Lansia di Bengkulu Tewas

Misteri Penyebab Kematian Kakek di Bengkulu Tewas dengan Luka Tusuk, Hasil Lab Belum Keluar

Penyebab Kematian Kakek Tewas dengan Luka Tusuk Masih Misteri, Hasil Lab Mabes Belum Keluar

|
Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
TEMUAN MAYAT - PS Kasat Reskrim Polresta Bengkulu AKP Sujud Alif Yulam Lam saat diwawancarai Sabtu (22/2/2025). Polresta Bengkulu masih menunggu hasil laboratirum Mabes Polri, dalam rangka pengungkapan kematian kakek di Bengkulu yang tewas dengan luka tusuk di dalam rumah, pada tanggal 9 Februari 2025 lalu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Penyebab kematian kakek di Bengkulu yang tewas dengan luka tusuk di dalam rumah, pada tanggal 9 Februari 2025 lalu masih menjadi misteri.

Belum diketahui penyebab kematian kakek bernama Maytom Nasution (60), yang ditemukan tewas di kediamannya Jalan Enggano Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut, apakah dibunuh atau bunuh diri.

Sudah 2 minggu pasca kejadian pihak kepolisian Polresta Bengkulu masih belum mengungkap penyebab kematian korban.

Diungkapkan PS Kasat Reskrim Polresta Bengkulu AKP Sujud Alif Yulam Lam hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratirum forensik Mabes Polri.

"Kami sudah membawa beberapa sampel untuk dilaksanakan penyelidikan terkait dengan laboratorium forensik. Sampai sekarang ini kami masih menunggu hasilnya," ungkap AKP Sujud, Sabtu (22/2/2025).

Baca juga: Pria Misterius Pelaku Perampokan Perempuan di Sindang Dataran Rejang Lebong Bengkulu Diciduk Polisi

Atas kejadian tersebut memang sempat ada dugaan jika korban melakukan bunuh diri karena korban ditemukan tewas di dalam rumah dalam kondisi rumah terkunci dari dalam.

Selain itu di lokasi polisi juga sempat menemukan adanya sebotot obat nyamuk yang adalan keadaan sudah dilubangi.

Atas kasus ini korban sempat dibawa oleh polisi ke rumah sakit Bahayangkara Kota Bengkulu, dan secara kasat mata memang terdapat luka tusuk pada bagian perut, leher, dan kening korban.

Saat akan dilakukan autopsi pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan sudah menandatangani surat penolakan.

Namun kendati demikian polisi masih belum bisa memberikan keterangan terkair kematian korban, apakah benar korban bunuh diri atau korban pembunuhan.

Mereka sudah mengumpulkan beberapa sampel dari korban yang kemudian dikirimkan ke Palembang untuk dilakukan di laboratorium yang ada di sana.

Namun karena alat yang digunakakan untuk memeriksa sampel tidak ada, sehingga sampel tersebut dikirimkan ke laboratorium Mabes Polri.

"Jadi sementara kita masih tunggu hasil Labfor dulu, nanti jika sudah keluar baru bisa kita ambil tindakan selanjutnya," kata Sujud.

Meskipun keluarga korban sudah menolak untuk autopsi, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang polisi untuk melanjutkan penyelidikan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved