Penipuan Umrah di Bengkulu Utara

Wawancara Eksklusif Korban Travel Umrah di Bengkulu Utara: Tabungan 10 Tahun untuk Orang Tua Raib

Ade Andeska menangis saat menceritakan tabungan 10 tahun untuk umrah orang tuanya raib diduga ditipu.

Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Ricky Jenihansen
M Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com
KORBAN PENIPUAN – Ade Andeska, korban penipuan paket umrah, saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Jumat (1/8/2025). Warga Desa Talang Pasak itu mengungkapkan perasaannya setelah mengalami penipuan paket perjalanan umrah di Bengkulu Utara. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
 
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Sebanyak 13 warga Bengkulu Utara melapor ke Polres Bengkulu Utara terkait dugaan penipuan paket perjalanan umrah, pada Minggu malam (27/6/2025).

Kanit Pidum Satreskrim Polres Bengkulu Utara, Ipda Muhammad Rizky Dirgantara, mengatakan, masing-masing korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Total kerugian seluruh korban mencapai Rp415 juta.

"Macam-macam total kerugian yang dialami korban, ada yang Rp35–37 juta, dan bahkan ada yang mencapai Rp50–70 juta," beber Rizky.

Tak lama setelah laporan diterima, pihak kepolisian langsung meringkus pelaku penipuan paket perjalanan umrah di Kabupaten Bengkulu Utara, pada Kamis malam (31/7/2025).

Diketahui, kedua pelaku yang diamankan Satreskrim Polres Bengkulu Utara merupakan sepasang suami istri berinisial SH (34) dan JT (38).

TribunBengkulu.com mewawancarai salah satu korban bernama Ade Andeska (33).

Ade Andeska, warga Desa Talang Pasak, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan perjuangannya mengumpulkan uang Rp50 juta demi memberangkatkan kedua orang tuanya umrah.

Namun, impian suci itu kandas setelah ia diduga menjadi korban penipuan oleh agen travel umrah di Bengkulu Utara.

Berikut wawancara eksklusif korban.

Bagaimana perasaan Abang setelah mengalami kejadian ini?

"Jujur, dari hati yang paling dalam saya merasa sangat sedih. Niat baik kami untuk memberangkatkan orang tua tertunda. Rasanya tak bisa diungkap dengan kata-kata," kata Ade. 

"Sepuluh tahun kami mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, tapi sekarang tertunda," lanjutnya. 

"Awalnya kami tidak percaya bahwa oknum ini melakukan penipuan, karena niat kami baik. Ini di luar logika dan nalar kami. Kami percaya dan yakin sepenuhnya karena oknum ini menjanjikan sesuatu yang sangat meyakinkan."

Bisa Abang ceritakan awalnya bagaimana mengenal program umrah ini?

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved