Penemuan Mayat di Kepahiang

Nasib Tragis Lansia Tewas Membusuk di Kepahiang, Ternyata Hanya Tinggal dengan Anak ODGJ

Dalam beberapa hari terakhir, warga mencium adanya bau menyengat dari rumah korban. Awalnya, warga mengira ada bangkai Hewan di perumahan warga.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
PENEMUAN MAYAT - Rumah tempat penemuan mayat di Desa Pelangkian, Kepahiang, Provinsi Bengkulu pada Rabu (17/9/2025). Penemuan korban berawal dari bau yang menyengat. 

TRIBUNBENGKULU.COM – Seorang lansia ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di Kepahiang, Bengkulu. 

Ia diketahui tinggal bersama anaknya yang menyandang orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 

Salah satu warga yang jadi tetangga korban, Lukar Wali mengatakan korban bernama Zainab, berumur 90 tahunan.

Dalam beberapa hari terakhir, warga mencium adanya bau menyengat dari rumah korban. Awalnya, warga mengira ada bangkai binatang di sekitar perumahan warga.

Namun, bau ini semakin menyengat dalam dua hari terakhir, dan bersumber dari rumah korban.

"Maka, tadi pagi, kami memanggil kepala desa, untuk memeriksa. Kepala desa datang, bersama kepala dusun, dan memeriksa rumah ini," kata Lukar kepada TribunBengkulu.com, Rabu (17/9/2025) pukul 09.48 WIB pagi.

Baca juga: Lansia Ditemukan Membusuk Tinggal Bersama Anak ODGJ di Kepahiang Bengkulu, Keluarga Tolak Autopsi

Dari pemeriksaan oleh pihak desa ini, akhirnya didapati mayat korban di dalam rumah, dengan keadaan membusuk.

Jenazah kemudian dievakuasi, dan direncanakan akan segera dimakamkan atas permintaan pihak keluarga.

Korban sendiri diketahui tinggal berdua bersama seorang anaknya. Namun, sang anak adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), sehingga warga tidak bisa sembarangan masuk rumah.

"Sehari-hari, pintu rumah selalu dikunci," ujar Lukar.

Keluarga Tolak Otopsi

 Penemuan jenazah Zainab, lansia 90 tahunan di Desa Pelangkian, Kepahiang Bengkulu, membuat heboh warga sekitar, Rabu (17/9/2025) pagi.

Korban ditemukan sudah mulai membusuk, dan ditemani oleh sang anak yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kadinkes Kepahiang, Tajri Fauzan mengatakan kondisi jenazah korban sudah mulai mengalami dekomposisi atau pembusukan.

"Perkiraannya, korban sudah meninggal dunia sekitar tujuh sampai sepuluh hari," kata Tajri kepada TribunBengkulu.com, Rabu (17/9/2025) pukul 09.40 WIB pagi.

Korban memiliki tiga orang anak, dengan dua orang anak lain berdomisili di Jakarta dan Palembang.

Saat dihubungi, pihak keluarga mengatakan menerima kepergian korban, dan jenazahnya tidak perlu diautopsi.

"Jadi, keluarga minta langsung dikuburkan, tidak perlu autopsi," ujar Tajri.

Proses evakuasi jenazah korban sendiri berlangsung cukup lama, karena petugas harus menyediakan kantong jenazah dan peti jenazah. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved