Kalender 2025

Kalender 2025: Penanggalan Jawa Weton 4 November Selasa Kliwon, Lengkap Perhitungan Neptu Pasaran

Simak penjelasan lengkap perhitungan neptu hari, pasaran, bulan, dan tahun Jawa berikut untuk memahami makna weton Selasa Kliwon 4 November 2025.

Kemenag RI
KALENDER 4 NOVEMBER 2025 - Simak penjelasan lengkap perhitungan neptu hari, pasaran, bulan, dan tahun Jawa berikut untuk memahami makna weton Selasa Kliwon 4 November 2025. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Mereka yang lahir pada Selasa Kliwon, 4 November 2025, memiliki weton dengan neptu 11 yang termasuk dalam kategori Ratu, melambangkan wibawa dan keberuntungan.

Namun, hasil perhitungan Jawa menunjukkan sisa Bumi Kepetak, yang bermakna keberhasilan hanya dapat diraih dengan kerja keras dan ketekunan.

Simak penjelasan lengkap perhitungan neptu hari, pasaran, bulan, dan tahun Jawa berikut untuk memahami makna weton Selasa Kliwon 4 November 2025.

Rangkuman Weton 4 November 2025

Tanggal Jawa: 13 Jumadil Awal 1959 Jim Akhir
Hari: Selasa
Pasaran: Kliwon

Perhitungan Neptu Hari dan Pasaran

Nilai hari Selasa = 3

Nilai pasaran Kliwon = 8

Total Neptu = 3 + 8 = 11

Hasil 11 termasuk dalam kategori Ratu.

Kategori Ratu menggambarkan watak yang berwibawa, disegani, dan membawa keberuntungan bagi lingkungan sekitarnya.

Orang dengan weton ini cenderung disenangi banyak orang, mudah mendapat kepercayaan, dan memiliki daya tarik alami.

Dalam hubungan, weton Ratu juga melambangkan keharmonisan dan kecocokan sejati.

Perhitungan Neptu Bulan dan Tahun Jawa

Nilai bulan Jumadil Awal = 6

Nilai tahun Jim Akhir = 3
Total = 6 + 3 = 9

Jika dijumlahkan dengan total hari dan pasaran:
11 (hari+pasaran) + 9 (bulan+tahun) = 20

Kemudian dibagi 7, menghasilkan sisa 6.

Makna Sisa 6: Bumi Kepetak

Sisa enam (6) disebut Bumi Kepetak.

Dalam primbon Jawa, arti dari Bumi Kepetak adalah perlu kerja keras dan kesabaran untuk mencapai keberhasilan.

Pemilik weton dengan sisa ini biasanya tidak langsung meraih keberuntungan, tetapi hasil besar akan datang seiring ketekunan dan konsistensi.
Mereka memiliki karakter ulet, tangguh, dan mampu bertahan menghadapi kesulitan.

Kesimpulan Akhir

Tanggal Jawa: 13 Jumadil Awal 1959 Jim Akhir

Hari–Pasaran: Selasa Kliwon

Neptu: 11

Kategori: Ratu

Sisa Perhitungan: 6 – Bumi Kepetak

Makna:

Berwibawa, pembawa keberuntungan, dan mudah disenangi orang lain.

Namun perlu kerja keras dan ketekunan untuk mencapai cita-cita dan kestabilan hidup.

 

Cara Membaca Weton dan Neptu

Mengutip laman Gramedia, berikut cara membaca weton dan neptu serta maknanya berdasarkan penanggalan Jawa:

Perhitungan Neptu Berdasarkan Hari

Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9

Perhitungan Neptu Berdasarkan Pasaran

Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon 8

Berdasarkan data di atas, masing-masing hari serta pasaran memiliki nilai-nilai yang bermacam-macam. Cara menghitung weton adalah dengan menjumlahkan nilai hari lahir dengan pasaran. Lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini untuk menghitung weton dengan tabel neptu Jawa.

Cara menghitung weton yang pertama adalah dengan menggunakan neptu hari dengan pasaran Jawa. Pada tabel neptu Jawa tersebut, kita dapat mencermati bahwa masing-masing hari dan pasaran Jawa memiliki nilai yang berbeda. Cara menghitung weton dalam hal ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai dari hari dan pasaran yang dimiliki di weton kelahirannya.

Contohnya, jika memiliki tanggal lahir pada hari Sabtu dengan pasaran Jawa kliwon, artinya weton kita adalah Sabtu Kliwon. Untuk menghitung jumlah wetonnya, kita bisa menjumlahkan nilai 9 (jumlah neptu hari lahir, yaitu Sabtu) dengan nilai 8 (pasaran Jawa kliwon).

Jadi, 9 + 8= 17. Jumlah neptu weton seseorang yang terlahir pada hari Sabtu kliwon adalah 17. Dengan jumlah tersebut, kita dapat mengetahui watak seseorang, menghitung keberuntungan, cara seseorang meraih kesaksian dan cara menghitung kecocokan pasangan.

Selain cara menghitung weton Jawa dengan cara yang pertama, ada pula cara menghitung weton Jawa yang kedua berdasarkan pada bulan serta tahun Jawanya. Berbeda dengan cara yang pertama, neptu Jawa untuk bulan dan tahun biasanya digunakan untuk memperkirakan musim hujan, musim tanam, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman tertentu, jumlah panen, tangkapan ikan dan lain sebagainya.

12 nama bulan pada kalender Jawa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bulan kalender dalam Islam. Sementara itu, nama-nama tahun pada kalender jawa terdiri atas delapan jenis.

Kalender Jawa dalam kebudayaan Jawa akan berganti tahun setiap satu windu sekali. Oleh karena itu, setiap delapan tahun sekali, nama tahun dalam kalender Jawa juga akan berubah sesuai dengan urutannya yaitu Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu dan yang terakhir adalah tahun Jim Akhir.

Berikut hitungan Jawa berdasarkan bulan serta tahunnya:

Perhitungan Jawa Berdasarkan Bulan

Suro: 7

Sapar: 2

Mulud: 3

Bakda Mulud: 3

Jumadil Awal:6

Jumadil Akhir: 1

Rejeb: 2

Ruwah: 4

Pasa (puasa): 5

Sawal: 7

Dukangidah (sela): 1

Dukahijah (besar): 3

Perhitungan Jawa Berdasarkan Tahun

Alip: 1

Ehe: 5

Jimawal: 3

Je: 7

Dal: 4

Be: 2

Wawu: 6

Jim Akhir: 3

Berdasarkan tabel di atas, kita bisa menghitung weton dengan neptu bulan dan tahun Jawa seseorang. Sebagai contoh, jika apabila seseorang lahir pada bulan Ruwah dan tahun Wawu, kita perlu menjumlahkan nilai 4 yang ada pada bulan Ruwah serta 6 yang ada pada tahun Wau. 4+6= 10, angka 10 adalah hasil akhir penjumlahan dan weton neptu bulan serta tahun Jawa.

Arti dari Hasil Perhitungan Neptu Weton Jodoh

Setelah memahami cara menghitung neptu weton, hasil perhitungan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui berbagai hal, seperti hari keberuntungan, watak, hingga kecocokan jodoh.

Biasanya, perhitungan neptu weton digunakan dalam konteks pernikahan atau perjodohan, karena dipercaya bisa membantu melihat kecocokan antara dua calon pasangan. Bahkan, dari hasil perhitungan ini, bisa diperoleh gambaran kapan waktu terbaik untuk melangsungkan pernikahan.

Berikut arti dari masing-masing hasil perhitungan neptu weton jodoh dalam primbon Jawa:

1. Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Kategori pegat menunjukkan hubungan yang rawan konflik. Dalam primbon Jawa, hasil ini menandakan kemungkinan sering munculnya masalah dalam kehidupan rumah tangga.

2. Ratu (2, 11, 20, 29)

Jika hasil neptu weton termasuk kategori ratu, artinya pasangan tersebut dianggap jodoh sejati. Hubungannya akan harmonis, bahagia, dan sering membuat orang lain iri karena terlihat begitu serasi.

3. Jodoh (3, 12, 21, 30)

Kategori jodoh menjadi hasil yang paling diharapkan banyak pasangan. Angka ini menandakan bahwa hubungan akan rukun dan langgeng, sehingga keduanya bisa melangkah ke pernikahan tanpa kekhawatiran besar.

4. Topo (4, 13, 22, 31)

Hasil topo menandakan perlunya kewaspadaan. Menurut primbon Jawa, pasangan dengan hasil ini akan menghadapi tantangan di awal pernikahan, terutama dalam menyesuaikan diri satu sama lain.

5. Tinari (5, 14, 23, 32)

Tinari berarti kabar baik. Pasangan dengan hasil ini diramalkan akan hidup bahagia dan diberi kelancaran rezeki, serta mendapatkan kemudahan dalam mencari nafkah untuk keluarga.

6. Padu (6, 15, 24, 33)

Padu dalam bahasa Jawa berarti “sering berdebat.” Hasil ini menandakan potensi pertengkaran kecil dalam rumah tangga, tetapi hubungan tetap bisa dipertahankan tanpa berujung perceraian.

7. Sujanan (7, 16, 25, 34)

Kategori sujanan menandakan adanya ancaman pertengkaran besar akibat perselingkuhan. Pasangan dengan hasil ini disarankan untuk saling menjaga kepercayaan dan komunikasi agar rumah tangga tetap harmonis.

8. Pesthi (8, 17, 26, 35)

Pesthi menggambarkan hubungan yang rukun, tenang, dan harmonis. Pasangan dengan hasil ini diprediksi akan memiliki kehidupan rumah tangga yang damai dan penuh kebahagiaan.

Pembagian Neptu yang Masih Memiliki Perhitungan

Selain kedelapan kategori neptu weton jodoh di atas, terdapat hasil pembagian neptu yang masih menyisakan sisa perhitungan.

Makna dari sisa perhitungan ini dipercaya berhubungan dengan peruntungan seseorang dan pasangannya. Berikut penjelasannya:

1. Wasesa Segara (sisa satu)
Diramalkan memiliki budi luhur, berwibawa, dan diberkahi kelancaran rezeki.

2. Tunggak Semi (sisa dua)
Menurut primbon Jawa, artinya akan menghadapi hambatan dalam urusan rezeki.

3. Satria Wibawa (sisa tiga)
Sisa perhitungan ini menggambarkan sosok yang kelak akan dihormati dan disegani di lingkungannya.

3. Sumur Sinaba (sisa empat)
Menurut kitab primbon Jawa, seseorang dengan sisa ini akan dipenuhi inspirasi, hidup harmonis, serta menjadi panutan bagi orang di sekitarnya.

4. Satria Wirang (sisa lima)
Dalam primbon Jawa, diramalkan sering menghadapi berbagai kesulitan hidup, meski tidak dijelaskan secara rinci bentuk kesulitan tersebut.

5. Bumi Kepetak (sisa enam)
Artinya harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita dan hal-hal yang diinginkan dalam hidup.

6. Lebu Ketiup Angin (sisa tujuh)
Dalam primbon Jawa, sisa ini menggambarkan seseorang yang akan menghadapi kesulitan saat berusaha meraih mimpi karena sulit memperoleh ketenteraman batin.

Kalender Jawa Bulan November 2025

Sabtu Pahing, 1 November 2025 - 10 Jumadil Awal 1447 H

Ahad Pon, 2 November 2025 - 11 Jumadil Awal 1447 H

Senin Wage, 3 November 2025 - 12 Jumadil Awal 1447 H

Selasa Kliwon, 4 November 2025 - 13 Jumadil Awal 1447 H

Rabu Legi, 5 November 2025 - 14 Jumadil Awal 1447 H

Kamis Pahing, 6 November 2025 - 15 Jumadil Awal 1447 H

Jumat Pon, 7 November 2025 - 16 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu Wage, 8 November 2025 - 17 Jumadil Awal 1447 H

Ahad Kliwon, 9 November 2025 - 18 Jumadil Awal 1447 H

Senin Legi, 10 November 2025 - 19 Jumadil Awal 1447 H

Selasa Pahing, 11 November 2025 - 20 Jumadil Awal 1447 H

Rabu Pon, 12 November 2025 - 21 Jumadil Awal 1447 H

Kamis Wage, 13 November 2025 - 22 Jumadil Awal 1447 H

Jumat Kliwon, 14 November 2025 - 23 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu Legi, 15 November 2025 - 24 Jumadil Awal 1447 H

Ahad Pahing, 16 November 2025 - 25 Jumadil Awal 1447 H

Senin Pon, 17 November 2025 - 26 Jumadil Awal 1447 H

Selasa Wage, 18 November 2025 - 27 Jumadil Awal 1447 H

Rabu Kliwon, 19 November 2025 - 28 Jumadil Awal 1447 H

Kamis Legi, 20 November 2025 - 29 Jumadil Awal 1447 H

Jumat Pahing, 21 November 2025 - 30 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu Pon, 22 November 2025 - 1 Jumadil Akhir 1447 H

Ahad Wage, 23 November 2025 - 2 Jumadil Akhir 1447 H

Senin Kliwon, 24 November 2025 - 3 Jumadil Akhir 1447 H

Selasa Legi, 25 November 2025 - 4 Jumadil Akhir 1447 H

Rabu Pahing, 26 November 2025 - 5 Jumadil Akhir 1447 H

Kamis Pon, 27 November 2025 - 6 Jumadil Akhir 1447 H

Jumat Wage, 28 November 2025 - 7 Jumadil Akhir 1447 H

Sabtu Kliwon, 29 November 2025 - 8 Jumadil Akhir 1447 H

Ahad Legi, 30 November 2025 - 9 Jumadil Akhir 1447 H

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved