Kalender 2025

Kalender Jawa 2025: Weton Senin Legi 10 November, Kategori Pegat: Hati-Hati Menjaga Keharmonisan

Senin Legi, 10 November 2025, masuk kategori Pegat. Waspadai potensi konflik dalam hubungan, jaga komunikasi dan keharmonisan.

Kemenag RI
KALENDER 2025 - Weton Senin Legi pada 10 November 2025 jatuh pada Tunggak Semi dengan neptu 9. Apa arti dan maknanya bagi jodoh dan rezekimu? 

TRIBUNBENGKULU.COM - Senin Legi, 10 November 2025, dalam kalender Jawa masuk kategori Pegat, menandakan hubungan yang rawan konflik dan memerlukan kehati-hatian dalam menjaga keharmonisan. 

Berdasarkan primbon Jawa, neptu Weton Senin Legi yaitu 9, memperingatkan potensi perbedaan pendapat atau ujian dalam rumah tangga.

Namun, jika kedua pihak saling memahami dan menjaga komunikasi, hubungan tetap bisa kuat dan langgeng.

Selain itu, perhitungan neptu bulan dan tahun Jawa pada hari ini juga termasuk kategori Pegat, menekankan pentingnya kesabaran dan kehati-hatian dalam menghadapi rintangan, baik dalam hubungan maupun usaha.

Bagi masyarakat yang mempercayai primbon Jawa, hari ini menjadi momen penting untuk introspeksi dan memperkuat komunikasi agar keharmonisan tetap terjaga.

Rangkuman Weton Senin, 10 November 2025

Weton: Senin Legi
Neptu Hari: Senin = 4
Neptu Pasaran: Legi = 5
Jumlah Neptu Weton (Hari + Pasaran): 4 + 5 = 9

Arti Neptu Weton 9:
Kategori Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36) → Menandakan hubungan yang rawan konflik.

Dalam primbon Jawa, hasil ini menunjukkan potensi munculnya perbedaan pendapat atau ujian dalam rumah tangga.

Namun, jika kedua pihak saling memahami dan menjaga komunikasi, hubungan justru bisa menjadi kuat dan langgeng.

Neptu Bulan dan Tahun Jawa:

Bulan: Jumadil Awal (19 Jumadil Awal 1447 H) → Neptu Bulan = 6
Tahun: Jimawal → Neptu Tahun = 3
Jumlah Neptu Bulan + Tahun: 6 + 3 = 9

Makna Neptu Bulan + Tahun:

Termasuk kategori Pegat → Menandakan perlu kehati-hatian dalam menjaga keharmonisan.

Hubungan atau usaha bisa menghadapi rintangan, tetapi dengan kesabaran dan komunikasi yang baik, semua bisa diatasi.

Sisa Perhitungan (Neptu Weton Hari + Pasaran 9 mod 7):
9 ÷ 7 → sisa 2 → Tunggak Semi

Makna Sisa:

Melambangkan seseorang yang akan mengalami hambatan di awal perjalanan hidupnya, terutama dalam hal rezeki atau karier.

Namun dengan ketekunan dan kerja keras, kehidupannya akan tumbuh dan membaik seiring waktu.

Cara Membaca Weton dan Neptu

Mengutip laman Gramedia, berikut cara membaca weton dan neptu serta maknanya berdasarkan penanggalan Jawa:

Perhitungan Neptu Berdasarkan Hari

Minggu: 5
Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9

Perhitungan Neptu Berdasarkan Pasaran

Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon 8

Berdasarkan data di atas, masing-masing hari serta pasaran memiliki nilai-nilai yang bermacam-macam. Cara menghitung weton adalah dengan menjumlahkan nilai hari lahir dengan pasaran. Lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini untuk menghitung weton dengan tabel neptu Jawa.

Cara menghitung weton yang pertama adalah dengan menggunakan neptu hari dengan pasaran Jawa. Pada tabel neptu Jawa tersebut, kita dapat mencermati bahwa masing-masing hari dan pasaran Jawa memiliki nilai yang berbeda. Cara menghitung weton dalam hal ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai dari hari dan pasaran yang dimiliki di weton kelahirannya.

Contohnya, jika memiliki tanggal lahir pada hari Sabtu dengan pasaran Jawa kliwon, artinya weton kita adalah Sabtu Kliwon. Untuk menghitung jumlah wetonnya, kita bisa menjumlahkan nilai 9 (jumlah neptu hari lahir, yaitu Sabtu) dengan nilai 8 (pasaran Jawa kliwon).

Jadi, 9 + 8= 17. Jumlah neptu weton seseorang yang terlahir pada hari Sabtu kliwon adalah 17. Dengan jumlah tersebut, kita dapat mengetahui watak seseorang, menghitung keberuntungan, cara seseorang meraih kesaksian dan cara menghitung kecocokan pasangan.

Selain cara menghitung weton Jawa dengan cara yang pertama, ada pula cara menghitung weton Jawa yang kedua berdasarkan pada bulan serta tahun Jawanya. Berbeda dengan cara yang pertama, neptu Jawa untuk bulan dan tahun biasanya digunakan untuk memperkirakan musim hujan, musim tanam, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman tertentu, jumlah panen, tangkapan ikan dan lain sebagainya.

12 nama bulan pada kalender Jawa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bulan kalender dalam Islam. Sementara itu, nama-nama tahun pada kalender jawa terdiri atas delapan jenis.

Kalender Jawa dalam kebudayaan Jawa akan berganti tahun setiap satu windu sekali. Oleh karena itu, setiap delapan tahun sekali, nama tahun dalam kalender Jawa juga akan berubah sesuai dengan urutannya yaitu Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu dan yang terakhir adalah tahun Jim Akhir.

Berikut hitungan Jawa berdasarkan bulan serta tahunnya:

Perhitungan Jawa Berdasarkan Bulan

Suro: 7

Sapar: 2

Mulud: 3

Bakda Mulud: 3

Jumadil Awal:6

Jumadil Akhir: 1

Rejeb: 2

Ruwah: 4

Pasa (puasa): 5

Sawal: 7

Dukangidah (sela): 1

Dukahijah (besar): 3

Perhitungan Jawa Berdasarkan Tahun

Alip: 1

Ehe: 5

Jimawal: 3

Je: 7

Dal: 4

Be: 2

Wawu: 6

Jim Akhir: 3

Berdasarkan tabel di atas, kita bisa menghitung weton dengan neptu bulan dan tahun Jawa seseorang. Sebagai contoh, jika apabila seseorang lahir pada bulan Ruwah dan tahun Wawu, kita perlu menjumlahkan nilai 4 yang ada pada bulan Ruwah serta 6 yang ada pada tahun Wau. 4+6= 10, angka 10 adalah hasil akhir penjumlahan dan weton neptu bulan serta tahun Jawa.

Arti dari Hasil Perhitungan Neptu Weton Jodoh

Setelah memahami cara menghitung neptu weton, hasil perhitungan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui berbagai hal, seperti hari keberuntungan, watak, hingga kecocokan jodoh.

Biasanya, perhitungan neptu weton digunakan dalam konteks pernikahan atau perjodohan, karena dipercaya bisa membantu melihat kecocokan antara dua calon pasangan. Bahkan, dari hasil perhitungan ini, bisa diperoleh gambaran kapan waktu terbaik untuk melangsungkan pernikahan.

Berikut arti dari masing-masing hasil perhitungan neptu weton jodoh dalam primbon Jawa:

1. Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Kategori pegat menunjukkan hubungan yang rawan konflik. Dalam primbon Jawa, hasil ini menandakan kemungkinan sering munculnya masalah dalam kehidupan rumah tangga.

2. Ratu (2, 11, 20, 29)

Jika hasil neptu weton termasuk kategori ratu, artinya pasangan tersebut dianggap jodoh sejati. Hubungannya akan harmonis, bahagia, dan sering membuat orang lain iri karena terlihat begitu serasi.

3. Jodoh (3, 12, 21, 30)

Kategori jodoh menjadi hasil yang paling diharapkan banyak pasangan. Angka ini menandakan bahwa hubungan akan rukun dan langgeng, sehingga keduanya bisa melangkah ke pernikahan tanpa kekhawatiran besar.

4. Topo (4, 13, 22, 31)

Hasil topo menandakan perlunya kewaspadaan. Menurut primbon Jawa, pasangan dengan hasil ini akan menghadapi tantangan di awal pernikahan, terutama dalam menyesuaikan diri satu sama lain.

5. Tinari (5, 14, 23, 32)

Tinari berarti kabar baik. Pasangan dengan hasil ini diramalkan akan hidup bahagia dan diberi kelancaran rezeki, serta mendapatkan kemudahan dalam mencari nafkah untuk keluarga.

6. Padu (6, 15, 24, 33)

Padu dalam bahasa Jawa berarti “sering berdebat.” Hasil ini menandakan potensi pertengkaran kecil dalam rumah tangga, tetapi hubungan tetap bisa dipertahankan tanpa berujung perceraian.

7. Sujanan (7, 16, 25, 34)

Kategori sujanan menandakan adanya ancaman pertengkaran besar akibat perselingkuhan. Pasangan dengan hasil ini disarankan untuk saling menjaga kepercayaan dan komunikasi agar rumah tangga tetap harmonis.

8. Pesthi (8, 17, 26, 35)

Pesthi menggambarkan hubungan yang rukun, tenang, dan harmonis. Pasangan dengan hasil ini diprediksi akan memiliki kehidupan rumah tangga yang damai dan penuh kebahagiaan.

Pembagian Neptu yang Masih Memiliki Perhitungan

Selain kedelapan kategori neptu weton jodoh di atas, terdapat hasil pembagian neptu yang masih menyisakan sisa perhitungan.

Makna dari sisa perhitungan ini dipercaya berhubungan dengan peruntungan seseorang dan pasangannya. Berikut penjelasannya:

1. Wasesa Segara (sisa satu)
Diramalkan memiliki budi luhur, berwibawa, dan diberkahi kelancaran rezeki.

2. Tunggak Semi (sisa dua)
Menurut primbon Jawa, artinya akan menghadapi hambatan dalam urusan rezeki.

3. Satria Wibawa (sisa tiga)
Sisa perhitungan ini menggambarkan sosok yang kelak akan dihormati dan disegani di lingkungannya.

3. Sumur Sinaba (sisa empat)
Menurut kitab primbon Jawa, seseorang dengan sisa ini akan dipenuhi inspirasi, hidup harmonis, serta menjadi panutan bagi orang di sekitarnya.

4. Satria Wirang (sisa lima)
Dalam primbon Jawa, diramalkan sering menghadapi berbagai kesulitan hidup, meski tidak dijelaskan secara rinci bentuk kesulitan tersebut.

5. Bumi Kepetak (sisa enam)
Artinya harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita dan hal-hal yang diinginkan dalam hidup.

6. Lebu Ketiup Angin (sisa tujuh)
Dalam primbon Jawa, sisa ini menggambarkan seseorang yang akan menghadapi kesulitan saat berusaha meraih mimpi karena sulit memperoleh ketenteraman batin.

Kalender Jawa Bulan November 2025

Sabtu Pahing, 1 November 2025 - 10 Jumadil Awal 1447 H

Ahad Pon, 2 November 2025 - 11 Jumadil Awal 1447 H

Senin Wage, 3 November 2025 - 12 Jumadil Awal 1447 H

Selasa Kliwon, 4 November 2025 - 13 Jumadil Awal 1447 H

Rabu Legi, 5 November 2025 - 14 Jumadil Awal 1447 H

Kamis Pahing, 6 November 2025 - 15 Jumadil Awal 1447 H

Jumat Pon, 7 November 2025 - 16 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu Wage, 8 November 2025 - 17 Jumadil Awal 1447 H

Ahad Kliwon, 9 November 2025 - 18 Jumadil Awal 1447 H

Senin Legi, 10 November 2025 - 19 Jumadil Awal 1447 H

Selasa Pahing, 11 November 2025 - 20 Jumadil Awal 1447 H

Rabu Pon, 12 November 2025 - 21 Jumadil Awal 1447 H

Kamis Wage, 13 November 2025 - 22 Jumadil Awal 1447 H

Jumat Kliwon, 14 November 2025 - 23 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu Legi, 15 November 2025 - 24 Jumadil Awal 1447 H

Ahad Pahing, 16 November 2025 - 25 Jumadil Awal 1447 H

Senin Pon, 17 November 2025 - 26 Jumadil Awal 1447 H

Selasa Wage, 18 November 2025 - 27 Jumadil Awal 1447 H

Rabu Kliwon, 19 November 2025 - 28 Jumadil Awal 1447 H

Kamis Legi, 20 November 2025 - 29 Jumadil Awal 1447 H

Jumat Pahing, 21 November 2025 - 30 Jumadil Awal 1447 H

Sabtu Pon, 22 November 2025 - 1 Jumadil Akhir 1447 H

Ahad Wage, 23 November 2025 - 2 Jumadil Akhir 1447 H

Senin Kliwon, 24 November 2025 - 3 Jumadil Akhir 1447 H

Selasa Legi, 25 November 2025 - 4 Jumadil Akhir 1447 H

Rabu Pahing, 26 November 2025 - 5 Jumadil Akhir 1447 H

Kamis Pon, 27 November 2025 - 6 Jumadil Akhir 1447 H

Jumat Wage, 28 November 2025 - 7 Jumadil Akhir 1447 H

Sabtu Kliwon, 29 November 2025 - 8 Jumadil Akhir 1447 H

Ahad Legi, 30 November 2025 - 9 Jumadil Akhir 1447 H

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved