PMI Asal Bengkulu Meninggal
Daftar Anggota Tim Khusus Bentukan Gubernur Helmi untuk Usut Kasus Kematian PMI Adellia di Jepang
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan Bentuk Tim Selidiki Dugaan TPPO, Buntut Meninggalnya PMI Adellia di Jepang.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Hendrik Budiman
Ringkasan Berita:
- Pada Sabtu 8 November 2025 Adellia PMI asal Seluma dinyatakan meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, setelah mendapatkan perawatan medis.
- Helmi, secara resmi menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor 500.15/1925/D4-PPKB-03/2025 untuk membentuk tim investigasi khusus
- Tim diberikan tenggat waktu 14 hari kerja sejak penandatanganan surat untuk menyelesaikan investigasi. Hasil kerja mereka harus segera dilaporkan kepada Gubernur Helmi Hasan
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan geram atas meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) Adellia Meysa 23 tahun asal Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma di Jepang.
Sebelumnya, pada Sabtu 8 November 2025 Adellia dinyatakan meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, setelah mendapatkan perawatan medis.
Adellia mengalmi sakit meningitis TB, diketahui juga Adellia bekerja di Jepang, namun kondisi Adellia overstay atau bekerja ke luar negeri non prosuderal.
Terkait hal itu, Helmi Hasan mengupayakan untuk menangani dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Helmi tak terima jika warga Bengkulu menjadi Korban TPPO.
“Saya tidak terima jika ada warga Bengkulu dibuat seperti ini (Bekerja diluar negeri tanpa prosedur yang jelas, red), saya sudah perintahkan Disnakertrans untuk menyelesaikan persoalan ini, hari ini SK nya saya buat,” ungkap Helmi, saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Selasa (11/11/2025) pukul 11.29 WIB.
Baca juga: Adellia Mesya, PMI Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Helmi Koordinasi ke KBRI Tokyo
Helmi, secara resmi menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor 500.15/1925/D4-PPKB-03/2025 untuk membentuk tim investigasi khusus guna mengungkap fakta di balik kasus ini.
Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor G.444.DP3APPKB Tahun 2023, yang membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO di provinsi tersebut.
Tim investigasi ini terdiri dari pejabat tinggi lintas instansi, yang bertugas melakukan penyelidikan mendalam dan mengumpulkan data lengkap terkait penyebab kematian korban.
Anggota tim yang ditugaskan meliputi:
- Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu
- Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Bengkulu
- Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Provinsi Bengkulu
- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu
- Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu
- Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu
- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
- Kepala UPTD PPA DP3APPKB Provinsi Bengkulu
- Kepala Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Bengkulu
Tim diberikan tenggat waktu 14 hari kerja sejak penandatanganan surat untuk menyelesaikan investigasi. Hasil kerja mereka harus segera dilaporkan kepada Gubernur Helmi Hasan, dengan penekanan pada tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan tugas.
Langkah cepat ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memberantas TPPO dan memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak.
Kasus Adelia Meysa menjadi sorotan, mengingatkan pentingnya pencegahan perdagangan manusia di daerah tersebut.
Dengan tim investigasi ini, diharapkan kebenaran segera terungkap dan langkah-langkah pencegahan lebih kuat diterapkan.
Jika Anda memiliki informasi terkait kasus ini, segera hubungi pihak berwenang untuk membantu proses penyelidikan.
Gubernur Ingatkan untuk Hati-hati
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasa meminta masyarakat di Provinsi Bengkulu untuk lebih cermat mencari pekerjaan ke luar negeri.
Hal itu disampaikan, setelah Pekerja Migran Indonesia (PMI) overstay yakni Adellia Mesya (23) asal Kampai, Kecamatan Talo, Seluma, Provinsi Bengkulu yang meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, Sabtu (8/11/2025).
Adellia meninggal dunia akibat meningitis TB setelah dirawat di rumah sakit di Ibaraki, Jepang.
Helmi menyampaikan, kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali di Provinsi Bengkulu, masyarakat diminta untuk cermat jika ada tawaran pekerjaan ke luar negeri.
“Kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali,” ungkap Helmi saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Selasa (11/11/2025) pukul 11.29 WIB.
Pihaknya akan melakukan penindakkan setelah proses pemulangan Adellia dan takziah almarhuma dijalankan.
Penindakkan soal dugaan TPPO ini, pihaknya akan melihat dulu sesuai prosedur atau tidak, jika melanggar hukum akan dituntut oleh pihaknya.
Hal ini dilakukan agar menjadi efek jerah bagi oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, dimana oknum ini melakukan tindakkan yang tidak benar secara hukum, hingga ada korban.
“Upaya ini dilakukan agar menjadi efek jerah bagi oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, dimana oknum ini melakukan tindakkan yang tidak benar secara hukum, hingga ada korban,” tutur Helmi.
Jika ada masyarakat Bengkulu yang menerima pekerjaan ke luar negeri untuk mencari tahu, apakah pekerjaan ini sudah prosedural atau belum.
Jika tidak mencari tau soal pekerjaan ke luar negeri ini, tentu akan merugikan diri sendiri.
“jika ada masyarakat Bengkulu yang menerima pekerjaan ke luar negeri untuk mencari tahu, apakah pekerjaan ini sudah prosedural atau belum, tentu yang akan rugi diri kita sendiri,” jelas Helmi.
Untuk itu, masyarakat Bengkulu dipersilahkan untuk menghubungi dirinya, jika memang memerlukan informasi soal pekerjaan ke luar negeri.
Tujuannya agar masyarakat Bengkulu, tak menjadi korban lagi atas dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Masyarakat Bengkulu silahkan hubungi nomor handphone saya, 0811737646 nomor handphone saya bisa di Whatsapp, jika memerlukan informasi soal pekerjaan di luar negeri,” tutup Helmi.
Oknum dugaan TPPO Ditindak Helmi
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan geram soal dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang terjadi di Bengkulu.
Sebelumnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Adellia Mesya (23) meninggal dunia akibat meningitis TB Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, Sabtu (8/11/2025).
Diketahui, Adellia merupakan salah seorang PMI yang bekerja non prosuderal atau overstay di Jepang.
Terkait hal itu, Helmi akan menindak oknum-oknum yang tak bertanggung jawab atas dugaan TPPO ini.
“Tidak ada himbauan, hal ini akan saya tindak,” ungkap Helmi saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Selasa (11/11/2025) pukul 11.29 WIB.
Dirinya tidak terima jika ada warga Provinsi Bengkulu, yang berangkat tanpa prosedur yang jelas, kemudian dapat musibah di luar negeri.
Dirinya meminta pihak Disnakertrans untuk menyelesaikan persoalan tentang dugaan TPPO ini.
“Saya tidak terima jika ada warga Bengkulu dibuat seperti ini (Bekerja diluar negeri tanpa prosedur yang jelas, red), saya sudah perintahkan Disnakertrans untuk menyelesaikan persoalan ini, hari ini SK nya saya buat,” jelas Helmi.
Namun, soal penindakkan dugaan TPPO ini, jangan dibahas terlebih dahulu, pihaknya fokus untuk memulangkan jenazah Adellia terlebih dahulu.
Nanti setelah selesai pemulangan jenazah Adellia hingga nanti jenazah Adellia dikuburkan.
“Untuk soal ini jangan dibicarakan dulu, tunggu dulu, Almarhuma kita pulangkan, Fardu kifayah nya kita selesaikan, keluarga almarhum memberikan izin, kita akan kejar oknum ini,” tutup Helmi.
Pemulangan Adellia ke Seluma
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan saat ini sedang berupaya untuk memulangkan Adellia Mesya (23) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampai, Kecamatan Talo, Seluma, Provinsi Bengkulu yang meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, Sabtu (8/11/2025).
Sebelumnya, Adellia meninggal dunia akibat meningitis TB setelah dirawat di rumah sakit di Ibaraki.
Helmi mengatakan, pihaknya saat inu sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, terkait pemulangan Adellia.
“Saya sudah lihat informasi di media massa, soal almarhuma, sehingga saya panggil Dinaskertrans, untuk langsung datang ke rumah almarhum, saya juga sudah berkoordinas Kedubes RI untuk Jepang,” ungkap Helmi saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Selasa (11/11/2025) pukul 11.29 WIB.
Helmi menjelaskan, pihaknya ikut andil untuk membantu pihak almarhuma untuk memulangkan Adellia ke Bengkulu tempatnya ke Seluma.
Dalam proses pemulangan ini, terkendala biaya, terkait itu pihaknya akan membantu pihak almarhuma untuk meringankan biaya pemulangan itu.
“Ada biayanya yang muncul untuk memulangkan almarhuma, kita ikut andil untuk membantu meringankan beban keluarga almarhuma untuk memulangkan almarhuma,” tutur Helmi.
Helmi juga menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan warga Indonesia di Jepang.
Menurutnya warga Indonesia di sana cukup banyak sekitar 48 ribu jiwa, namun pihaknya khawatir soal lokasi tempat almarhuma. Pasalnya lokasi itu dikenal orang Indonesia sebagai lokasi overstay atau tempat orang-orang yang berangkat tidak sesuai dengan prosedurnya.
Overstay juga bisa diartikan waktu izin tinggal sudah melebihi batas waktu yang ditentukan.
Hingga akhirnya Helmi Hasan berkoordinasi dengan KBRI Tokyo. Karena lokasi tersebut overstay hingga tak bisa mengeluarkan biaya secara resmi. Hingga akhirnya harus ditanggung oleh pihak keluarga almarhuma.
“Akhirnya kita hadir, karena program Pemerintah Provinsi Bengkulu salah satunya Bantu Rakyat, salah satu rakyat seperti ini harus kita bantu,” jelas Helmi.
Rencana pemulangan Adellia, akan diterbangkan dari Jepang ke Bengkulu, nanti dari Kota Bengkulu akan diantar dengan Ambulan Pemprov ke Seluma.
Untuk mengurus jenazah Adellia, pihaknya juga turut membantu termasuk nanti saat malam ketiga di rumah duka Adellia nantinya.
“Fardu kifayah kita selesaikan dulu, kita akan bantu soal Fardu kifayah dahulu, mungkin malam ketiga kita hadir ke sana,” tutup Helmi.
PMI Asal Bengkulu Meninggal
Berita Harian Helmi Hasan
Gubernur Helmi Hasan
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan
| Kasus Warga Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Helmi Hasan Bentuk Tim Investigasi Dugaan TPPO |
|
|---|
| PMI Bengkulu Meninggal di Jepang, Gubernur Helmi Hasan Minta Warga Hati-Hati Kerja ke Luar Negeri |
|
|---|
| PMI Seluma Bengkulu Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Geram soal Dugaan Perdagangan Orang |
|
|---|
| Adellia Mesya, PMI Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Helmi Koordinasi ke KBRI Tokyo |
|
|---|
| Adellia Meysa, PMI Asal Seluma Meninggal di Jepang, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Turun Tangan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.