Kalender 2025

Kalender Jawa: Weton Jumat Legi 31 Oktober 2025, Berapa Neptunya? Cek Perhitungan Pasaran Lengkapnya

Berikut rangkuman lengkap perhitungan weton Jumat Legi, 31 Oktober 2025 beserta makna dan artinya.

Kemenag RI
KALENDER JAWA OKTOBER 2025 - Berikut rangkuman lengkap perhitungan weton Jumat Legi, 31 Oktober 2025 beserta makna dan artinya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Weton Jumat Legi pada 31 Oktober 2025 memiliki makna mendalam dalam penanggalan Jawa. 

Hari dan pasaran ini menghasilkan neptu berjumlah 11 yang termasuk dalam kategori Ratu, simbol keharmonisan, kewibawaan, dan keberuntungan.

Selain itu, kombinasi bulan dan tahun Jawanya menghasilkan sisa perhitungan Tunggak Semi, yang melambangkan rezeki yang tumbuh perlahan setelah melalui hambatan.

Berikut rangkuman lengkap perhitungan weton Jumat Legi, 31 Oktober 2025 beserta makna dan artinya.

Rangkuman Weton 31 Oktober 2025

Tanggal Jawa: 9 Jumadilawal 1959 Jim Akhir
Hari: Jumat

Pasaran: Legi

Neptu Hari: 6 (Jumat)

Neptu Pasaran: 5 (Legi)

Jumlah Neptu: 11

Perhitungan Bulan dan Tahun Jawa

Bulan Jumadilawal: 6

Tahun Jim Akhir: 3

Jumlah: 9

 Kategori Weton: Ratu

(karena jumlah neptu 11 termasuk dalam kategori Ratu)

Makna:

Weton Jumat Legi dengan jumlah neptu 11 termasuk kategori Ratu, yang menandakan kepribadian berwibawa, disegani, dan memiliki keberuntungan baik dalam hidupnya. Orang dengan weton ini biasanya mudah menarik simpati, disukai banyak orang, dan sering mendapat posisi penting di lingkungannya.

Dalam konteks jodoh, hasil Ratu menggambarkan kecocokan sempurna. Hubungan cenderung harmonis, bahagia, dan membawa keberuntungan bersama.

Sisa Perhitungan (9 ÷ 7 = sisa 2)

Makna Sisa 2: Tunggak Semi

Artinya akan menghadapi hambatan dalam urusan rezeki di awal, namun jika tekun dan sabar, rezeki akan tumbuh perlahan seperti tunas yang mulai hidup kembali.

Kesimpulan Weton Jumat Legi, 31 Oktober 2025

Neptu: 11

Kategori: Ratu

Makna Umum: Berwibawa, mudah disukai, berpeluang menjadi pemimpin

Makna Rezeki: Awalnya tertahan, tapi berkembang stabil (Tunggak Semi)

Makna Jodoh: Serasi dan membawa keberuntungan

Cara Membaca Weton dan Neptu

Mengutip laman Gramedia, berikut cara membaca weton dan neptu serta maknanya berdasarkan penanggalan Jawa:

Perhitungan Neptu Berdasarkan Hari

Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9

Perhitungan Neptu Berdasarkan Pasaran

Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon 8

Berdasarkan data di atas, masing-masing hari serta pasaran memiliki nilai-nilai yang bermacam-macam. Cara menghitung weton adalah dengan menjumlahkan nilai hari lahir dengan pasaran. Lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini untuk menghitung weton dengan tabel neptu Jawa.

Cara menghitung weton yang pertama adalah dengan menggunakan neptu hari dengan pasaran Jawa. Pada tabel neptu Jawa tersebut, kita dapat mencermati bahwa masing-masing hari dan pasaran Jawa memiliki nilai yang berbeda. Cara menghitung weton dalam hal ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai dari hari dan pasaran yang dimiliki di weton kelahirannya.

Contohnya, jika memiliki tanggal lahir pada hari Sabtu dengan pasaran Jawa kliwon, artinya weton kita adalah Sabtu Kliwon. Untuk menghitung jumlah wetonnya, kita bisa menjumlahkan nilai 9 (jumlah neptu hari lahir, yaitu Sabtu) dengan nilai 8 (pasaran Jawa kliwon).

Jadi, 9 + 8= 17. Jumlah neptu weton seseorang yang terlahir pada hari Sabtu kliwon adalah 17. Dengan jumlah tersebut, kita dapat mengetahui watak seseorang, menghitung keberuntungan, cara seseorang meraih kesaksian dan cara menghitung kecocokan pasangan.

Selain cara menghitung weton Jawa dengan cara yang pertama, ada pula cara menghitung weton Jawa yang kedua berdasarkan pada bulan serta tahun Jawanya. Berbeda dengan cara yang pertama, neptu Jawa untuk bulan dan tahun biasanya digunakan untuk memperkirakan musim hujan, musim tanam, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman tertentu, jumlah panen, tangkapan ikan dan lain sebagainya.

12 nama bulan pada kalender Jawa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bulan kalender dalam Islam. Sementara itu, nama-nama tahun pada kalender jawa terdiri atas delapan jenis.

Kalender Jawa dalam kebudayaan Jawa akan berganti tahun setiap satu windu sekali. Oleh karena itu, setiap delapan tahun sekali, nama tahun dalam kalender Jawa juga akan berubah sesuai dengan urutannya yaitu Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu dan yang terakhir adalah tahun Jim Akhir.

Berikut hitungan Jawa berdasarkan bulan serta tahunnya:

Perhitungan Jawa Berdasarkan Bulan

Suro: 7

Sapar: 2

Mulud: 3

Bakda Mulud: 3

Jumadil Awal:6

Jumadil Akhir: 1

Rejeb: 2

Ruwah: 4

Pasa (puasa): 5

Sawal: 7

Dukangidah (sela): 1

Dukahijah (besar): 3

Perhitungan Jawa Berdasarkan Tahun

Alip: 1

Ehe: 5

Jimawal: 3

Je: 7

Dal: 4

Be: 2

Wawu: 6

Jim Akhir: 3

Berdasarkan tabel di atas, kita bisa menghitung weton dengan neptu bulan dan tahun Jawa seseorang. Sebagai contoh, jika apabila seseorang lahir pada bulan Ruwah dan tahun Wawu, kita perlu menjumlahkan nilai 4 yang ada pada bulan Ruwah serta 6 yang ada pada tahun Wau. 4+6= 10, angka 10 adalah hasil akhir penjumlahan dan weton neptu bulan serta tahun Jawa.

Arti dari Hasil Perhitungan Neptu Weton Jodoh

Setelah memahami cara menghitung neptu weton, hasil perhitungan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui berbagai hal, seperti hari keberuntungan, watak, hingga kecocokan jodoh.

Biasanya, perhitungan neptu weton digunakan dalam konteks pernikahan atau perjodohan, karena dipercaya bisa membantu melihat kecocokan antara dua calon pasangan. Bahkan, dari hasil perhitungan ini, bisa diperoleh gambaran kapan waktu terbaik untuk melangsungkan pernikahan.

Berikut arti dari masing-masing hasil perhitungan neptu weton jodoh dalam primbon Jawa:

1. Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Kategori pegat menunjukkan hubungan yang rawan konflik. Dalam primbon Jawa, hasil ini menandakan kemungkinan sering munculnya masalah dalam kehidupan rumah tangga.

2. Ratu (2, 11, 20, 29)

Jika hasil neptu weton termasuk kategori ratu, artinya pasangan tersebut dianggap jodoh sejati. Hubungannya akan harmonis, bahagia, dan sering membuat orang lain iri karena terlihat begitu serasi.

3. Jodoh (3, 12, 21, 30)

Kategori jodoh menjadi hasil yang paling diharapkan banyak pasangan. Angka ini menandakan bahwa hubungan akan rukun dan langgeng, sehingga keduanya bisa melangkah ke pernikahan tanpa kekhawatiran besar.

4. Topo (4, 13, 22, 31)

Hasil topo menandakan perlunya kewaspadaan. Menurut primbon Jawa, pasangan dengan hasil ini akan menghadapi tantangan di awal pernikahan, terutama dalam menyesuaikan diri satu sama lain.

5. Tinari (5, 14, 23, 32)

Tinari berarti kabar baik. Pasangan dengan hasil ini diramalkan akan hidup bahagia dan diberi kelancaran rezeki, serta mendapatkan kemudahan dalam mencari nafkah untuk keluarga.

6. Padu (6, 15, 24, 33)

Padu dalam bahasa Jawa berarti “sering berdebat.” Hasil ini menandakan potensi pertengkaran kecil dalam rumah tangga, tetapi hubungan tetap bisa dipertahankan tanpa berujung perceraian.

7. Sujanan (7, 16, 25, 34)

Kategori sujanan menandakan adanya ancaman pertengkaran besar akibat perselingkuhan. Pasangan dengan hasil ini disarankan untuk saling menjaga kepercayaan dan komunikasi agar rumah tangga tetap harmonis.

8. Pesthi (8, 17, 26, 35)

Pesthi menggambarkan hubungan yang rukun, tenang, dan harmonis. Pasangan dengan hasil ini diprediksi akan memiliki kehidupan rumah tangga yang damai dan penuh kebahagiaan.

Pembagian Neptu yang Masih Memiliki Perhitungan

Selain kedelapan kategori neptu weton jodoh di atas, terdapat hasil pembagian neptu yang masih menyisakan sisa perhitungan.

Makna dari sisa perhitungan ini dipercaya berhubungan dengan peruntungan seseorang dan pasangannya. Berikut penjelasannya:

1. Wasesa Segara (sisa satu)
Diramalkan memiliki budi luhur, berwibawa, dan diberkahi kelancaran rezeki.

2. Tunggak Semi (sisa dua)
Menurut primbon Jawa, artinya akan menghadapi hambatan dalam urusan rezeki.

3. Satria Wibawa (sisa tiga)
Sisa perhitungan ini menggambarkan sosok yang kelak akan dihormati dan disegani di lingkungannya.

3. Sumur Sinaba (sisa empat)
Menurut kitab primbon Jawa, seseorang dengan sisa ini akan dipenuhi inspirasi, hidup harmonis, serta menjadi panutan bagi orang di sekitarnya.

4. Satria Wirang (sisa lima)
Dalam primbon Jawa, diramalkan sering menghadapi berbagai kesulitan hidup, meski tidak dijelaskan secara rinci bentuk kesulitan tersebut.

5. Bumi Kepetak (sisa enam)
Artinya harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita dan hal-hal yang diinginkan dalam hidup.

6. Lebu Ketiup Angin (sisa tujuh)
Dalam primbon Jawa, sisa ini menggambarkan seseorang yang akan menghadapi kesulitan saat berusaha meraih mimpi karena sulit memperoleh ketenteraman batin.


Kalender Jawa Lengkap Oktober 2025

1 Oktober 2025 – 9 Bakda Mulud 1959 Ja – Rabu Legi

2 Oktober 2025 – 10 Bakda Mulud 1959 Ja – Kamis Pahing

3 Oktober 2025 – 11 Bakda Mulud 1959 Ja – Jumat Pon

4 Oktober 2025 – 12 Bakda Mulud 1959 Ja – Sabtu Wage

5 Oktober 2025 – 13 Bakda Mulud 1959 Ja – Minggu Kliwon

6 Oktober 2025 – 14 Bakda Mulud 1959 Ja – Senin Legi

7 Oktober 2025 – 15 Bakda Mulud 1959 Ja – Selasa Pahing

8 Oktober 2025 – 16 Bakda Mulud 1959 Ja – Rabu Pon

9 Oktober 2025 – 17 Bakda Mulud 1959 Ja – Kamis Wage

10 Oktober 2025 – 18 Bakda Mulud 1959 Ja – Jumat Kliwon

11 Oktober 2025 – 19 Bakda Mulud 1959 Ja – Sabtu Legi

12 Oktober 2025 – 20 Bakda Mulud 1959 Ja – Minggu Pahing

13 Oktober 2025 – 21 Bakda Mulud 1959 Ja – Senin Pon

14 Oktober 2025 – 22 Bakda Mulud 1959 Ja – Selasa Wage

15 Oktober 2025 – 23 Bakda Mulud 1959 Ja – Rabu Kliwon

16 Oktober 2025 – 24 Bakda Mulud 1959 Ja – Kamis Legi

17 Oktober 2025 – 25 Bakda Mulud 1959 Ja – Jumat Pahing

18 Oktober 2025 – 26 Bakda Mulud 1959 Ja – Sabtu Pon

19 Oktober 2025 – 27 Bakda Mulud 1959 Ja – Minggu Wage

20 Oktober 2025 – 28 Bakda Mulud 1959 Ja – Senin Kliwon

21 Oktober 2025 – 29 Bakda Mulud 1959 Ja – Selasa Legi

22 Oktober 2025 – 30 Bakda Mulud 1959 Ja – Rabu Pahing

23 Oktober 2025 – 1 Jumadilawal 1959 Ja – Kamis Pon

24 Oktober 2025 – 2 Jumadilawal 1959 Ja – Jumat Wage

25 Oktober 2025 – 3 Jumadilawal 1959 Ja – Sabtu Kliwon

26 Oktober 2025 – 4 Jumadilawal 1959 Ja – Minggu Legi

27 Oktober 2025 – 5 Jumadilawal 1959 Ja – Senin Pahing

28 Oktober 2025 – 6 Jumadilawal 1959 Ja – Selasa Pon

29 Oktober 2025 – 7 Jumadilawal 1959 Ja – Rabu Wage

30 Oktober 2025 – 8 Jumadilawal 1959 Ja – Kamis Kliwon

31 Oktober 2025 – 9 Jumadilawal 1959 Ja – Jumat Legi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved