Berita Viral

Detik-Detik SBY Ogah Salami Kapolri Listyo Sigit Saat HUT ke-80 TNI, Ada Apa? 

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ogah berjabat tangan dengan Kapolri Listyo Sigit saat HUT ke-80 TNI.

Editor: Rita Lismini
IG @mpnindonesia
SBY VIRAL - Tangkapan layar detik-detik SBY tak berjabat tangan dengan Kapolri Listyo Sigit berujung viral di media sosial, Senin (6/10/2025). 

"Kondisi institusi yang sedang terpuruk, yang karut-marut, dan kemudian saya mundur, saya tidak tanggung jawab," ujar Sigit.

"Karena bagi saya, saya terbebas dari itu, saya meninggalkan organisasi, saya meninggalkan anak buah saya dalam keadaan seperti itu" terangnya. 

"Tentunya yang harus saya lakukan adalah bagaimana mengembalikan mereka, mengembalikan moril mereka, bagaimana mereka bisa bekerja normal lagi," sambung Sigit.

Lalu, Sigit turut mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki hak prerogatif mengenai nasib para 'pembantunya'.

Sigit menekankan, mereka hanyalah prajurit yang tegak lurus terhadap arahan Presiden. 

"Setelah itu tentunya prerogatif Presiden. Kami prajurit, kita tegak lurus terhadap apa yang menjadi perintah Presiden," urainya. 

Saat ditanya kenapa tidak mundur dari Kapolri sebagai bentuk tanggung jawab moril, Sigit menyebut pengunduran dirinya justru akan memperkeruh suasana.

Apalagi, menurut Sigit, bawahannya di Polri membutuhkan figur yang bertanggung jawab di momen krusial seperti kerusuhan Agustus 2025 lalu.

"Ya karena memang kondisi itu bukan membuat menjadi semakin baik, justru sebaliknya. Mereka butuh figur yang berani mengambil posisi tanggung jawab" kata Sigit. 

"Saat itu kita sudah dalam diskusi yang sebaiknya bagaimana, dan saya juga sudah sampaikan bahwa saya siap mengambil risiko apa pun, dan saya siap dicopot" jelasnya. 

"Itu saya sampaikan kepada para pejabat utama saat itu, sebelum kemudian saya mengambil langkah dan perintah untuk anggota berani mengambil langkah tegas," papar Sigit.

Sigit meyakini, pengunduran dirinya dari Kapolri tidak akan menyelesaikan masalah saat itu dan justru masalah akan semakin parah jika dirinya mundur dari Kapolri. 

"Yang paling utama adalah mengembalikan semangat anggota, mengembalikan semangat institusi untuk betul-betul bisa melaksanakan tugasnya, mengembalikan keamanan, dan menjaga apa yang menjadi harapan masyarakat" tutur Sigit. 

"Karena kita juga mendengar masyarakat banyak yang ketakutan, ada yang kondisinya kemudian sangat khawatir akan terjadi peristiwa-peristiwa yang mereka tidak inginkan," bebernya. 

"Saat itu yang dibutuhkan adalah kehadiran Polri yang bisa hadir memberikan rasa aman bagi masyarakat" terangnya. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved