Driver Ojol Dilindas Baraccuda Brimob

'1312 Forever' Coretan Vandalisme di Halte Bus Trans Jakarta saat Aksi Demo, Ini Penjelasan Artinya

Pantauan Tribun di Jalan Kramat Raya, dekat Pasar Senen dari arah Matraman, beberapa halte bus Trans Jakarta dicorat coret dengan cat semprot.

Editor: Hendrik Budiman
Tribunnews/M Alivio Mubarak Junior
AKSI VANDALISME - Aksi unjuk rasa masih terus dilakukan di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat tepatnya dekat Markas Brimob Polda Metro Jaya. Selain demonstrasi, para pedemo juga melakukan aksi vandalisme. Pantauan Tribun di Jalan Kramat Raya, dekat Pasar Senen dari arah Matraman, beberapa halte bus Trans Jakarta dicorat coret dengan cat semprot. Vandalisme adalah tindakan merusak, atau mencoret-coret properti fasilitas umum secara sengaja dan tanpa izin. Sejumlah pengunjuk rasa juga terlihat membawa cat semprot dan melakukan aksi vandalisme beberapa kata sebagai bentuk protes terhadap polisi. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Di tengah panasnya demonstrasi di depan Gedung DPR RI, marak coretan “1312 Forever”. 

Bagi sebagian orang, itu hanya angka. Tapi bagi massa aksi, itu adalah simbol perlawanan. 

Tenyata '1312' merupakan kode numerik dari akronim kontroversial ACAB (All Cops Are Bastards) yang telah lama digunakan dalam gerakan protes global sebagai bentuk kritik terhadap institusi kepolisian.

Coretan ini muncul bersamaan dengan kemarahan publik atas tewasnya Affan Kurniawan, driver ojol yang diduga dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi 28 Agustus 20252. 

Pantauan Tribun di Jalan Kramat Raya, dekat Pasar Senen dari arah Matraman, beberapa halte bus Trans Jakarta dicorat coret dengan cat semprot.

Vandalisme adalah tindakan merusak, atau mencoret-coret properti fasilitas umum secara sengaja dan tanpa izin.

Sejumlah pengunjuk rasa juga terlihat membawa cat semprot dan melakukan aksi vandalisme beberapa kata sebagai bentuk protes terhadap polisi.

Diantara kalimat yang tertulis terdapat “1312 forever” yang merupakan bentuk numerik dari akronim ACAB, dengan masing-masing angka mewakili posisi huruf.

Ada juga foto Affan Kurniawan si driver ojek online yang tertempel di halte tersebut.

Di foto tertulis 'Affan Kurniawan Dibunuh Polisi'.

Sebagaimana diketahui, aksi demonstrasi berlangsung di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat hari ini. Demonstrasi ini merupakan buntut dari insiden kecelakaan yang menimpa seorang pengendara ojek online.

Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan dilaporkan tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Peristiwa tersebut terekam dalam video yang kemudian tersebar luas di media sosial, memicu kemarahan di kalangan pengemudi ojol dan masyarakat. 

Sebagai bentuk solidaritas dan protes, massa mendatangi Mako Brimob Kwitang untuk menuntut keadilan atas insiden tersebut.

Aksi unjuk rasa kemudian berlanjut pada Jumat(29/8/2025). 

Ada empat titik demonstrasi diantaranya di Gedung DPR, Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

Nasib Karier 7 anggota Brimob

Nasib karier 7 anggota Brimob yang terlibat dalam penabrakan pengemudi ojek online Affan Kurniawan sudah ditetapkan sebagai terduga pelanggar.

Diketahui, Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Baracuda Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam saat polisi berupaya membubarkan massa yang berdemo di DPR RI.

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Pol Abdul Karim menegaskan, status itu, setara dengan tersangka di peradilan umum.

“Saya singkat saja, saya jawab ya. Jadi karena sesuai dengan fungsi dan tugas saya adalah kode etik, jadi saya lebih fokus untuk menyelesaikan kode etiknya dulu. Setelah itu, nanti konstruksinya, perbuatan, pidananya dimana nanti baru kita limpahkan sesuai dengan fungsi apa yang akan menangani itu,” kata Irjen Abdul Karim di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Ia menegaskan meski pidana belum diproses, fakta peristiwa sudah ditemukan. 

“Tapi yang jelas fakta yang ditemukan bahwa peristiwa itu terjadi dan tujuh orang ini sudah ditetapkan menjadi terduga pelanggar. Jadi terduga pelanggar itu sama saja sudah ditentukan sebagai tersangka kalau di peradilan umum ya, tapi kalau di kode etik itu terduga pelanggar,” ujarnya.

Karim menyebut kronologi detail peristiwa masih didalami karena membutuhkan keterangan dari banyak pihak. 

“Artinya fakta sudah kita temukan tapi kronologi secara detailnya saya masih belum dapatkan karena kan keterangan kita butuh dari banyak pihak yang harus kita dalami. Itu saja mungkin dari saya,” katany

Pengakuan 7 Anggota Brimob

Dalam tayangan pemeriksaan yang disiarkan langsung oleh Divisi Propam, oknum Brimob mengaku tak sadar telah melindas tubuh Affan karena pandangan dari dalam kendaraan terhalang asap gas air mata. 

Situasi mencekam, lemparan batu dan petasan dari massa, serta sudut pandang yang terbatas membuat mereka mengira korban hanyalah benda di jalan.

Diketahui, Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Baracuda Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam saat polisi berupaya membubarkan massa yang berdemo di DPR RI.

Lebih memilukan, tubuhnya sempat dikira batu oleh oknum aparat yang mengemudikan rantis tersebut.

Hal itu terungkap dalam pemeriksaan Divisi Propam Mabes Polri dalam tayangan live streaming instagram @divisipropampolri.

Penyidik Propam awalnya menanyakan terlebih dahulu apakah mereka tidak sadar telah melindas Affan Kurniawan saat berada dalam Kendaraan Taktis (Rantis) Baracuda.

Mendengar pertanyaan tersebut, seorang anggota Brimob terduga pelaku menjawab bahwa dirinya tidak sadar telah melindas Affan Kurniawan.

Sebab, saat itu kondisi mobil mereka dilempar batu, bambu, hingga petasan.

"Pas melindas nyangkanya itu batu apa gimana?" tanya penyidik.

"Iya karena kita dilemparin batu bambu sama massa bom molotov petasan," jawab seorang anggota Brimob.

Kemudian, penyidik Propam kembali bertanya apakah mereka tidak bisa melihat dari dalam kendaraan jika ada korban di posisi bawah mobil.

Seorang oknum anggota Brimob itu membenarkan kesulitan untuk melihat dari dalam kendaraan jika ada orang di bawah kendaraan taktis tersebut.

"Jadi tidak tahu tuh batu atau apa ya? kalau orang itu terjatuh dalam kondisi normal nggak dilemparin bisa nggak sih lihat ke posisi bawah gitu?" tanya penyidik.

"Kalau kejadian normal tidak bisa lihat bawah karena sudut pandangnya tinggi. Kalau di depan kelihatan dia," jawab seorang oknum Brimob.

Lebih lanjut, oknum Brimob itu mengklaim bahwa kondisi saat di di dalam Rantis penuh gas air mata untuk mengurai massa.

"Jadi kalau ada case gitu bapak tidak bisa melihat berarti agak samar gitu ya? Tidak terlihat apalagi kondisinya malam?" tanya penyidik.

"Malam, terus asap gas air matanya itu tebal di dalam. Pas sebelum atas ditutup itu kan asap masuk, nah di situlah mata kita itu pandangan kita sudah itulah," jawab oknum Brimob tersebut.

Prabowo Jamin Keluarga Affan

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan duka cita atas tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21).

Affan Kurniawan bin Zulkifli merupakan pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) Baraccuda Brimob Polri pada Kamis (28/8/2025) malam.

"Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia mengucapkan turut berdukacita dan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini," kata Prabowo dikutip dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (29/8/2025).

Prabowo mengaku telah mengikuti perkembangan beberapa hari ini. Terutama peristiwa tadi malam.  Dimana, kata Prabowo, demonstrasi mengarah kepada tindakan-tindakan anarkis.

"Juga ada peristiwa di mana petugas telah menabrak satu orang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut almarhum Affan Kurniawan tadi malam meninggal dunia," kata Prabowo.

Pemerintah, lanjut Prabowo, akan menjamin kehidupan keluarganya.  

Prabowo menuturkan pihaknya akan memberi perhatian khusus kepada orangtua, adik dan kakak Affan Kurniawan.

"Saudara-saudara sekalian, sekali lagi saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan," kata Prabowo.

Prabowo menegaskan dirinya telah memerintahkan agar insiden semalam diusut secara tuntas dan transparan serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab.

"Seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku," kata Prabowo.

Ia juga mengimbau semua masyarakat untuk tenang serta percaya kepada pemerintah yang dipimpinnya.

Ia menegaskan pemerintah akan berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Selain itu, Prabowo menyampaikan segala keluhan masyarakat akan ditindaklanjuti.

"Saya juga menghimbau kepada seluruh bangsa Indonesia untuk selalu waspada agar unsur-unsur yang selalu ingin huru-hara, yang ingin chaos," ujarnya. 

Prabowo menuturkan huru-hara yang terjadi tidak menguntungkan masyarakat dan negara.

Ia mengatakan Indonesia sedang berbenah dan mengumpulkan  semua tenaga, kekuatan dan kekayaan untuk bangkit.

Tujuannya, kata Prabowo, untuk membangun negara yang kuat, sejahtera serta berhasil mengatasi kemiskinan dan kelaparan. 

"Kita akan menjadi bangsa yang maju. Kita akan jadi bangsa yang mandiri, yang berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita akan menjadi negara industri yang tidak kalah dengan negara-negara lain. Untuk itu, kita harus waspada, kita harus tenang, dan kita tidak boleh mengizinkan kelompok-kelompok yang ingin membuat huru-hara dan kerusuhan," jelas Prabowo.

"Aspirasi yang sah silakan untuk disampaikan. Kita akan perbaiki semua yang perlu diperbaiki. Saya kira itu pesan saya," tutupnya.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved