Berita Viral

HEBOH Prabowo Bakal Ganti Kapolri Listyo Sigit Akibat Tewasnya Ojol Affan Kurniawan, Ini Faktanya 

Muncul kabar Presiden Prabowo telah mengirim surat ke DPR RI terkait pergantian Kapolri yang saat ini dijabat Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Editor: Rita Lismini
Sekretariat Presiden
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dikabarkan bakal diganti oleh Presiden Prabowo Subianto, Sabtu (13/9/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo jadi perbincangan hangat sampai saat ini. 

Sejak peristiwa driver ojol tewas dilindas brimob, Listyo Sigit menjadi sasaran amukan publik. 

Dirinya gagal mengamankan unjuk rasa di akhir Agustus-awal September di Jakarta dan sejumlah daerah yang menewaskan setidaknya 10 orang.

Akibatnya muncul desakan untuk pergantian Kapolri. 

Desakan itu datang dari berbagai pihak, mulai pengamat hingga mahasiswa.

Kini malah muncul kabar Presiden Prabowo telah mengirim surat ke DPR RI terkait pergantian Kapolri yang saat ini dijabat Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Informasi yang beredar di kalangan awak media menyebut ada dua nama perwira tinggi yang dikirim Istana ke parlemen. 

Keduanya berpangkat komjen, dan satu di antaranya baru naik pangkat bintang tiga.

Sejauh ini Tribunnews.com telah meminta tanggapan DPR terkait Supres pergantian Kapolri tersebut, namun belum ada yang merespons.

Namun, info di kalangan wartawan menyebut, diperkirakan akhir pekan atau awal pekan depan bakal ada pengumuman dari Istana terkait isu Polri ini. 

Suyudi Ario Seto Resmi Jabat Komjen

Kapolri memimpin upacara kenaikan pangkat golongan perwira tinggi (Pati) di Rupattama Mabes Polri, Jumat (12/9/2025).

Sebanyak 27 personel mendapatkan kenaikan pangkat dua di antaranya dari Inspektur Jenderal (Irjen) ke Komisaris Jenderal (Komjen) Pol, yakni Komjen Pol Karyoto (Kabaharkam Polri) dan Komjen Pol Suyudi Ario Seto (Kepala BNN).

Kemudian ada tujuh personel naik pangkat dari Brigadir Jenderal (Brgjen) ke Inspektur Jenderal (Irjen) Pol, antara lain Kapolda Kaltara, Kapolda Banten, Kapolda Aceh, serta pejabat utama di Divhubinter dan Lemdiklat Polri.

Komjen Suyudi sendiri disebut masuk daftar jenderal yang berpeluang menjadi Kapolri menggantikan Listyo Sigit.

Suyudi merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1994.

Dia memulai kiprah kepemimpinannya menjadi Kapolsek Metro Pasar Minggu, lalu Kapolsek Metro Tanah Abang, dan Kapolsek Metro Penjaringan.

Suyudi juga berpengalaman atau spesialis di bidang reserse dengan pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Kanit Jatanras Polda Metro Jaya.

Ia juga pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, dan Kanit Resmob Bareskrim Polri.

Jenderal bintang dua ini juga pernah menduduki jabatan sebagai Kapolres Majalengka tahun 2014.

Setahun kemudian Suyudi menjabat Kapolres Bogor, lalu menjadi Wakapolres Metro Jakarta Barat.

Pada 2016, Suyudi kembali lagi ke Jawa Barat menjadi Kapolresta Bogor Kota.

Tahun 2017, Suyudi menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat, dan lalu diangkat sebagai analis kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setelah dua tahun dipercaya menjabat Dirreskrimum Polda Metro Jaya, ia kemudian diangkat menjadi Wakapolda Metro Jaya.

Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, Suyudi dilantik menjadi Kapolda Banten menggantikan Irjen Pol Abdul Karim yang dimutasi sebagai Kadiv Propam.

Wakapolri juga berpeluang

Selain Komjen Suyudi, nama lain yang diprediksi masuk bursa calon Kapolri adalah Komjen Dedi Prasetyo.

Pada Surat Telegram Nomor: ST/1764/VIII/KEP./2025, tanggal 5 Agustus 2025, Komjen Dedi Prasetyo ditunjuk sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara RI (Wakapolri) oleh Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. 

Dedi menggantikan Ahmad Dofiri yang pensiun pada akhir Juni lalu. 

Komjen Dedi Prasetyo merupakan perwira tinggi Polri yang lahir pada 26 Juli 1968 di Magetan, Jawa Timur. 

Dia  menyelesaikan pendidikan sebagai perwira tinggi Polri pada Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1990. 

Ketika Orde Baru, TNI dan Polri masih bersatu dalam Akabri. Dengan demikian, Akademi Kepolisian pun masih menjadi satu dengan Akabri.

Dedi mengawali karier profesional sebagai Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satuan Reserse Kriminal (Kaurbinopsnal Satreskrim) Polres Lamongan, Jawa Timur.

Pada 2019, Dedi diberi tugas sebagai Kepala Biro Perawatan Personel Staf Sumber Daya Manusia Polri. Setahun setelah itu, Dedi kembali ditugaskan ke wilayah menjadi Kapolda Kalimantan Tengah. 

Dedi lalu kembali ditarik ke Mabes Polri dan menjabat sebagai Kadiv Humas Polri sejak 2021. 

Kemudian, Dedi dipercaya sebagai Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia pada 26 Februari 2023-11 November 2024.

Kapolri Buka Suara

Nama pengusaha Riza Chalid kembali menjadi sorotan publik setelah disebut-sebut dalam pusaran isu kericuhan gelombang demonstrasi di Indonesia. 

Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo angkat bicara.

Kapolri menegaskan kepolisian akan menindaklanjuti dugaan keterlibatan pengusaha migas Riza Chalid dalam kerusuhan yang terjadi selama gelombang demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia.

Ia menyatakan bahwa seluruh proses penyelidikan akan dilakukan berdasarkan fakta dan bukti yang ditemukan di lapangan.

“Ya tentunya Polri akan bergerak sesuai dengan bukti-bukti di lapangan,” ujar Sigit usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto menjenguk aparat kepolisian yang terluka di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Penelusuran Aktor dan Pendanaan Kerusuhan

Kapolri menyebut bahwa pihaknya tengah menelusuri seluruh pihak yang diduga berperan dalam kerusuhan, termasuk pelaku lapangan, aktor intelektual, dan pihak yang diduga membiayai aksi anarkis yang menyebabkan kerusakan fasilitas publik dan gedung pemerintahan.

“Kita akan menarik dari fakta yang kita dapat. Akan terus kita cari baik pelaku di lapangan, aktornya, siapa yang membiayai semua akan kita cari,” tegasnya.

Riza Chalid Kembali Disorot

Nama Riza Chalid kembali mencuat di tengah eskalasi demonstrasi yang berujung kerusuhan.

Sosok pengusaha migas itu disebut dalam sejumlah pesan dukungan terhadap Presiden Prabowo Subianto, yang beredar di tengah situasi politik yang memanas.

Dalam pesan tersebut, Riza disebut sebagai bagian dari pencapaian pemerintahan, meski belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait.

Tiga menteri yang turut menyinggung nama Riza Chalid dalam pernyataan publik adalah:

Menko Pangan Zulkifli Hasan

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

Ketiganya menyebut Riza sebagai sosok kontroversial yang sempat dijuluki “mafia migas” dan menyoroti keterlibatannya dalam dinamika politik dan ekonomi nasional.

Riza Chalid dikenal sebagai pemain besar dalam bisnis perdagangan minyak dan sempat dijuluki “The Gasoline Godfather.”

Namanya kembali menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola perdagangan minyak mentah Pertamina tahun 2025, bersama putranya, Muhammad Kerry Adrianto.

Kejaksaan Agung telah menetapkan 18 tersangka dalam kasus tersebut, dan hampir seluruhnya telah ditahan.

Riza Chalid menjadi satu-satunya tersangka yang belum diketahui keberadaannya dan kini masuk dalam daftar buronan nasional.

Sebagai bagian dari proses hukum, Kejaksaan Agung telah menyita aset bernilai triliunan rupiah yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Di antaranya adalah kilang minyak PT Orbit Terminal Merak (OTM) di Cilegon, Banten, tiga unit rumah mewah di kawasan Rancamaya Golf Estate, Bogor, serta sejumlah kendaraan dan uang tunai yang terafiliasi dengan jaringan bisnis Riza Chalid.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved