Viral di Media Sosial

Setelah Viral, Kepsek SMKN 3 Bengkulu Tengah Ikut Curhat Jalan Rusak: Semua Guru Sudah Pernah Jatuh

Setelah siswinya viral, Kepsek SMKN 3 Bengkulu Tengah ikut curhat jalan rusak parah bikin guru sering jatuh dan siswa makin berkurang.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Ricky Jenihansen
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
JALAN RUSAK - Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 3 Bengkulu Tengah, Desi Susianti bersama dewan guru saat diwawancarai di depan sekolah, Jumat (16/5/2025). Setelah siswinya viral, Kepsek SMKN 3 Bengkulu Tengah ikut curhat jalan rusak parah bikin guru sering jatuh dan siswa makin berkurang. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Kepala SMKN 3 Bengkulu Tengah, Desi Susianti, turut mengeluhkan kondisi jalan rusak parah menuju sekolah yang berdampak pada menurunnya jumlah pendaftar. 

Tak hanya siswa, para guru pun kerap jatuh akibat jalan berlumpur dan licin. 

Ia berharap pemerintah segera turun tangan sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025 dibuka.

Menurutnya, akses jalan yang becek dan berlumpur menuju SMKN 3 Bengkulu Tengah menyebabkan siswa yang mendaftar semakin berkurang.

Sejak tiga tahun terakhir, jumlah siswa SMKN 3 Bengkulu Tengah terus menurun, terakhir siswa kelas 10 saat ini hanya berjumlah 19 orang.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 3 Bengkulu Tengah, Desi Susianti mengungkapkan, salah satu faktor penyebab berkurangnya jumlah murid adalah jalan yang rusak berat dan berlumpur.

"Saat survey ingin mendaftar sekolah, para orang tua sedikit kesulitan untuk sampai ke sekolah, sehingga memutuskan mendaftar ke sekolah yang lain," ujar Desi saat diwawancarai, Jumat (16/5/2025).

Seluruh guru SMKN 3 Bengkulu Tengah pun telah merasakan sakitnya ketika terjatuh di jalan menuju sekolah, lantaran lincin usai diguyur hujan.

"Semua guru disini sudah pernah jatuh di jalan itu, karena kalau habis hujan licin sekali, sedangkan ketika cerah, batu kerikil berserakan dan bikin motor tidak stabil," sampainya.

Desi pun merasa kebingungan jika kondisi jalan tidak segera diperbaiki, sebab pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun 2025 akan segera dibuka.

"PPDB kami sebentar lagi dibuka, kita cuma bisa berdoa, semoga tahun ini sekolah kami bisa mendapatkan murid," ucapnya.

Tidak hanya masalah jalan, Desi juga mengaku, saat ini kondisi beberapa gedung sekolah telah membutuhkan perbaikan.

"Beberapa gedung sudah banyak yang rusak, sedangkan anggaran sekolah tidak mencukupi untuk memperbaikinya," ungkap Desi.

Tidak jarang para guru juga harus berjibaku untuk membersihkan areal sekolah yang ditumbuhi semak belukar dan kerap dimasuki hewan ternak.

"Karena pagar kita tidak ada, jadi hewan ternak seperti sapi dan kerbau, sering masuk ke area sekolah. Ada lahan yang kami bersihkan itu belum tahu mau ditanam apa, karena takut dimakan hewan," kata Desi.

Viral di Media Sosial

Sebuah video siswi SMKN 3 Bengkulu Tengah mendadak viral di media sosial setelah menyindir kebijakan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.

Sebelumnya, Gubernur Helmi  mengeluarkan kebijakan agar siswa untuk berjalan kaki ke sekolah dan tidak membawa kendaraan.

Dalam video yang dibagikan akun TikTok SMKN 3 Bengkulu Tengah, terlihat empat siswi SMKN 3 Bengkulu Tengah berjalan di jalan berlumpur sambil merekam pesan untuk Gubernur.

Siswi yang berjalan di depan, bernama Sakinah, menyapa Gubernur Helmi Hasan dan menyindir kebijakan tersebut.

"Selamat pagi pak Helmi, kami dari SMKN 3 Bengkulu Tengah telah melaksanakan anjuran dari bapak, yaitu jalan kaki ke sekolah, dengan keadaan jalan becek dan berlumpur," ucap Sakina.

Video itu pun menjadi viral dan banyak dibagikan di berbagai platform media sosial.

Setelah diunggah pada Rabu (14/5/2025), video tersebut sudah mendapatkan ribuan like, ratusan komentar, dan dibagikan lebih dari 87 kali.

Beberapa komentar netizen di antaranya:

"Sindiranmu begitu bagus, dek," tulis akun @tomy arjuna.

"Ini karena gak boleh bawa motor," tambah akun @Rahef.

"Kalau jarak sekolah ke rumah jauh, taksi nggak ada, ojek juga nggak ada, orang tua tidak bisa antar jemput. Mending bawa motor daripada telat masuk sekolah. Menantang aturan boleh asal sesuai keadaan," komentar akun @adoll tendq.

Untuk diketahui, SMKN 3 Bengkulu Tengah terletak di Desa Talang Tengah, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah. 

Sekolah ini hanya memiliki 89 murid, dengan rincian 19 siswa di kelas 10, 31 siswa di kelas 11, dan 39 siswa di kelas 12.

Setiap tahunnya, jumlah siswa di sekolah tersebut terus menurun. 

Salah satu faktor yang dianggap memengaruhi adalah akses jalan menuju sekolah yang rusak dan berbahaya, terutama saat musim hujan.

Kebijakan Jalan Kaki

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengeluarkan kebijakan agar siswa di daerah itu berjalan kaki atau tidak membawa kendaraan ke sekolah. 

Hal ini dilakukan mengingat tingginya angka kecelakaan siswa sekolah karena membawa motor. 

Gubernur meminta siswa agar tidak menggunakan kendaraan ke sekolah, apalagi jika tidak memiliki SIM. 

Helmi Hasan mengatakan, banyak terjadi kecelakaan saat siswa menggunakan kendaraan saat pergi ke sekolah, bahkan ada siswa atau pelajar yang meninggal dunia.

Maka, berjalan kaki ke sekolah adalah solusi terbaik bagi siswa dan pelajar.

"Banyak pelajar membawa kendaraan yang tidak memiliki surat izin mengemudi, inilah yang menyebabkan banyak terjadi kecelakaan. Untuk itu, pelajar yang belum memiliki SIM agar dilarang membawa kendaraan ke sekolah. Kita menjaga keselamatan mereka," kata Helmi dalam pesan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Rabu (7/5/2025). 

Helmi menjelaskan, akan banyak hal indah yang didapat pelajar saat ke sekolah tanpa menggunakan kendaraan. 

Selain aman dari kecelakaan, juga dapat menyehatkan pelajar dan akan terjadi keakraban antar pelajar, sekaligus tidak terjadi kecemburuan sosial bagi pelajar yang tidak memiliki kendaraan. 

"Jalan pagi hari itu menyehatkan. Kita melatih siswa dan siswi untuk hidup sehat. Yang jelas, usia di bawah 17 tahun belum mendapatkan SIM. Aturan yang mengatur bila tidak memiliki SIM maka dilarang membawa kendaraan," jelas Helmi.

Meski pelarangan siswa dan siswi yang tidak memiliki SIM membawa kendaraan ke sekolah baru digaungkan, telah ada dua sekolah yang sudah melakukan kegiatan ke sekolah tanpa menggunakan kendaraan.

Seperti halnya SMA Negeri 15 di Kabupaten Bengkulu Utara dan SMA Negeri 2 Kabupaten Lebong.

Tanggapan Helmi

Setelah video empat siswi SMKN 3 Bengkulu Tengah yang menyindir kebijakan jalan kaki viral di media sosial, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan akhirnya memberikan tanggapan pada Sabtu (17/5/2025).

Melalui unggahan di akun TikTok pribadinya, Helmi langsung meminta Dinas PUPR melakukan pengukuran dan segera memulai perbaikan jalan dalam waktu dekat.

"InsyaAllah, Juni mulai pengerjaannya jalan mulus ke SMKN 3 Bengkulu Tengah," tulisnya dalam keterangan video.

Helmi juga menyampaikan terima kasih kepada para siswi yang telah menyuarakan harapan dan keluhan mereka.

"Jadi terima kasih untuk anak-anakku sayang yang pintar-pintar dan cantik-cantik. Saya sudah melihat videonya dan videonya sudah sampai," ujar Helmi.

Menurut Helmi, media sosial seperti TikTok memungkinkan aspirasi masyarakat lebih cepat sampai ke Pemerintah Provinsi Bengkulu sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

"Jadi jalannya sudah saya lihat, memang tegalau nian, becek penuh lumpur dan tidak layak jalan menuju sekolah seperti itu," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Pemprov Bengkulu telah menganggarkan dana sebesar Rp500 miliar untuk perbaikan infrastruktur, termasuk akses jalan ke sekolah.

"Jadi, (Dinas) PU sudah saya telepon, saya sudah kirim videonya untuk segera datang ke sana, mengukur dan insyaallah tahun ini dikerjakan ya," ungkapnya.

Helmi juga mengajak masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak ragu menyampaikan kritik atau masukan, terutama terkait infrastruktur jalan.

"Insyaallah Pemprov Bengkulu akan segera tindak lanjuti, bantu rakyat menjadikan jalan karut (jelek) menjadi jalan mulus," kata Helmi.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved