Demo Bupati Pati

Ngaku Dikhianati Teman Husein Akhirnya Pilih Damai dengan Sudewo, Mundur dari Demo Pati Jilid II

Inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (APMB), Ahmad Husein menyatakan mundur dari demo Pati jilid II.

Editor: Yuni Astuti
Instagram @patisakpore
DEMO PATI - Foto saat Husein bersama dengan Bupati Pati Sudewo, Getol lengserkan Sudewo dari jabatannya, kini Husein pilih mundur dan ngaku dikhianati teman, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (APMB), Ahmad Husein menyatakan mundur dari demo Pati jilid II.

Diketahui demo Pati jilid II akan kembali dilakukan pada 25 Agustus 2025 mendatang untuk menuntut Bupati Pati Sudewo lengser dari jabatannya.

Namun secara tiba-tiba Ahmad Husein aktor utama yang kala itu ingin melengserkan Sudewo mundur.

Pernyataan itu Husein sampaikan dalam live di akun Tiktoknya Husein Hafid @cybeer94.

"Ya mohon maaf semuanya. Saya bukan pahlawan, dan saya bukan gimana-gimana. Dari sini saya nggak dapat apa-apa ya, yang saya mohon maaf, tanggal 25 saya tidak bisa jalan. Dan saya tetap mengundurkan diri, terimakasih teman-teman semuanya, kemarin sudah berjuang bareng," 

"Saya ketua Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, meminta maaf yang sebesar-besarnya," ucap Husein.

Dalam video live itu, Husein menyinggung tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh sosok teman.

"Jenengan nggak tahu rasanya hati dikhianti temen, padahal aku tulus dan mendukung terus," ucap Husein.

Kemudian beredar foto Husein berfoto bersama dengan Bupati Pati, Sudewo.

Husein mengatakan jika demo tersebut sudah ditunggangi politik.

"Pertimbangannya, semakin saya lihat, orang-orang itu semakin melenceng jauh."

"Kayak-kayak ditunggangi politik."

"Kalau saya dari awal riil dari masyarakat,” jelas dia kepada TribunJateng.com via sambungan telepon, Selasa (19/8/2025).

Ahmad Husein membatalkan rencana aksi lanjutannya karena merasa hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang sudah ditunggangi kepentingan politik.

“Intinya mohon maaf pada masyarakat."

"Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan 25 batal demo,” kata dia.

Kesepakatan damai itu terjadi, menurut Husein, setelah dirinya melakukan panggilan video dengan Sudewo pada Selasa (19/8/2025).

Sosok Husein inipun kembali menarik perhatian.

Husein merupakan warga sipil asal Desa Tanjungsekar, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.

Sebelumnya, ia menjadi sosok berani hingga terjadi demo besar pada 13 Agustus 2025 di alun-alun Pati.

Sosok Husein semakin viral setelah bersitegang dengan Plt Sekda Pati, Riyoso dan Satpol PP.

Ahmad Husein merupakan warga sipil yang menjabat sebagai ketua AMPB sekaligus inisiator penolakan kenaikan PBB 250 persen di Pati.

Husein mengaku dulunya adalah pendukung Sudewo dalam Pilbup Pati.

Namun ia menolak kenaikan PBB sebesar 250 persen oleh Bupati Pati, Sudewo.

Dalam unggahannya, ia kerap membagikan foto sebagai pendukung Prabowo Gibran.

Baca juga: Kabar Terbaru Pemakzulan Bupati Pati Sudewo, Warga Mendadak Ngaku Sudah Damai, Ada Suap?

Reaksi Teman Seperjuangan Husein

 Ahmad Husein, Inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), secara mendadak mundur dari pergerakan untuk lengserkan Bupati Pati Sudewo.

Dalam pengakuannya, Ahmad Husein mengatakan jika dirinya telah berdamai dengan Bupati Pati Sudewo.

Menurutnya, Sudewo sudah menerima segala aspirasi yang diinginkan.

Hal ini diungkapkannya saat melakukan panggilan video call bersama Sudewo.

Kendati demikian teman seperjuangan Ahmad Husein di AMPB masih berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan dan masih akan melakukan demo Pati jilid II.

Dua “pentolan” lain, koordinator, di AMPB, yakni Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok, mengatakan bahwa mereka tetap konsisten pada garis perjuangan untuk melengserkan Sudewo.

“Bahwa AMPB bukan suatu organisasi, melainkan kumpulan pejuang yang sifatnya kolektif, tidak bertumpu pada satu tokoh atau satu orang saja. Jika Mas Husein menyatakan keluar dari kelompok kami, sudah tidak satu gerbong perjuangan lagi, kami hormati. Kami tidak perlu memusingkan,” kata Teguh di Posko Masyarakat Pati Bersatu, depan pintu gerbang selatan Gedung DPRD Pati, Selasa (19/8/2025) malam.

Teguh menyadari, suara sumbang berupa fitnah dan pencemaran nama baik sudah menjadi risiko bagi pihaknya.

Baginya, tudingan Husein adalah bagian dari ujian perjuangan.

“Kami minta doa restu warga Pati semua, bahwa tujuan kami masih on the track dan murni. Kami tidak akan bergeser dari itu. Mau dikatakan kami ditunggangi, dibayari, ada kepentingan politik, biarlah saja. Semua bisa berasumsi. Yang jelas kami tetap berjuang demi Pati dan Indonesia,” tegas dia.

Teguh justru bersyukur Husein membatalkan rencana aksi demo susulan pada 25 Agustus mendatang.

Sebab, menurutnya rencana aksi tersebut sebelumnya merupakan inisiatif pribadi Husein, tanpa ada koordinasi dengan rekan-rekan di Aliansi.

Terlebih, Aliansi sudah bersepakat dengan Polresta Pati untuk tidak lagi menggelar aksi unjuk rasa selama proses Pansus Hak Angket di DPRD bergulir.

Dia khawatir, jika ada demo susulan. Potensi kericuhan akan kembali muncul dan suasana jadi tidak kondusif.

“Tujuan kami bukan untuk hura-hura atau bikin anarkisme dan bikin Pati tidak kondusif. Kami justru maunya di Pati kondusif. Tanggal 13 kemarin itu untuk menunjukkan bahwa kami merepresentasikan warga Pati dari semua wilayah yang ingin Pak Sudewo undur diri. Itu sudah kami nyatakan, semua sudah lihat banyaknya warga Pati yang ikut terlibat,” jelas dia.

Selanjutnya, pihaknya hanya akan berfokus mengawal proses Pansus Hak Angket DPRD Pati.

Teguh berharap warga Pati tidak kecewa dengan batalnya aksi demo susulan dari Husein. Menurut dia, perjuangan tidak hanya dari jalur demonstrasi.

“Tunjukkan bahwa kita tidak ugal-ugalan. Kita bukan preman. Kita tetap ikut prosedur sesuai tata kelola pemerintahan. Kalau memang Sudewo harus turun dengan cara pemakzulan, kita lewati itu,” papar dia.

Dia juga mengaku optimistis dengan kinerja DPRD dengan Pansus Hak Angket-nya. Dia tidak berpikir Pansus akan “masuk angin” dan mengkhianati rakyat.

“Kami berpikir, secara normalnya, karena  Pansus DPRD sudah berjalan dan fakta sudah terungkap, mereka tidak akan berkhianat terhadap fakta tadi,” ujar Teguh.

Dia menambahkan, posko di depan Gedung DPRD ini justru pihaknya dirikan untuk memberikan dukungan moral pada anggota Pansus agar jangan takut mengungkap kebenaran.

“Jangan takut, rakyat di belakang kalian,” tegas Teguh.

Mengenai nama Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang disebut bakal disahkan, diurus legalitasnya oleh Ahmad Husein, Teguh tidak mempermasalahkan.

Dia tidak memungkiri, nama aliansi ini memang dicetuskan Husein lewat pamflet-pamflet yang dia sebarkan di media sosial.

“Kalau mau diklaim silakan saja, wong kami juga tidak terpaku nama. Yang penting kami kolektif, mau nama diambil, tidak masalah, yang penting kami masyarakat Pati tetap bersatu dan berjuang bersama untuk kebaikan Pati dan Indonesia. Kalau mau diresmikan silakan saja. Kami berubah nama juga tidak apa-apa. Toh itu hanya nama, yang penting esensi perjuangannya,” tandas Teguh.

Selanjutnya, kata Teguh, pihaknya akan menolak orang-orang yang ingin bergabung tapi masih membawa identitas ormas atau LSM masing-masing.

Dia meminta, jika ada warga Pati yang ingin bergabung dengan gerakan ini, mereka bisa melepas baju organisasinya dan mengatasnamakan diri sebagai rakyat saja.

Koordinator lain di AMPB, Supriyono alias Botok, menegaskan bahwa undur dirinya Husein sama sekali tidak menyurutkan perjuangannya melengserkan Sudewo.

“Kami tidak memandang tokoh. Misal Husein keluar dari gerakan ini, hilang satu tumbuh seribu. Kami sepakat tetap menyampaikan aspirasi masyarkaat Pati untuk segera melengserkan Sudewo,” tandas dia.


Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved