RSHD Kota Bengkulu Genjot Layanan Operasi Katarak, Siap Kejar Target KJSU

Ringkasan Berita:

• Terdapat penambahan layanan seiring kembalinya sejumlah dokter dari RSHD Kota Bengkulu yang selesai menjalani pendidikan
• Poliklinik mata kini telah beroperasi dan RSHD sudah mampu melakukan tindakan operasi katarak. 
• RSHD juga tengah mengembangkan sejumlah layanan unggulan di bidang kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU).

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu terus menggenjot layanan operasi katarak demi meningkatkan pelayanan. Upaya ini dilakukan dengan memperluas akses pelayanan, meningkatkan jumlah tindakan operasi, serta menghadirkan fasilitas modern agar masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan mata yang cepat, aman, dan berkualitas.

Kepala RSHD Kota Bengkulu, dr. Lista Cerlyviera mengungkapkan, pada pertengahan hingga akhir tahun ini terdapat penambahan layanan seiring kembalinya sejumlah dokter yang selesai menjalani pendidikan. 

"Iya kita memang ada penambahan pelayanan di pertengahan sampai akhir tahun ini. Ada dokter-dokter kita yang pulang dari sekolah dan juga ada yang akan berangkat sekolah lagi," ucap Lista, Senin (17/11/2025).

Salah satu layanan yang kini sudah bisa dimanfaatkan masyarakat adalah pelayanan kesehatan mata.  

Baca juga: Sosok dan Kekayaan Rosminiarty Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, Karier Gemilang dari Penyuluh KB

Menurutnya, poliklinik mata kini telah beroperasi dan RSHD sudah mampu melakukan tindakan operasi katarak. 

"Dokter yang akan pulang itu pengembangan pelayanan kita, salah satunya mata. Poli kliniknya sudah buka, jadi untuk pelayanan tindakan operasi katarak sudah bisa di sini. Dengan kuota yang ditetapkan BPJS sebanyak 20 pasien per bulan yang bisa dioperasi," jelas Lista. 

Selain itu, RSHD juga tengah mengembangkan sejumlah layanan unggulan di bidang kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU) 

Lista mengungkapkan bahwa rumah sakit mulai mempersiapkan layanan kateterisasi jantung, namun pelaksanaannya menunggu dokter spesialis kembali dari pendidikan. 

"Tahun ini pengembangan kateterisasi jantung, tapi dokternya berangkat sekolah dan nanti akhir tahun 2026 kembali. Artinya, 2027 awal kita sudah bisa melaksanakan kateterisasi untuk kasus jantung," ujarnya. 

Tak hanya itu, pelayanan neurointervensi untuk kasus stroke mendadak (non-hemoragik) juga tengah disiapkan. 

"Layanan Neurointervensi kita untuk kasus stroke yang mendadak dengan kasus bukan perdarahan, ini dokternya juga kita berangkatkan di Desember 2025," kata Lista. 

Meski mengembangkan layanan baru, dr. Lista memastikan bahwa layanan yang sudah berjalan tetap akan terus ditingkatkan. 

"Sementara untuk layanan yang sudah ada, tetap senantiasa kita tingkatkan dengan memaksimalkan sarana yang masih ada," pungkas Lista.