Film Merah Putih One For All
Sosok Pembuat Film Merah Putih: One For All yang Kini Dikritik Netizen
Sosok pembuat Film Merah Putih: One For All yang kini tuai ragam komentar dari warganet.
TRIBUNBENGKULU.COM - Film Merah Putih: One For All kini tengah menjadi sorotan.
Diketahui jika film Merah Putih: One For All akan ditayangkan pada 14 Agustus 2025 di Bisokop.
Dinilai terlalu kaku dan jauh tertinggal dibandingkan dengan beberapa film animasi Indonesia lainnya.
Banyak yang penasaran dengan siapa yang membuat Film Merah Putih: One For All?
Film Merah Putih: One For All merupakan animasi garapan produksi Perfiki Kreasindo.
Sementara itu film ini disutradarai Endiarto dan Bintang.
Film ini diproduseri Sonny Pudjisasono.
Biaya produksi Merah Putih: One For All disebut-sebut mencapai angka 6,7 miliar dengan durasi pengerjaan sebulan.
Profil Perfiki Kreasindo
Mengutip dari laman m.21cineplex.com, film ini digarap oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo.
Rumah produksi ini di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, yang beralamat di Jl H R Rasuna Said No.22 Kavling C, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, merupakan sebuah lembaga nirlaba yang fokus mengembangkan perfilman nasional.
Yayasan ini juga menaungi Citra Film School, lembaga kursus perfilman yang telah berdiri sejak tahun 1982, berkiprah selama 26 tahun dan beralamat di Cengkareng, Jakarta Barat.
Informasi lebih lanjut soal Perfiki Kreasindo belum banyak diungkap di publik, saat Tribunnews mengakses lama perfiki.com, lama tersebut mengacu pada Error 403 Forbidden.
Sementara ditelusuri dari instagram @perfiki.tv, Perfiki Kreasindo juga tampak membagikan aktifitasnya berupa kelas akting hingga membuat ajang Putri Asuransi Indonesia.
Film Merah Putih One For All diproduseri oleh Toto Soegriwo (Produser Utama).
Sementara produser eksekutifnya adalah Sonny Pudjisasono.
Lantas untuk sutradara dan penulis skenario film Merah Putih One For All adalah Endiarto dan Bintang Takari.
Bintang Takari juga sekaligus animator visual utama di proyek ini.
Pada akun Instagram resmi @movreview yang dikolaborasikan dengan akun produser film Toto Soegriwo (@totosoegriwo), disebutkan film ini memiliki budget produksi Rp 6,7 miliar.
Proyek film ini dikerjakan sejak bulan Juni 2025, hanya butuh waktu kurang lebih sebulan hingga film ini tayang di bioskop.
Toto Soegriwo pun menanggapi di akun Instagramnya, usai kritik tajam menghujani film Merah Putih One For All.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?" tulis Toto Soegriwo melalui akun Instagram-nya.
Baca juga: Designer Bongkar Karakter 3D Mirip dengan Film Animasi Merah Putih:One For All
Sosok produser eksekutif film Merah Putih: One For All
Sonny Pudjisasono merupakan sosok lama yang telah berkecimpung di bidang perfilman sejak tahun 70-an.
Lulusan Universitas Bayangkara Surabaya pernah menjadi pebisnis di bidang pertunjukkan Film Keliling Indonesia dengan jabatan Direktur sejak 1977 hingga 2022.
Sonny juga dipercaya menjadi stackholder di organisasi Badan Perfilman Indonesia dari tahun 2014 hingga 2022.
Berikut adalah jejak karir lainnya Sonny Pudjisasono:
- Direktur ekseutif di Yayasan Pusat Perfilman H.Usmar Ismail (2012-2022
- Komisaris utama di Midessa Sasono Picture (2015-2022)
- Direktur di Perfiki Law Firm (2019-2022)
- Pemimpin Umum di Dekandidat Centre (2014-2022)
- Selain itu, Sonny juga pernah menjadi caleg dari Partai Buruh di tahun 2024 lalu.
Sonny pun sempat menjadi ketua umum di beberapa partai yakni:
- Tahun 2009-2021 menjadi Ketua Umum di Partai Buruh
- Tahun 2017-2020 menjadi Ketua Haria Partai Berkarya
Sementara itu, sutradara dan penulis skenario film Merah Putih One For All adalah Endiarto dan Bintang Takari.
Bintang Takari disebut-sebut sebagai seorang animator yang berdomisili di Singapura.
Bintang kemudian menjadi sutradara dari film animasi berbiaya nyaris Rp 7 miliar tersebut ditemani Endiarto sebagai produser eksekutif.
Tak banyak diketahui tentang sosok dari Endiarto dan Bintang Takari.
Sinopsis film Merah Putih: One for All
Dengan durasi 1 jam 10 menit dan kategori SU (Semua Umur), film ini mengisahkan sekelompok anak di sebuah desa yang tengah bersiap menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.
Dalam sinopsis resminya, dijelaskan bahwa mereka tergabung dalam Tim Merah Putih, sebuah kelompok khusus yang dipercaya menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan setiap 17 Agustus.
Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut tiba-tiba hilang secara misterius.
Delapan anak dengan latar belakang budaya yang berbeda, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa, kemudian bersatu untuk menjalankan misi penting menemukan kembali bendera itu.
Mereka adalah Neka, Yahya, Nabila Yasmin, Sky, Nathan, Billy, Rangga, dan Bintang.
Perjalanan mereka penuh tantangan, mulai dari menyeberangi sungai, menembus hutan, menghadapi badai, hingga belajar meredam ego masing-masing.
Semua rintangan itu dihadapi demi satu tujuan, yaitu mengibarkan bendera pada Hari Kemerdekaan.
Melalui keberanian, kerja sama, dan kecintaan pada Tanah Air, mereka membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sumber kekuatan.
Petualangan ini dilaporkan telah dirangkai dengan momen-momen lucu, tegang, haru, dan menginspirasi.
Film ini diharapkan dapat menjadi tontonan yang sarat pesan persatuan, persahabatan, dan semangat nasionalisme.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com / TribunnewsBogor.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.