Penertiban Pedagang Pasar Minggu
Tempat Relokasi Pedagang Pasar Minggu Ternyata Belum Layak, Wakil Wali Kota Bengkulu: Kita Upayakan
Pemkot Bengkulu meninjau lokasi relokasi pedagang di kawasan PTM. Namun, area relokasi masih belum layak ditempati.
Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Ricky Jenihansen
Ringkasan Berita:
- Pemkot Bengkulu meninjau sejumlah titik relokasi pedagang di sekitar PTM Pasar Minggu, Sabtu (9/11/2025).
- Peninjauan dipimpin Wakil Wali Kota Bengkulu, Ronny Febriyanto L. Tobing, bersama OPD terkait.
- Pemerintah menargetkan seluruh pedagang yang berjualan di badan jalan direlokasi ke dalam gedung PTM.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melakukan peninjauan ke sejumlah titik lokasi relokasi pedagang di sekitar kawasan Pasar Tradisional Modern (PTM) Pasar Minggu pada Sabtu (9/11/2025).
Peninjauan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bengkulu, Ronny Febriyanto L. Tobing, bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta pihak pengelola Pasar Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam kegiatan tersebut, Ronny menyebut langkah penataan ini merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertib dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
“Iya, kita tadi sudah keliling melihat lokasi relokasi pedagang di sekitaran PTM, dan kita juga menemui beberapa pedagang,” ucap Ronny.
Ia menjelaskan, sejak awal perencanaan, pemerintah memang menargetkan agar seluruh pedagang yang masih berjualan di badan jalan dapat direlokasi ke dalam area PTM.
“Kalau perencanaan awal, kita ingin merelokasi pedagang masuk ke dalam PTM, tidak lagi berjualan di badan jalan. Kita ajak mereka baik-baik untuk pindah ke dalam PTM,” kata Ronny.
Namun, setelah dilakukan peninjauan, ditemukan bahwa lokasi relokasi di dalam gedung PTM masih belum layak.
Beberapa titik tampak kotor, gelap, atap bocor, dan drainase yang tidak lancar.
Kondisi tersebut menyebabkan sebagian pedagang enggan berpindah ke lokasi baru karena dianggap kurang nyaman.
Ronny mengungkapkan, pihaknya juga telah menerima berbagai masukan dari ketua asosiasi pedagang terkait proses relokasi tersebut.
“Saran dari ketua asosiasi pedagang tadi kita terima dulu, karena ini masih menyangkut kebijakan-kebijakan terdahulu, jadi belum bisa kita putuskan,” ungkapnya.
Ronny menambahkan, pemerintah akan mendiskusikan hasil peninjauan bersama pihak terkait agar diperoleh solusi terbaik bagi para pedagang.
“Ke depan akan kita diskusikan dulu hasil tinjauan ini. Kita upayakan untuk memberikan yang terbaik bagi para pedagang dan pembeli di PTM ini,” ujar Ronny.
Ia menegaskan, tujuan utama dari penataan ini adalah untuk menciptakan suasana pasar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua pihak.
“Kita ingin mencoba supaya pedagang dan pembeli ini menjadi nyaman ke depannya,” pungkas Ronny.
Pemerintah Kota Bengkulu berharap dengan adanya relokasi ini, aktivitas perdagangan di kawasan PTM dapat berjalan lebih tertib dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
Tanggapan Pedagang
Pedagang Pasar Minggu menanggapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk menertibkan pedagang yang masih berjualan di badan jalan.
Salah satu pedagang bawang dan cabai, Kayan Manggala (29), yang sudah berjualan di Pasar Minggu selama lima tahun terakhir, mengaku terkejut dengan surat edaran yang meminta para pedagang segera pindah.
“Kami sebenarnya minta sama pemerintah kalau memang kami tidak boleh jualan di sini, tolong dikasih solusi di mana kami harus jualan. Dibikinkan tempat jualan yang layaklah,” ucap Kayan.
Ia menjelaskan, para pedagang merasa terkejut saat menerima surat edaran untuk pindah dari tempat mereka biasa berjualan, sehingga banyak yang merasa keberatan.
“Kemarin memang sempat dikasih surat edaran jadi kami ini kagetlah, belum siap untuk dipindahkan, kasih lah waktu dulu,” kata Kayan.
Menurut Kayan, para pedagang bukan menolak kebijakan pemerintah, namun berharap penataan disertai solusi yang adil bagi semua pihak.
“Disuruh pindah tapi belum nian ada solusi yang tepat dari pemerintah,” ujar Kayan.
Sementara itu, Meisianti (45), pedagang buah nanas yang juga berjualan di Pasar Minggu, mengatakan bahwa pada Jumat (31/10/2025) sempat beredar kabar akan ada pengusiran pedagang dalam beberapa hari ke depan.
“Memang kemarin pas hari Jumat (31/10/2025) sudah akan ada pengusiran dalam beberapa hari ke depan,” ungkap Meisianti.
Ia menegaskan tidak menolak adanya penertiban, namun berharap kebijakan tersebut dilakukan secara adil di seluruh wilayah Kota Bengkulu, bukan hanya di kawasan Pasar Minggu.
“Sebenarnya kalau ada penertiban seperti itu boleh-boleh saja, hak pemerintah dan memang salah jualan di badan jalan, tapi kalau memang diusir jangan dari ujung sini saja, karena di daerah lain seperti Rawa Makmur, Sawah Lebar itu kan banyak juga,” kata Meisianti.
Ia menambahkan, para pedagang mendukung upaya pemerintah menjadikan kota lebih tertib dan rapi, asalkan ada solusi bagi mereka yang terdampak.
“Kalau memang penertiban untuk pertimbangan agar Kota Bengkulu lebih baik lagi, lebih rapi, iya kami terima, cuman dicarikan lah solusinya, jangan hanya diusir, karena kalau tidak jualan kami rugi, sudah puluhan tahun kami berjualan di sini,” pungkas Meisianti.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini
| Kalender 2025: Tanggal 9 November Hari Kebebasan Sedunia, Simak Peringatan Penting Lainnya! |
|
|---|
| Hari Pahlawan 10 November 2025 Libur? Ada Upacara dan Hening Cipta, Cek Tanggal Merah di Kalender |
|
|---|
| Berita Populer di Kota Bengkulu 3-9 November 2025: Penertiban-KPK Soroti Proyek Belungguk Point |
|
|---|
| Berita Populer Bengkulu Tengah 3 - 8 November 2025: Flu Melonjak hingga Tragedi Ayah Bunuh Anak Tiri |
|
|---|
| Akhirnya Pertamina Mengakui Terlambat Suplai BBM ke Bengkulu hingga Picu Krisis, Tapi Tak Minta Maaf |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/TINJAUAN-PEMKOT-9112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.