Pria di Kaltim Bunuh Anak Istri
Kronologi Pria di Kaltim Habisi Nyawa Istri dan 2 Anaknya, Padahal Tengah Hamil 5 Bulan
Begini kronologi pria di Kalimantan Timur habisi nyawa istri dan dua anaknya, padahal sang istri tengah hamil 5 bulan.
TRIBUNBENGKULU.COM - Begini kronologi pria di Kalimantan Timur habisi nyawa istri dan dua anaknya, padahal sang istri tengah hamil 5 bulan.
Julis menjadi pelaku pembunuhan istri dan dua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam kasus pembunuhan ini tidak ada kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Hal itu dijelaskan oleh Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem kepada TribunKaltim.co pada Senin (11/8/2025).
Walaupun penyidikan motif masih dilakukan lebih lanjut oleh pihak Polres Berau.
Pinem sebelumnya sempat bertanya kepada saksi, yakni Pilipus yang merupakan ayah korban, bahwa hubungan antara sang istri dan Julius selama berumah tangga tidak pernah ada indikasi KDRT.
“Kalau dari pengakuan mertua, hubungan mereka seperti rumah tangga biasa, tidak ada indikasi KDRT,” ujarnya.
Perlu diketahui, bahwa rumah Pilipus dan korban bersampingan.
Ia pun mengetahui anaknya dibunuh saat mendengar benturan keras dan menuju rumah sang anak. Dan nyawa sang anak juga tidak tertolong beserta kedua cucunya.
Pinem juga menceritakan, menurut warga sekitar, juga tidak ada riwayat perkelahian yang besar ataupun prilaku kekerasan.
Adapun dijelaskan Pinem, pembunuhan tersebut hanya menggunakan parang.
“Saat kami bawa dari kampung menuju Polres Berau, bicaranya masih ngelantur, tidak bisa menjelaskan apa-apa. Kalau sekarang semua dari polres Berau untuk lanjutan kasusnya,” tegasnya.
Kondisi kampung saat ini pun dikatakan Pinem juga telah kondusif. Dan ketiga korban telah dikuburkan bersama malam ini, Senin 11 Agustus 2025.
“Malam ini sdush proses penguburan, kami kembali naik dari Tanjung Redeb ke Segah,” tutupnya.
Sementara itu, dikonfirmasi kepada Polres Berau, Kasi Humas Polres Berau AKP Ngatijan menjelaskan motif masih dalam pemeriksaan.
Pengakuan Pelaku
Warga Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, kabupaten Berau, Kalimantan digegerkan dengan kejadian seorang pria tega bunuh istri dan dua anaknya.
Tersangka Julius menyebut nama 'One Piece' sebagai alasan membunuh istri dan dua anaknya itu.
Pengakuan dari Julius ini membuat pihak kepolisian kesulitan utnuk mengungkap motif sebenarnya.
Dalam rekaman video yang diterima Tribunkaltim.co, Julius terlihat duduk di kursi belakang mobil polisi dengan tangan diborgol di belakang.
Saat perjalanan menuju Polres Berau, ia menjawab pertanyaan penyidik dengan kalimat yang sulit dipahami.
“Saya tidak memiliki syarat dalam kehidupan One Piece. Saya dimarahi One Piece. Iya (bunuh anak dan istri karena One Piece),” ucapnya.
Julius mengaku nekat menghabisi nyawa keluarganya karena masalah One Piece. Namun tidak diketahui arti dari One Piece yang diucapkan oleh Julius.
Polisi yang mencoba memastikan kembali jawabannya justru mendengar pernyataan serupa. Julius kembali menegaskan bahwa tindakannya terkait “One Piece”.
Ia bahkan mengumpamakannya seperti botol minuman yang akan habis jika keinginannya tak terpenuhi.
“Kalau saya tidak memenuhi maunya One Piece, ya seperti saya memberikan minuman di botol, akan habis,” ucapnya.
“Memang tak boleh One Piece, saya akui memang tak boleh One Piece,” katanya.
Pengakuan yang tak masuk akal itu membuat pihak kepolisian kesulitan mengorek motif sebenarnya di balik aksi keji tersebut.
“Selama di mobil dari lokasi kejadian menuju Polres Berau, jawabannya ngalor-ngidul, nyeleneh,” ujar Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem saat dikonfirmasi sebelumnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, mengatakan bahwa untuk memastikan kondisi kejiwaannya, Julius sementara dirawat di RSUD Abdul Rivai.
“Pemeriksaan belum bisa dilanjutkan karena masih berada di poli kejiwaan,” tutupnya.
Baca juga: Ngaku Gegara Dimarah One Piece, Pria di Kaltim Tega Habisi Nyawa Istri dan 2 Anak
Kasus Pembunuhan Istri dan 2 Anak di Berau
Sebelumnya diberitakan, Julius atau Pelaku Kasus Pembunuhan istri dan dua anak di Kampung Punan Mahakam Kecamatan Segah, diakui tidak pernah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT.
Hal itu diterangkan Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem.
Walaupun penyidikan motif masih dilakukan lebih lanjut oleh pihak Polres Berau.
Pinem sebelumnya sempat bertanya kepada saksi, yakni Pilipus yang merupakan ayah korban, bahwa hubungan antara sang istri dan Julius selama berumah tangga tidak pernah ada indikasi KDRT.
“Kalau dari pengakuan mertua, hubungan mereka seperti rumah tangga biasa, tidak ada indikasi KDRT,” jelasnya kepada Tribun Kaltim, Senin (11/8).
Perlu diketahui, bahwa rumah Pilipus dan korban bersampingan.
Ia pun mengetahui anaknya dibunuh saat mendengar benturan keras dan menuju rumah sang anak, namun nyawa sang anak juga tidak tertolong beserta kedua cucunya.
Pinem juga menceritakan, menurut warga sekitar, juga tidak ada riwayat perkelahian yang besar ataupun prilaku kekerasan.
Adapun dijelaskan Pinem, pembunuhan tersebut hanya menggunakan parang.
“Saat kami bawa dari kampung menuju Polres Berau, bicaranya masih ngelantur, tidak bisa menjelaskan apa-apa.
Kalau sekarang semua dari polres Berau untuk lanjutan kasusnya,” tegasnya.
Kondisi kampung saat ini pun dikatakan Pinem juga telah kondusif.
Dan ketiga korban telah dikuburkan bersama Senin (11/8) malam.
“Malam ini sudah proses penguburan, kami kembali naik dari Tanjung Redeb ke Segah,” tutupnya.
Tentang One Piece
One Piece adalah sebuah seri manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Eiichiro Oda. Manga ini telah dimuat di majalah Weekly Shōnen Jump milik Shueisha sejak tanggal 22 Juli 1997, dan telah dibundel menjadi 105 volume tankōbon hingga Maret 2023.
Ceritanya mengisahkan petualangan Monkey D. Luffy, seorang anak laki-laki yang memiliki kemampuan tubuh elastis seperti karet setelah memakan Buah Iblis secara tidak disengaja.
Luffy bersama kru bajak lautnya, yang dinamakan Bajak Laut Topi Jerami, menjelajahi Grand Line untuk mencari harta karun terbesar di dunia yang dikenal sebagai "One Piece" dalam rangka untuk menjadi Raja Bajak Laut yang berikutnya.
Tentang Kampung Punan Mahakam dan Kabupaten Berau
Kabupaten Berau terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Timur dengan ibu kota, Tanjung Redeb.
Jarak darat Tanjung Redeb dari Kota Samarinda, ibu kota Kaltim adalah 506 km sedangkan jarak udara (garis lurus) sekitar 284 km.
Perjalanan darat dari Samarinda ke Tanjung Redeb sekitar 7-15 jam tergantung kondisi jalan dan moda transportasi.
Kecamatan Segah berada di bagian barat daya Kabupaten Berau.
Kecamatan Segah berjarak sekitar 86–88 km dari Tanjung Redeb
Waktu tempuh dari Tanjung Redeb ke Segah berkisar antara 4 jam tergantung kondisi jalan dan kendaraan.
Wilayah Kecamatan Segah dikenal sebagai daerah pedalaman yang masih didominasi oleh hutan tropis dan aktivitas perkebunan serta kehutanan.
Ibu kota kecamatannya adalah Tepian Buah.
Sementara Kampung Punan Mahakam berjarak sekitar 40-50 km dari Tepian Buah.
Waktu tempuh dari Tepian Buah ke Kampung Punan Mahakam sekitar 1,5–2 jam dengan kendaraan darat, melalui jalan tanah dan jalur perkebunan.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kronologi-Pria-di-Kaltim-Habisi-Nyawa-Istri-dan-2-Anaknya-Padahal-Tengah-Hamil-5-Bulan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.