Penipuan Umrah di Bengkulu Utara
Wawancara Eksklusif Korban Travel Umrah di Bengkulu Utara: Tabungan 10 Tahun untuk Orang Tua Raib
Ade Andeska menangis saat menceritakan tabungan 10 tahun untuk umrah orang tuanya raib diduga ditipu.
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Ricky Jenihansen
"Saya sangat kecewa. Ini menyangkut ibadah, apalagi untuk orang tua."
Dari segi ekonomi, seberapa berat kerugian yang Abang alami?
"Bagi saya ini sangat berat. Mengumpulkan uang sebanyak itu di kondisi sekarang sangatlah sulit. Butuh perjuangan dan waktu lama."
Apakah keluarga Abang juga terdampak langsung akibat kejadian ini?
"Ya, dari 13 jemaah lain di Bengkulu Utara, banyak yang masih memiliki hubungan keluarga dengan kami."
Apa harapan Abang terhadap proses hukum yang sedang berjalan?
"Saya sangat berharap penegak hukum bisa memproses kasus ini dengan cepat dan berusaha mengembalikan dana keberangkatan kami. Untuk hukuman pelaku, kami serahkan sepenuhnya ke Polres Bengkulu Utara."
Menurut Abang, bagaimana seharusnya pemerintah mengawasi biro umrah agar kasus serupa tak terulang?
"Saya berharap pemerintah bisa lebih ketat dalam mengawasi biro umrah, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi."
Terakhir, adakah pesan untuk para pelaku?
"Pesan saya, jadikan ini pelajaran dan hikmah. Kalau bisa, berhentilah dan jangan mengulangi lagi tindak pidana penipuan."
Dan pesan untuk masyarakat agar tidak mengalami kejadian serupa?
"Untuk masyarakat luas, khususnya di Bengkulu Utara, jika ingin berangkat umrah atau haji, daftarlah melalui perusahaan yang legalitasnya resmi dan benar-benar diawasi oleh pemerintah."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.