Berita Nasional

Alasan MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Keputusan Diambil dari Rapat Internal

Alasan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menyatakan menoolak atas pengunduran diri Rahayu Saraswati.

Editor: Yuni Astuti
Instagram Rahayu Saraswati
PENGUNDURAN SARA DITOLAK - MKD DPR tolak pengunduran diri Rahayu Saraswati, Kamis (30/10/2025). 

Di sisi lain, pernyataan tersebut berawal dari pertanyaan pewawancara untuk meminta pandangan Sara soal sektor ekonomi kreatif yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian nasional.

Lalu pewawancara pun meminta pandangan Sara terkait potensi ekonomi kreatif ke depannya terhadap perekonomian Indonesia.

Sebelum pernyataannya di atas, Sara mengaku pengembangan potensi ekonomi kreatif masih perlu digenjot.

Padahal menurutnya, sektor inilah yang merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.

"Saya memahami Indonesia ini memiliki satu kekayaan yang limitless. Satu sumber kekayaan yang merupakan emasnya Indonesia ke depan, yaitu sektor ekonomi kreatif."

"Ini sangat-sangat luar biasa karena satu hal yang sempat saya sebutkan yaitu intellectual property," ujarnya.

Setelah itu, Sara pun mencontohkan salah satu unsur ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan oleh Indonesia yaitu budaya.

Sara Minta Maaf

Meski mengakui pernyataannya telah dipotong dan menimbulkan tafsir negatif di masyarakat, Sara tetap meminta maaf.

Dia menegaskan tidak ada maksud untuk merendahkan usaha masyarakat, khususnya anak muda, yang mungkin tengah menghadapi kesulitan.

"Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha, tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," ujar Sara.

Ia lalu menyebut, dana yang diperoleh dari dapilnya akan digunakan untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan usaha, dan pemberdayaan anak. 

Selain itu, ia juga ingin menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai anggota dewan, yakni menyelesaikan Revisi Undang-Undang Kepariwisataan. 

“Saya tetap berkomitmen untuk berjuang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah berkelanjutan, dan isu krisis iklim termasuk energi terbarukan, pemberdayaan anak-anak muda Indonesia, dan keterwakilan perempuan melalui semua organisasi yang saya pimpin maupun rintis,” jelasnya.

Artikel telah tayang di Kompas.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved