HUT ke 80 RI

Alasan Bupati Sudewo Tak Hadiri Perayaan HUT RI di Pati, Imbas Aksi Demo?

Sudewo tidak hadir dalam upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia

Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNJATENG/Mazka Hauzan Naufal
INSPEKTUR UPACARA - Kolase Taj Yasin jadi Inspektur (kiri) dan momen Sudewo didemo (kanan). Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Pati, Minggu (17/8/2025) pagi. Dia diutus oleh Gubernur Ahmad Luthfi untuk menggantikan Bupati Sudewo yang disebut tengah sakit. 

Sebagian massa bergerak ke arah utara alun-alun Pati.

Sampai saat ini, pukul 12.57 WIB, pendemo memadati sisi utara alun-alun Pati.

Data mengenai korban gas air mata masih dihimpun.

Tak hanya itu, massa juga merobohkan gerbang Pendapa Pati.

Dari video viral yang beredar di media sosial, terlihat beberapa aparat tumbang diduga akibat gas air mata.

Ancam Demo Berhari-hari

Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, mengatakan bahwa massa bakal berunjuk rasa sampai Sudewo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati.

Namun, karena Sudewo enggan mundur, pihaknya tetap menggelar unjuk rasa besar-besaran besok sampai Sudewo sadar untuk mengundurkan diri.

“Kemarin saya ngobrol sama pihak Polresta. Supaya tertib, aman, damai, sebelum tanggal 13 harusnya dia gelar konferensi pers, nyatakan mengundurkan diri. Gitu aja, malah dia menjaga martabat. Kalau dilengserkan, kan, martabatnya jatuh. Kami tidak ingin menjatuhkan martabat orang, tapi kalau memang terpaksa, apa boleh buat,” kata Teguh pada TribunJateng.com di posko donasi Aliansi, Selasa (12/8/2025).

Teguh bahkan mengancam, pihaknya bakal melanjutkan aksi sampai berhari-hari jika besok Sudewo masih enggan mundur. Sebab, pihaknya tidak rakyat Pati jadi “uji coba” pemimpin yang kapasitasnya belum memadai.

“Jika Sudewo tidak mundur, aksi berlanjut sampai dia mundur. Dua hari, tiga hari, tetap kami layani. Kami tunggui di sini sampai mundur. Karena kesimpulannya memang seperti itu. Kami tidak mau jadi objek uji coba pemimpin. Pemimpin harus yang betul-betul paham, tahu kondisi masyarakat bawah, sehingga ada rasa empati dan simpati dengan rakyat,” tegas dia.

Menurut Teguh, dari sisi pengalaman, Sudewo masih minim. Bahkan malah punya riwayat tersandung dugaan kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

“Efeknya ya seperti ini. Kami tunjukkan bahwa ada kekurangan, harus introspeksi diri bahwa belum layak, rekam jejak juga tidak baik. Maka harus memperbaiki dulu, nanti 5 tahun lagi, bisalah nyalon lagi. Sekarang legowo lah, mundur dulu. Dia dalam keterangannya di live tv kan juga bilang masih baru, masih perlu belajar. Orang belajar jangan korbankan rakyat, belajar dulu lah sebelum menjabat,” ucap dia.

Dia berharap, Sudewo berkenan mundur agar. Menurut Teguh, jika masih bersikukuh memimpin, Sudewo akan membuat Pati makin runyam dan rusak.

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved