Joko Widodo
Kondisi Jokowi Disorot, Tak Kunjung Pulih Setelah 4 Bulan Sakit, Sakit Apa Sebenarnya?
Penampilan terbaru Jokowi kembali jadi sorotan publik, lantaran tak kunjung pulih setelah sakit 4 bulan.
TRIBUNBENGKULU.COM - Penampilan terbaru Jokowi kembali jadi sorotan publik, lantaran tak kunjung pulih setelah sakit 4 bulan.
Meski Jokowi mengklaim dirinya hanya sakit biasa yakni 'autoimun' namun publik dibuat makin penasaran.
Sebab, kondisi kesehatan Jokowi menampakkan perubahan yang cukup drastis.
Tepatnya bulan Juni 2025 lalu, wajah dan leher Jokowi dipenuhi dengan bercak merah.
Wajah Jokowi sangat beda dari biasanya, seperti orang yang baru saja ditonjok.
Namun lagi-lagi Jokowi menyebut dirinya hanya sakit kulit biasa sejak sepulang dari vatikan.
Sempat muncul kabar bahwa Jokowi menderita sakit Sindrom Stevens Johnson.
Sindrom Stevens-Johnson merupakan gangguan serius akibat reaksi alergi yang menyerang kulit dan selaput lendir.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan, lepuhan, dan pengelupasan kulit yang dapat terjadi di area tubuh seperti mata, mulut, anus, hingga organ genital.
Gejala ini terlihat persis seperti yang dialami oleh Jokowi.
Terbaru, kondisi kesehatan Jokowi kembali jadi sorotan saat menyampaikan tanggapan soal Purbaya yang dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Purbaya Sadewa.
"Saya kenal baik dengan Pak Purbaya. Sangat bagus dan mazhabnya memang berbeda dengan Bu Sri Mulyani."
"Mazhab ekonominya beda dengan Bu Sri Mulyani," ungkap Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/9/2025), dikutip dari kanal YouTube Tribun Solo Official.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mazhab juga diartikan sebagai golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dan sebagainya dan yang berusaha untuk memajukan hal itu: -- ekonomi; -- seni lukis.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu berbicara mengenai respons pasar setelah kepemimpinan Purbaya.
"Kalau kita melihat dari respons pasar, respons masyarakat saya kira, kita lihat Indeks Harga Saham Gabungan kembali reborn kembali naik. Dolar terhadap rupiah juga melemah, rupiah menguat. Artinya pasar bisa menerima itu."
“Tentu saja kalau pasar menerima artinya investor aliran uang akan kembali masuk ke negara kita. Itu bagus,” tutur Jokowi.
Alih-alih menyoroti ucapan Jokowi, publik dibuat salfok alias salah fokus dengan wajah Jokowi yang masih nampak beda.
Kondisi wajahnya belum kembali pulih seperti dulu, sebab nampak masih merah dan bengkak di area pipi dan matanya.
Jokowi juga terlihat beberapa seperti enggan menatap kamera saat diwawancarai secara langsung.
Namun sayangnya sampai saat ini Jokowi masih enggan menyebutkan penyakit apa yang dideritanya hingga kondisinya seperti sekarang.
Dirinya tetap ngotot menyebut hanya menderita sakit kulit biasa.
Jokowi Tanggapi Soal Pemakzulan Anaknya Gibran
Blak-blakan Jokowi mengakui adanya tokoh besar di balik isu pemakzulan putranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan dugaan ijazah palsu yang terus mendera dirinya.
Meski begitu, bekas Gubernur Jakarta ini enggan menyebut siapa tokoh tersebut.
“Kan saya sudah sampaikan feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan."
"Artinya memang ada orang besar ada yang mem-back up. Semua udah tahu lah,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025).
Sementara itu, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina yang juga merupakan pelapor Roy Suryo dalam kasus ijazah palsu Jokowi ini menyebut kalau dalang dari persoalan ini adalah kekuatan besar.
"Saudara Roy Suryo cs ini kan hanya pion-pion saja, di belakangnya kan pasti ada tokoh-tokoh yang menginginkan agar Prabowo-Gibran ini berpisah gak sukses hingga 2029," kata Silfester dalam tayangan YouTube Kompas TV, dilihat Senin (28/7/2025).
"Mereka ingin menggantikan dengan anaknya atau orangnya, ini mantan-mantan petinggi di republik ini, ya mereka-mereka inilah penuduh ijazah palsu dan pemakzulan, karena apa, dasar-dasarnya tidak ada sama sekali," sambung Silfester.
Wapres Gibran Digugat
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas dugaan penggunaan ijazah SMA yang tidak sah saat mendaftar sebagai calon wakil presiden.
Gugatan tersebut diajukan oleh warga sipil bernama Subhan Palal pada Jumat (29/8/2025), tercatat dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst.
Dalam petitum gugatan, Subhan Palal meminta agar Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) membayar ganti rugi sebesar Rp 125 triliun serta Rp 10 juta yang harus disetorkan ke kas negara.
Ia berpendapat bahwa Gibran tidak memenuhi syarat pendidikan setingkat SMA sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemilu.
Subhan menyoroti riwayat pendidikan Gibran yang tercatat bersekolah di Orchid Park Secondary School, Singapura (2002–2004), lalu melanjutkan ke UTS Insearch, Sydney, Australia (2004–2007).
Di tengah polemik tersebut, ahli telematika Roy Suryo dan dokter Tifauzia Tyassuma turut meminta kesempatan untuk beraudiensi atau mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan DPR.
Mereka ingin membahas keabsahan ijazah Presiden RI Ke-7 Joko Widodo dan ijazah SMA Gibran.
Roy menegaskan bahwa ijazah SMA merupakan syarat penting dalam pencalonan wakil presiden.
Ia menilai ada kejanggalan dalam dokumen pendidikan Gibran, yang disebut hanya menempuh dua tahun di Orchard Road Secondary School sebelum melanjutkan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Namun, menurut Roy, terdapat kesaksian dan bukti lain yang menunjukkan bahwa Gibran sebenarnya bersekolah di Solo.
Menanggapi perihal ini Jokowi juga secara terbuka menyebut isu ijazah palsu yang menimpanya tidak mungkin bertahan tanpa backup dari sosok yang kuat.
Dia menyebut ada orang besar di balik tuduhan itu.
Bagi Jokowi, isu ini bukan sekadar serangan personal melainkan bagian dari agenda politik besar yang juga menyasar putranya, Gibran.
Terkini Polda Metro Jaya telah menyita ijazah asli Jokowi untuk uji forensik dan proses hukum masih berjalan.
Pernyataan Jokowi terkini di Solo, Jumat (12/9/2025) merespons gugatan yang diajukan Subhan Palal ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Gugatan tersebut mempertanyakan riwayat pendidikan Gibran yang menempuh sekolah menengah di Orchard Park Secondary School, Singapura, bukan di dalam negeri.
Jokowi mengaku heran isu ijazah terus dipersoalkan, bahkan ia menyebut kemungkinan cucunya pun akan mengalami hal serupa.
“Ijazah Jokowi dimasalahkan. Ijazah Gibran dimasalahkan. Nanti sampai ijazah Jan Ethes dimasalahkan,” tuturnya.
Meski demikian, Jokowi menegaskan akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku dan siap menghadapi siapa pun yang mengajukan gugatan.
“Tapi kita ikuti proses hukum yang ada. Semua kita layani,” jelas Jokowi.
Ia juga menegaskan bahwa keputusan menyekolahkan Gibran di luar negeri adalah pilihannya sendiri, dengan tujuan agar sang anak bisa lebih mandiri.
“Iya. Di Orchid Park Secondary School. Yang nyarikan saya. Yang nyariin. Biar mandiri aja (sekolah di luar negeri),” tutur Jokowi.
Artikel sudah tayang di Tribunnews.com
Munculnya Rektor UGM Malah Makin Memperkeruh Kasus Ijazah Jokowi, Profesor UPN Ingatkan Kasus Bahlil |
![]() |
---|
Arti 'Jokowi White Paper' Buku yang Diterbitkan Roy Suryo, Tak Takut Meski Terancam Penjara |
![]() |
---|
Ketua Angkatan Jokowi di UGM Akan Lapor Polisi, Pastikan Mulyono Bukan Calo Tiket Terminal |
![]() |
---|
Rekam Jejak Mulyono Teman jokowi, Ternyata Alumni SMAN Sukoharjo, Lulus Tahun 1980 |
![]() |
---|
Klarifikasi Mulyono Teman Kuliah Jokowi, Benarkah Nama Aslinya Wakidi, Bukan Alumni UGM & Cuma Calo? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.