Viral, Mahasiswa Diduga Sekap Intel Polda Jateng Saat Demo Hari Buruh, Paksa Ungkap Identitas

Seorang anggota intelijen dari Polda Jawa Tengah dilaporkan ditangkap dan diinterogasi oleh sekelompok mahasiswa saat pengamanan aksi di Kota Semarang

Penulis: Rita Lismini | Editor: M Syah Beni
TRIBUNBENGKULU.COM/INSTAGRAM @Dhemit_is_Back01
Demo Hari Buruh di Semarang, Jawa Tengah diwarnai insiden mengejutkan: Mahasiswa diduga menyekap anggota intel Polda Jateng di tengah kericuhan aksi. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Aksi demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada Rabu, 1 Mei 2025 di Semarang diwarnai insiden mengejutkan. 

Seorang anggota intelijen dari Polda Jawa Tengah dilaporkan ditangkap dan diinterogasi oleh sekelompok mahasiswa saat pengamanan aksi di Kota Semarang.

Peristiwa ini memicu sorotan tajam dari publik.

Pasalnya, sebelumnya unjuk rasa yang digelar para buruh berlangsung secara damai dan tertib.

Hal ini juga sempat diunggah oleh akun resmi @humas_poldajateng sebagai bagian dari laporan kondisi lapangan.

Video ini diunggah oleh akun instagram @dhemit_is_back01 dimana terlihat seorang pria berpakaian hitam dikeremuni mahasiswa.

Ia terlihat diinterogasi oleh mahasiswa terkait statusnya sebagai polisi.

Dalam video itu juga terdengar bahwa pria yang ditangkap mahasiwa itu mengakui jika dirinya adalah polisi berpangkat brigadir.

Terdengar juga suara-suara mahasiwa yang berbicara keras kepada polisi tersebut. 

Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari polisi terkait peristiwa ini.

Polisi Amankan Sejumlah Orang

Unjuk rasa peringatan Hari Buruh di depan kantor Gubernur Jawa Tengah yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh pada Kamis (1/5/2025) sore.

Polisi mengamankan sejumlah demonstran setelah terjadi pelemparan dan tindakan anarkis oleh kelompok massa berpakaian serba hitam.

Aksi yang dimulai oleh gabungan serikat buruh sempat berjalan tertib dan telah diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah.

"Serikat buruh telah menyampaikan aspirasinya dan diterima dengan baik oleh Bapak Gubernur. Alhamdulillah, berlangsung lancar," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, usai pembubaran massa.

Namun situasi berubah sekitar pukul 17.15 WIB ketika kelompok massa berpakaian hitam tiba dan mulai melempari botol, batu, serta merusak pagar pembatas taman di Jalan Pahlawan. Serikat buruh seperti KSPI dan KASBI segera meninggalkan lokasi.

Menurut Kombes Artanto, kericuhan dipicu oleh kelompok yang bukan bagian dari serikat buruh, termasuk diduga kelompok anarko yang bergabung dengan mahasiswa.

 “Ada satu kelompok lain, yakni kelompok anarko, yang memicu aksi anarkis,” ungkapnya.

Polisi pun merespons dengan membubarkan massa menggunakan gas air mata, water cannon, dan kendaraan bermotor.

“Mereka melakukan pembakaran dan pelemparan terhadap petugas, sehingga kami lakukan pembubaran sesuai SOP,” kata Artanto.

Setelah pukul 18.00 WIB, situasi kembali kondusif.

Sejumlah orang yang diduga provokator diamankan dan dibawa ke Mapolrestabes Semarang menggunakan kendaraan truk milik kepolisian.

“Beberapa orang kita amankan karena diduga menjadi provokator,” tegas Artanto.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M. Syahduddi, menambahkan bahwa para demonstran yang diamankan saat ini sedang menjalani proses interogasi. “Jumlahnya masih didalami,” ujarnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved