Berita Viral
Detik-detik Ricuh Jelang Rapat Pemakzulan Bupati Pati, Teguh Pentolan AMPB Dihajar Pendukung Sudewo
Detik-detik Ricuh Jelang Rapat Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati, Teguh Pentolan AMPB Dihajar Pendukung Sudewo
TRIBUNBENGKULU.COM - Suasana mencekam menyelimuti Gedung DPRD Pati, Kamis pagi (2/10), saat ratusan pendukung Bupati Sudewo memadati area menjelang rapat Pansus Hak Angket.
Teguh Istiyanto, pentolan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), jadi sasaran amukan massa ketika mencoba masuk ke gedung.
Teriakan “Kuwi Teguh!” memicu keributan brutal—Teguh dihajar, ditendang, dan nyaris tak sadarkan diri sebelum akhirnya dievakuasi aparat dalam kondisi terhuyung dengan sepatu copot sebelah.
Kegaduhan bermula saat ratusan pendukung Bupati Pati Sudewo melihat kehadiran koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) Teguh Istiyanto.
Saat itu Teguh bersama Supriyono alias Botok hendak masuk ke gedung DPRD Pati lewat pintu gerbang sebelah selatan.
Terlihat ratusan personel kepolisian pun melakukan penjagaan secara ketat.
Baca juga: NASIB Apes Bupati Pati Sudewo Dilaporkan Ratusan Warganya ke KPK, Ternyata Perkara Kasus Ini
Namun beberapa pendukung Sudewo yang melihat Teguh mendadak teriak.
Setelah itu, kekacauan pun terjadi, puluhan warga pendukung bupati langsung menyerbu Teguh dan Botok.
Polisi, termasuk Kapolresta Pati Kombespol Jaka Wahyudi, tampak kewalahan mengendalikan situasi.
Massa terus berteriak-teriak mengumpat Teguh dan Botok, serta berusaha menangkap dua tokoh aktivis yang terus menuntut bupati lengser tersebut.
Di tengah kegaduhan itu, Botok memanjat pintu gerbang selatan Gedung DPRD Pati dan berhasil melompat masuk.
Namun, nasib nahas dialami Teguh. Meski sempat memanjat pintu gerbang, massa berhasil menangkapnya, kemudian menjatuhkannya.
Selanjutnya, pukulan dan tendangan bertubi-tubi diarahkan pada Teguh.
Beruntung, aksi anarkis tersebut hanya berlangsung beberapa detik sebelum aparat kepolisian berhasil mengevakuasi Teguh dari amukan massa.
Dengan sepatu copot sebelah dan badan agak terhuyung-huyung, Teguh kemudian kembali memanjat pintu gerbang dan melompat masuk ke dalam area Gedung DPRD Pati.
Setibanya di ruang rapat Pansus Hak Angket, Teguh memperlihatkan kondisinya.
Ia pun mengaku kepalanya sempat dipukuli oleh massa.
Terlihat baju putih yang dikenakannya pun sobek dan kancing lepas.
Belum diketahui pasti apa pemicu massa pendukung Sudewo itu menghajar koordinator AMPB Pati.
Rapat ini merupakan bagian dari proses pemakzulan Sudewo yang digulirkan DPRD Pati.
Rapat berlangsung di gedung DPRD Pati sejak pukul 10.00 WIB–13.00 WIB.
Hak angket adalah hak DPR atau DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan undang-undang atau kebijakan pemerintah yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Pansus Hak Angket DPRD Pati terhadap Bupati Sudewo dibentuk pada Rabu (13/8/2025) setelah ratusan warga Pati menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut pemakzulan Sudewo.
Aksi tersebut diinisiasi oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang sejak awal menolak kenaikan PBB-P2.
Dihadapan Pansus Hak Angket, Sudewo menyatakan kenaikan PBB dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan memperkuat kemandirian fiskal.
Namun, sejumlah kepala desa yang diundang mengaku tak dilibatkan dalam penyusunan Perbup kenaikan PBB.
Saat beralangsung rapat hak angket, kericuhan terjadi di luar gedung DPRD Pati.
Awalnya, koordinator AMPB, Supriyono alias Botok dan rekannya, Teguh Istiyanto hendak masuk ke Gedung DPRD Pati sekitar pukul 09.40 WIB.
Mereka dicegat massa pendukung Sudewo hingga diseret, dipukuli, dan diinjak-injak.
Supriyono dapat menghindari amukan massa pro Sudewo dengan cara memanjat pintu gerbang halaman DPRD Pati.
Sedangkan Teguh terjatuh dan sempat dipukuli massa.
Petugas kepolisian membantu proses evakuasi sehingga kedua pentolan AMPB dapat kembali ke posko.
Massa AMPB yang mengetahui adanya penganiayaan menggeruduk DPRD Pati sehingga terjadi kericuhan.
Setelah kericuhan di depan DPRD Pati mereda, seorang pria tak dikenal datang ke posko AMPB di depan Kantor Bupati Pati mengendarai sepeda motor bernopol K 3610 DS.
Pria tersebut mengeluarkan senjata tajam dan menantang massa dari AMPB.
Sebelumnya, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluya, menerangkan ada 12 poin yang akan ditanyakan ke Bupati Pati, Sudewo.
Poin-poin itu merupakan aspirasi dari masyarakat.
"Jadi kami memang tidak hanya mengurusi kaitan pajak," ungkapnya, Sabtu (6/9/2025).
Berikut 12 poin yang akan dibahas:
1. Kebijakan Kepegawaian:
- Pengangkatan Direktur RSUD RAA Soewondo Pati;
- Mutasi, promosi, dan demosi pegawai;
- Rangkap jabatan yang diduga nepotisme dan tidak sesuai kompetensi.
2. Proses pengadaan barang dan jasa
3. Proyek Infrastruktur, prioritas pembangunan
4. Kebijakan tidak aspiratif atau tidak berpihak pada rakyat
5. Dugaan Korupsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) - bukan kewenangan daerah
6. Pemutusan kontrak 220 pegawai honorer RSUD Soewondo Pati
7. Penggantian slogan Kabupaten Pati secara sepihak
8. Mempersulit layanan publik bagi yang belum bayar PBB-P2
9. Melanggar sumpah janji, arogan, dan intimidatif kepada masyarakat
10. Pembohongan publik
11. Pengangkatan Plt. Sekda yang diduga bermasalah
12. Kebijakan pengelolaan Badan Zakat Nasional (Baznas)
Respon Polresta Kisruh eks dosen UIN Malang Yai Mim dan Sahara saling Lapor |
![]() |
---|
Alasan Yai Mim Tolak Damai dengan Sahara, Bukan Sakit Hati Dituding Dosen Cabul Tapi Soal Ancaman |
![]() |
---|
Pantas Yai Mim Tak Sudi Damai dengan Sahara, Dirinya Sempat Dipersekusi dan Istrinya Diancam Dibunuh |
![]() |
---|
Yai Mim Desak Denny Sumargo Upload Klarifikasi Sahara di Podcast-nya, Ingin Semuanya Jelas |
![]() |
---|
Diusir dari Rumahnya Gegara Ulah Sahara, Kini Yai Mim Harus Ngontrak dengan Cara Pindah-pindah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.