Makan Bergizi Gratis

Kabar Gembira! Guru Bakal Terima Insentif dari Program Makan Bergizi Gratis

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa penyusunan regulasi terkait tata kelola MBG hampir rampung.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com
LAUNCHING MBG - Sejumlah siswa SMPN 1 Bengkulu Tengah saat menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis, Selasa (19/8/2025). Pemerintah memastikan akan memberikan insentif khusus bagi tenaga pendidik yang terlibat dalam pelaksanaan program MBG. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya menyasar siswa, tapi juga membawa angin segar bagi para guru. 

Pemerintah memastikan akan memberikan insentif khusus bagi tenaga pendidik yang terlibat dalam pelaksanaan program ini.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa penyusunan regulasi terkait tata kelola MBG hampir rampung.

Aturan tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) yang diharapkan tuntas dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan satu minggu ini akan tuntas mengenai Perpres dan Inpres. Isinya seperti apa, sabar sedikit.

 Nanti akan diumumkan,” ujar Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Luhut Angkat Suara! Peringatkan Menkeu Purbaya Tak Otak-Atik Anggaran MBG

Menurutnya, regulasi itu tidak hanya mengatur mekanisme pelaksanaan program, tetapi juga memperjelas pembagian tugas antara Kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (Pemda) agar pelaksanaan MBG berjalan lebih efektif dan terukur.

“Di situ nanti diatur siapa melakukan apa. Jadi tidak tumpang tindih.

Pemerintah daerah juga punya tanggung jawab memastikan pelaksanaan di lapangan sesuai standar yang ditetapkan,” kata Zulkifli.

Program MBG dirancang untuk menjamin asupan gizi yang layak bagi anak usia sekolah, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi unggul dan sehat.

 Pemerintah menegaskan bahwa aspek keamanan pangan menjadi perhatian utama.

Zulkifli menegaskan, pemerintah akan memastikan makanan yang diberikan memenuhi standar kelayakan dan gizi seimbang.

“Program ini bukan sekadar makan gratis, tapi makan yang bergizi, aman, dan tepat sasaran,” ujarnya.

Sebelumnya, sempat terjadi kasus luar biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan MBG di sejumlah daerah.

 Pemerintah mengaku mengambil pelajaran dari insiden tersebut untuk memperketat pengawasan dan menerapkan standard operating procedure (SOP) baru di setiap titik distribusi makanan.

Insentif untuk Guru Pengawas MBG

Selain penguatan regulasi, pemerintah juga menyiapkan skema insentif bagi guru yang bertugas sebagai penanggung jawab MBG di sekolah.

Rencana tersebut dibenarkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.

“Nanti lihat di Perpresnya. Sekarang belum keluar aturannya, jadi kami belum bisa umumkan secara resmi.

 Tapi memang akan ada insentif bagi guru yang ditugaskan sebagai penanggung jawab,” kata Mu’ti.

Guru bantu atau honorer disebut akan menjadi prioritas penerima insentif, dengan nilai sebesar Rp100 ribu per hari selama masa penugasan.

 Setiap sekolah penerima manfaat MBG diwajibkan menunjuk satu hingga tiga guru yang bertugas memastikan kualitas makanan, distribusi, serta pelaporan harian ke dinas terkait.

Keterlibatan Daerah Jadi Kunci

Pemerintah menilai keterlibatan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program MBG. Setiap kepala daerah diharapkan tidak hanya menjalankan perintah pusat, tetapi juga melakukan pengawasan aktif di wilayahnya.

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan akan bekerja sama melakukan pelatihan serta pendampingan teknis bagi sekolah-sekolah yang menjadi sasaran program. Pemerintah juga berencana melibatkan lembaga pengawas pangan dan organisasi profesi guru agar pelaksanaan MBG berjalan lebih transparan.

Dengan rampungnya Perpres dan Inpres dalam waktu dekat, program MBG diharapkan bisa berjalan lebih terstruktur, terukur, dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved