Gunung Marapi Waspada, Wisatawan dan Pendaki Diingatkan Tak Memasuki Radius 3 Km dari Kawah Verbeek

Status Gunung Marapi di Sumatera Barat berada pada Status Level II (Waspada), setelah Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Rabu (14/5).

Editor: Yunike Karolina
TribunPadang.com/PGA Bukittinggi
ERUPSI MARAPI - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Rabu (14/5/2025) pagi, dengan tinggi kolom abu hingga 1.600 meter. Status Gunung Marapi di Sumatera Barat berada pada Status Level II (Waspada). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Status Gunung Marapi di Sumatera Barat berada pada Status Level II (Waspada).

Hal ini setelah Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Rabu (14/5/2025) pagi, dengan tinggi kolom abu hingga 1.600 meter.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan diingatkan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Begitupun dengan masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

 Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Dilansir dari TribunPadang.com, berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, erupsi terjadi pada pukul 09.42 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat pada tanggal 14 Mei 2025 pukul 09:42 WIB," kata Teguh.

 "Tinggi kolom abu teramati 1.600 m di atas puncak, kurang lebih 4.491 m di atas permukaan laut," sambungnya.

Lanjut Teguh, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 1 menit 2 detik," bebernya.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan bahwa arah angin atau sebaran abu vulkanik Gunung Marapi mengarah ke timur laut.

"Arahnya ke timur laut, kemungkinan ke Tanah Datar atau Payakumbuh," katanya saat dikonfirmasi.

Teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi pada tanggal 14 Mei 2025 pukul 10.10 WIB, pada ketinggian hingga 15.000 kaki bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 10 knot.

"Diprakirakan intensitasnya melemah," jelasnya.

Desindra juga mengatakan berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini.

"Belum ada informasi sampai ke bandara, informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved