Hari Guru 2025

40+ Ide Lomba Hari Guru Nasional 2025! Paling Seru, Murah dan Anti Gagal Bikin Meriah Sekolahmu

Memperingati Hari Guru Nasional 2025, puluhan ide lomba kreatif hadir untuk meriahkan suasana.

Editor: Hendrik Budiman
TribunBengkulu.com
HARI GURU NASIONAL - Ilustrasi Kado Hari Guru Nasional 2025. 40 ide lomba seru yang bukan hanya menghibur, tapi juga menginspirasi saat Hari Guru Nasional 2025 

TRIBUNBENGKULU.COM - Hari Guru Nasional 2025 tak hanya menjadi momen refleksi atas jasa para pendidik, tetapi juga ajang kreativitas. 

Berbagai lomba unik dan penuh makna digelar di sekolah menghadirkan semangat kebersamaan sekaligus penghormatan bagi sosok guru yang tak pernah lelah menyalakan cahaya ilmu.

Memperingati HGN 2025, puluhan ide lomba kreatif hadir untuk meriahkan suasana.

Ada di lebih dari 40 ide lomba seru yang bukan hanya menghibur, tapi juga menginspirasi dan menguatkan peran guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Berikut ide perlombaan di Hari Guru Nasional 2025 :

  1. Lomba debat
  2. Lomba membuat yel-yel
  3. Lomba menghias mading
  4. Lomba merangkai buket
  5. Lomba pidato
  6. Lomba sepak bola
  7. Lomba bulu tangkis
  8. Lomba memasak
  9. Lomba cerdas cermat
  10. Lomba swafoto
  11. Lomba dekorasi kelas
  12. Lomba estafet air
  13. Lomba volly
  14. Lomba membuat kerajinan tangan dari barang bekas
  15. Lomba tebak lagu Lomba sambung lagu
  16. Lomba melukis
  17. Lomba fashion show Lomba tebak tokoh
  18. Lomba menulis pantun
  19. Lomba membaca puisi
  20. Lomba menyanyi
  21. Lomba menari
  22. Lomba menulis cerita pendek
  23. Lomba geguritan
  24. Lomba membuat konten pendidikan di media sosial
  25. Lomba drama
  26. Lomba menulis artikel ilmiah
  27. Lomba senam
  28. Lomba estafet karet
  29. Lomba estafet karung
  30. Lomba tebak kata
  31. Lomba memainkan alat musik
  32. Lomba membuat film pendek
  33. Lomba membuat poster bertema Hari Guru Nasional 2023
  34. Lomba bazar
  35. Lomba Story Telling
  36. Lomba Melukis
  37. Lomba Menghias Tumpeng
  38. Lomba Make Up
  39. Lomba Volly
  40. Lomba Futsal
  41. Lomba Badminton
  42. Lomba Tenis Meja
  43. Lomba Mini Vlog
  44. Lomba Medsos Terkeren
  45. Lomba Mendongeng 

Sejarah Hari Guru Nasional atau HUT PGRI

Sejarah Hari Guru Nasional kerap erat kaitannya dengan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Penetapan 25 November sebagai Hari Guru Nasional didasarkan atas Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang menetapkan hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Baca juga: 75+ Kado Terbaik untuk Guru Kesayanganmu di Hari Guru Nasional 2025

Baca juga: Susunan Upacara dan Teks MC Hari Guru Nasional 2025 dari Kemendikdasmen, Lengkap Pembacaan Doa

Kemudian, hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tersebut sekaligus siperingati sebagai Hari Guru Nasional.

1. Zaman Belanda

Mengutip situs pgri.go.id, organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi perjuangan guru pribumi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah.

Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru, antara lain:

- Persatuan Guru Bantu (PGB)

- Perserikatan Guru Desa (PGD)

- Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS)

- Perserikatan Normaalschool (PNS)

- Hogere Kweekschool Bond (HKSB)

Di samping itu ada pula organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti:

- Christelijke Onderwijs Vereneging (COV)

- Katolieke Onderwijsbond (KOB)

- Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan

- Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda.

Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan.

Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak "merdeka".

2. Zaman Pendudukan Jepang

Pada tahun 1932, nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata "Indonesia" yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.

Sebaliknya kata "Indonesia" ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

3. Kongres Guru Indonesia Pertama

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.

Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan dengan mereka yang merupakan guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

4. Lahirnya PGRI

Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik "merdeka" bertalu-talu, di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.

2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.

3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved