Berita Viral

Curhat Pilu Wali Murid di Tangsel Tak Sanggup Bayar Seragam Rp 1,1 Juta, Anak Terancam Tak Sekolah

Kisah memilukan dialami wali murid di Tangerang Selatan, 2 anaknya terancam tak sekolah gegara tak sanggup bayar seragam Rp 1,1 Juta.

Editor: Yuni Astuti
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Curhat Pilu - Curhat pilu wali murid di tangerang Selatan tak sanggup bayar baju seragam, dua anaknya terancam tak sekolah, Kamis (17/7/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kisah memilukan dialami wali murid di Tangerang Selatan, 2 anaknya terancam tak sekolah gegara tak sanggup bayar seragam Rp 1,1 Juta.

Pengalaman yang kurang menyenangkan ini diraskan oleh Nur Febri Susanti (38) wali murid asal Pamulang.

Nur harus merasakan kedua anaknya gagal melanjutkan sekolah di SD Negeri Ciledug Barat, Kota Tangerang Selatan.

Hal ini karena Febri tak sanggup membayar biasa seragam anak sekolah seharga Rp 1,1 Juta.

Awalnya Febri telah menerima surat resmi dari pihak sekolah pada 11 Juli 2025 yang menyatakan bahwa kedua anaknya telah diterima di sekolah tersebut.

"Anak saya sudah diterima, tapi saat daftar ulang disodori daftar biaya seragam Rp1,1 juta. Itu harus lunas dan ditransfer ke rekening pribadi kepala sekolah," kata Febri saat ditemui di rumahnya di kawasan Benda Baru, Pamulang, dilansir dari TribunTangerang. Kamis (17/7/2025).

Permintaan tersebut membuat Febri keberatan, apalagi dengan kondisi ekonomi Febri yang pas-pasan.

Baca juga: Profil Nur Agis Aulia, Wakil Wali Kota Serang yang Minta Maaf Usai Antar Anak ke Sekolah Naik Motor

Dalam pernyataannya, ia mengaku berjualan pempek secara online, sementara suaminya bekerja sebagai tukang parkir di kawasan Rempoa, Ciputat.

"Penghasilan suami saya pas-pasan. Saya juga jualan seadanya. Kalau bisa dicicil, mungkin kami masih bisa usahakan. Tapi ini diminta langsung, tanpa opsi," ujarnya.

Yang membuat Febri semakin bingung selain mahal, ia juga mempertanyakan tentang mekanisme pembayaran rekening pribadi kepala sekolah yang membuat dirinya tak nyaman.

Kejadian yang febri rasakan sempat ia ungkapkan melalui media sosialnya.

Febri mengaku mendapat balasan yang kurang menyenangkan dari pihak sekolah atas kejadian yang ia alami.

Bahkan Kepala sekolah mengatakan agar jika Febri tak sanggup sebaiknya anaknya dipindahkan saja.

"Kepala sekolahnya bilang, kalau saya tidak sanggup, lebih baik cari sekolah lain saja," ungkapnya.

Adapun, biaya seragam yang diminta itu meliputi pakaian muslim, baju batik, rompi, topi, atribut, serta buku paket pelajaran. 

Namun, Febri menilai besaran biaya tersebut tidak masuk akal untuk sekolah negeri yang seharusnya menerapkan prinsip pendidikan gratis. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved