PMI Asal Bengkulu Meninggal
PMI Seluma Bengkulu Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Geram soal Dugaan Perdagangan Orang
Helmi Hasan Geram Soal Dugaan TPPO hingga Adelli Mesya PMI asal Seluma Bengkulu meninggal dunia di Jepang.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Ricky Jenihansen
“Saat ini jenazah sudah dibawa dari Ibaraki ke persemayaman di Tokyo atas bantuan KBRI Tokyo. Tengah dilakukan penyiapan dokumen dan administrasi pemulangan,” jelas Andri.
Korban Dugaan Human Trafficking
Lebih lanjut, Andri mengungkapkan bahwa Adellia merupakan korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking yang dilakukan oleh oknum Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Tujuh bulan lamanya mereka belajar bahasa Jepang di lembaga tersebut, kemudian ditawari bekerja di Jepang menggunakan visa kunjungan tiga bulan. Mereka dijanjikan akan dicarikan pekerjaan dan diganti dengan visa kerja resmi setelah tiba di Jepang,” ujar Andri.
Namun, janji itu tidak terealisasi.
Setelah masa visa habis, mereka tidak bisa mengubah status menjadi visa kerja.
“Padahal mereka sudah membayar hingga Rp70 juta lebih untuk berangkat ke Jepang, belum termasuk biaya belajar dan hidup di sana,” ucap Andri.
Karena sudah mengeluarkan banyak uang dan berada di Jepang tanpa status kerja resmi, mereka terpaksa bertahan hidup dengan bekerja secara ilegal.
“Hingga akhirnya salah satu korban, Adellia Meysa, sakit dan dirawat tanpa jaminan asuransi. Setelah berjuang melawan penyakitnya, ia meninggal dunia pada 7 November 2025,” tutur Andri.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Helmi-Geram-Warga-Bengkulu-Dibuat-Meninggal-di-Jepang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.