HUT ke 80 RI

Sejarah Singkat 17 Agustus: Kenapa Jadi Hari Kemerdekaan RI? Ini Penjelasannya

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa tanggal ini dipilih sebagai hari kemerdekaan? Apa yang sebenarnya terjadi pada 17 Agustus 1945?

Penulis: Hafi Jatun Muawiah | Editor: Rita Lismini
Freepik
Ilustrasi pembacaan proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang diumumkan langsung oleh Presiden Soekarno, 17 Agustus 1945. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa tanggal ini dipilih sebagai hari kemerdekaan? Apa yang sebenarnya terjadi pada 17 Agustus 1945?

Yuk, simak sejarah singkat 17 Agustus berikut ini — penting untuk kamu ketahui, apalagi menjelang perayaan HUT RI ke-80 di tahun 2025 ini!

Awal Mula: Kekosongan Kekuasaan Jepang

Pada tahun 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu setelah dua kota pentingnya, Hiroshima dan Nagasaki, dibom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945. Penyerahan Jepang ke Sekutu resmi terjadi pada 15 Agustus 1945.

Penyerahan ini menyebabkan kekosongan kekuasaan di Indonesia, karena Jepang tidak lagi bisa mengendalikan wilayah jajahannya, termasuk Nusantara. 

Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh para pejuang Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Baca juga: 7 Fakta Unik Proklamasi 17 Agustus 1945 yang Jarang Diketahui

Proklamasi 17 Agustus 1945: Momentum Emas

Setelah melalui berbagai perdebatan dan tekanan dari golongan muda (seperti Sutan Sjahrir dan Wikana), akhirnya Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada:

Hari Jumat, 17 Agustus 1945

Pukul 10.00 WIB

Di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta

Isi teks Proklamasi ditulis langsung oleh Soekarno dan Hatta dengan beberapa masukan dari tokoh lain. 

Teks ini kemudian diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

Kenapa Harus 17 Agustus?

Tanggal 17 Agustus dipilih karena saat itu suasana Indonesia sedang “vakum kekuasaan”. Jepang sudah menyerah, tetapi Sekutu belum tiba di Indonesia. 

Artinya, inilah satu-satunya celah yang bisa digunakan untuk mendeklarasikan kemerdekaan tanpa intervensi langsung dari pihak asing.

Selain itu, menurut Soekarno sendiri, angka 17 dianggap sakral:

Tanggal 17 adalah hari turunnya wahyu pertama dalam Islam (17 Ramadan),

Jumlah rakaat salat dalam sehari adalah 17, angka ini dianggap sebagai angka keberuntungan dan penuh makna spiritual.

17 Agustus Disahkan sebagai Hari Kemerdekaan

Tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengesahkan UUD 1945 dan menunjuk Soekarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden RI yang pertama.

Sejak saat itulah, tanggal 17 Agustus resmi dikenang sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan setiap tahunnya dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia dengan upacara, lomba, hingga berbagai bentuk perayaan nasional.

17 Agustus bukan hanya tanggal biasa. Ia adalah simbol perjuangan, kemerdekaan, dan kedaulatan bangsa. 

Dengan segala keterbatasan, para tokoh bangsa berhasil menyuarakan kemerdekaan dan membentuk dasar negara yang kita nikmati hari ini.

Di tahun 2025 ini, mari kita jadikan peringatan HUT RI ke-80 sebagai momen refleksi: apa yang sudah kita lakukan untuk bangsa ini?

(Alex Sandra)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved