Bayi Tewas di Rejang Lebong

Breaking News: Geger! Bayi 5 Bulan di Rejang Lebong Tewas Tak Wajar, Diduga Dianiaya Ayah Kandung

Bayi 5 bulan di Rejang Lebong tewas diduga dianiaya ayah kandung pada Minggu (9/11/2025). Polisi dan UPTD PPA turun tangan.

|
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
HO Tribunbengkulu.com
TKP BAYI TEWAS - Warga Desa Sinar Gunung, Kecamatan Sindang Dataran, digemparkan oleh kasus dugaan KDRT yang menewaskan seorang bayi berusia 5 bulan. 

Ringkasan Berita:
  1. Bayi 5 bulan berinisial H di Rejang Lebong tewas diduga akibat penganiayaan ayah kandung.
  2. Sebelumnya, orang tua korban sempat bertengkar hebat pada Jumat (7/11/2025).
  3. Ibu korban mengalami kekerasan dan meninggalkan rumah setelah kejadian itu.
  4. Bayi ditemukan tewas dengan kondisi tangan patah dan tubuh penuh lebam.
  5. Ayah mengaku mencengkeram tangan bayi hingga patah karena rewel.

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Seorang bayi berusia sekitar lima bulan diduga meninggal secara tidak wajar pada Minggu (9/11/2025) lalu di Desa Sinar Gunung Kecamatan Sindang Dataran, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Bayi malang berinisial H itu diduga menjadi korban penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.

Kasus ini kini tengah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Rejang Lebong.

Informasi yang diterima TribunBengkulu.com menyebutkan, sebelum insiden tragis tersebut, orang tua korban, pasangan R dan U, sempat terlibat pertengkaran hebat pada Jumat (7/11/2025).

Saat itu, sang ibu berniat meninggalkan rumah dan pulang ke kediaman orangtuanya sambil membawa dua anaknya, termasuk bayi H.

Pasangan ini diketahui memiliki tiga orang anak.

Namun di tengah perjalanan, sang ibu mengurungkan niatnya dan kembali ke rumah untuk menyerahkan bayi itu kepada suaminya.

Ia sempat berkata kepada suaminya, “uruslah anak kau.”

Tak disangka, saat itu pula sang ibu mengaku mengalami tindakan kekerasan.

Ia dipukul di bagian wajah hingga mengalami luka.

Setelah kejadian tersebut, sang ibu memutuskan pergi meninggalkan rumah dan kembali ke rumah orangtuanya.

Keesokan harinya, atau tepatnya pada Minggu (9/11/2025), bayi H dilaporkan meninggal dunia.

Tubuhnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, dengan tangan diduga patah atau remuk, serta terdapat lebam di beberapa bagian tubuh.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved