Kisah Inspiratif Iqbal Rasyid

Sederet Prestasi Iqbal, Anak Kuli dari Bengkulu Tembus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anak kuli asal Bengkulu, Iqbal Rasyid, tembus Fakultas Kedokteran UI berbekal 17 prestasi hingga tingkat internasional.

|
Penulis: Beta Misutra | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com/Beta Misutra
IQBAL RASYID - Iqbal Rasyid Achmad Faqih dengan sejumlah piagam penghargaan serta medali prestasinya. Iqbal Rasyid, tembus Fakultas Kedokteran UI berbekal 17 prestasi hingga tingkat internasional. 

Salah satu pencapaian gemilangnya saat SMP adalah ketika ia mewakili Provinsi Bengkulu dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN), yang kini dikenal sebagai Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan berhasil meraih medali perunggu di bidang IPA.

Perjalanan prestasi Iqbal terus berlanjut ketika ia melanjutkan pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah melalui beasiswa prestasi. 

Di madrasah tersebut, Iqbal semakin mengasah kemampuannya di bidang fisika, riset, dan debat Bahasa Indonesia.

Ia sering menjadi juara lomba tingkat provinsi dan kembali mewakili Bengkulu di ajang nasional, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Ternate, Maluku Utara.

Semangat belajarnya tak pernah surut. Menjelang akhir masa sekolah, Iqbal mulai fokus mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk masuk UI.

Sejak semester pertama kelas 12, ia mencicil materi UTBK, rutin mengikuti tryout, membentuk kelompok belajar, dan menjalani bimbingan intensif dari madrasah.

Libur sekolah bukan waktu bersantai bagi Iqbal. Ia dan teman-temannya justru memilih menghabiskan waktu di Perpustakaan Daerah Bengkulu untuk belajar dari pagi hingga sore. 

Malam harinya, mereka belajar bersama di rumah secara bergantian. 

Rutinitas itu dijalani hampir setiap hari, dengan satu tujuan: lulus Kedokteran UI.

Usaha keras itu pun membuahkan hasil. Meski sempat gagal di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Iqbal akhirnya lolos melalui jalur SNBT ke Fakultas Kedokteran UI. 

Ia menyebut konsistensi dan semangat belajar sebagai kunci keberhasilannya.

"Yang penting bukan hanya rajin belajar, tapi juga menjaga kondisi mental agar tidak burnout. Cari lingkungan belajar yang nyaman dan terus evaluasi diri," ujarnya.

Kini, Iqbal tengah mencari beasiswa untuk membiayai kuliahnya. 

Biaya pendidikan dan hidup di Jakarta yang cukup tinggi menjadi tantangan tersendiri. 

Namun hal itu justru memotivasinya untuk terus berprestasi dan menjadi pribadi yang mandiri.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved