bahaya mengemudi mengantuk atau mabuk.

"Ini melebihi bahayanya mengemudi ngantuk atau mabuk. Sama dengan bunuh diri namanya," tegas Sony.

Kecelakaan Tol Ciawi

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut di Ciawi Bogor ini terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB dan mengakibatkan 11 orang luka serta 8 orang meninggal dunia. 

Korban yang mengalami luka langsung dilarikan ke RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor untuk mendapatkan perawatan.

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengungkapkan kronologi Menurut Yudiono, kendaraan yang terlibat terdiri dari enam unit.

Saat itu truk pembawa air mineral menabrak kendaraan di depannya yang sedang antre transaksi gerbang tol.

"Dua kendaraan Avanza terbakar, kemudian mobil yang menabraknya pun terbakar," ungkap Yudiono, Rabu (5/2/2025), dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Yudiono mengonfirmasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi ini mengakibatkan 8 orang tewas dan 11 orang luka-luka.

Korban meninggal maupun luka-luka telah dievakuasi ke RSUD Ciawi.

Yudiono juga menyebut puing-puing dan kendaraan yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi sudah dievakuasi.

Terkait penyebab pasti kecelakaan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan.

"Kami masih dalami dulu, masih memeriksa saksi-saksi dan menunggu pengemudi yang menabrak siuman karena kondisinya cukup parah lukanya," ujar Yudiono.

Adapun di media sosial beredar video pascakecelakaan di Gerbang Tol Ciawi.

Tampak sejumlah kendaraan mengalami terbakar.

Puing-puing kendaraan juga berserakan.

Gerbang tol juga terlihat mengalami kerusakan.

Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari mengatakan, para korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk dilakukan penanganan.

"Tadi kita ke lokasi semua korban sudah terevakuasi dan kita memastikan lagi masih ada korban lain atau tidak di lokasi, dan pas kita kroscek semua sudah di RSUD," ujarnya kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

Sementara itu, ia mengungkapkan total terdapat sebanyak 19 orang menjadi korban dalam kecelakaan maut ini.

"Tadi informasi yang kita dapat itu 19, 11 orang dalam kondisi luka rigan-berat, delapan orang meninggal dunia," ungkapnya

Daftar Korban

1. Bendi Wijaya (30), alamat Kampung Bangkong Reang RT. 04/07, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. 

Mengalami luka lecet, lebam dan memar di kepala dibawa ke RSUD Ciawi.

2. Dani Nursamsu (45), bekerja sebagai Petugas Jasa Marga, alamat Perumahan Bukit Asri Ciomas Indah Blok E4 No. 27 Rt. 03/13, Kelurahan Pagelaran, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. 

Mengalami luka lecet di pipi kanan, lebam dan memar mata sebelah kanan serta patah lengan kanan dibawa ke RSUD Ciawi.

3. Ari Nurharom (29), Petugas Jasa Marga, alamat Desa Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi. 

Mengalami luka sobek di bagian kepala belakang sebelah kiri, di bawa ke RSUD Ciawi.

4. Sukanta (53), Petugas Jasa Marga, alamat Desa Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi.

Mengalami luka sobek di bagian kepala belakang sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi.

5. Wahyudin (60), alamat Kamung Sukasirna Rt. 05/07, Desa Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. 

Mengalami luka sobek di bagian dagu dan pipi sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi.

6. Nurdin Ahyani, Security Jasa Marga, alamat Kampung Katulampa Rt. 01/09 Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Mengalami luka lebam dan memar di dada dibawa ke RSUD Ciawi.

7. Yogi Satrio (25), alamat Jalan Simpang Empat Rt. 01/01, Kelurahan Air Pecah, Kecamatan Koto Tengah, Kota Padang. 

Mengalami luka lebam dan memar di dada dan pinggang dibawa ke RSUD Ciawi.

8. Yosep Irawan (40), alamat Kampung Babakan Kiara Rt. 02/03, Desa Sukajaya, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. 

Mengalami luka memar dan lebam di dada dibawa ke RSUD Ciawi.

9. Dasep Naseh (39), alamat Kampung Ciaul Selaawi Rt. 27/08, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. 

Mengalami luka lecet di kening sebelah kiri dan bibir atas serta memar di dada dibawa ke RSUD Ciawi.

10. Sugiarti (48), alamat Kampung Sukasirna, RT 06/07, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. 

Mengalami luka sobek di kepala bagian atas serta lecet di kedua tangan dan kaki dibawa ke RSUD Ciawi.

11. Ryujia Adriana (3), alamat Kampung Sukasirna RT 06/07, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi. 

Mengalami luka sobek di kepala dibawa ke RSUD Ciawi.

6 Korban Tewas Teridentifikasi

1. Budiman (45), warga Kampung Cipetir, Desa Pada Senang, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

2. Yana Mulayana (42), warga Kampung Sukasirna, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

3. Asep Pardilah (40), warga Kampung Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

4. Supardi (39), warga kampung Cidadap.

5. Vika Agustina (16), warga kampung Rasamala, Cianjur.

6. Rahmat Gunawan (53), warga Kampung Ranca Kuning, Kelurahan Padasenang, Cidadap.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved