Sosok Guru di NTT Tega Pukul Murid Pakai Batu sampai 4 Kali, Berujung Korban Tewas

Saat itulah, korban menceritakan penganiayaan yang dialaminya tersebut kepada Sarlina Toh yang selama ini merawat dirinya.

Kepala korban juga mengalami bengkak dan memar usai dipukul oleh YN.

Rafi hanya dirawat di rumah karena tidak mau dibawa ke puskesmas.

Sayangnya, kondisi korban semakin memburuk hari demi hari.

Puncaknya ia sempat berbicara sendiri seperti orang tidak waras. 

Rafi dinyatakan meninggal dunia lalu dikebumikan pada hari Minggu tanggal 5 Oktober 2025 di pekuburan umum Desa Poli.

Baca juga: Kronologi Guru di NTT Tega Aniaya Murid Pakai Batu sampai Tewas, Padahal Gegara Masalah Sepele

Berujung lapor polisi

Kasat Reskrim Polres TTS, AKP I Wayan Pasek Sujana menjelaskan, saudara Sarlina lantas membuat laporan ke polisi karena menilai kematian Rafi tidak wajar.

"Satuan Reskrim Polres TTS melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan juga terlapor, penyidik juga melakukan pemeriksaan TKP dan melaksanakan gelar Perkara," jelasnya, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Polisi juga ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah korban, pada Sabtu (11/10/2025) kemarin.

Hasilnya YN selanjutnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Turut diamankan sejumlah barang bukti termasuk batu yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban.

Ia dijerat pasal 80 ayat (3) Undang-Undang No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 Tahun, dan atau denda paling banyak 3 miliar rupiah," tegas I Wayan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com