Berita Viral
Songongnya Pelaku Perundungan Siswi SMP Muratara, Cengengesan saat Lakukan Tradisi Tepung Tawar
Momen pelaku perundungan siswi SMP Muratara, tak menyesal malah tersenyum saat melakukan tepung tawar tak cupup.
TRIBUNBENGKULU.COM - Momen pelaku perundungan siswi SMP Muratara, tak menyesal malah tersenyum saat melakukan tepung tawar tak cupup.
Usai viral di media sosial, pihak sekolah melakukan mediasi antara korban dan pelaku.
Hal ini terlihat melalui unggahan di akun instagram info.muratara, Jumat (17/10/2025).
Dalam momen video yang diunggah terlihat seorang guru sedang memberikan arahan terhadap pelaku perundungan yang tengah melakukan Tepung Tawar Tak Cupup.
Namun yang paling disorot adalah sikap pelaku perundungan siswi SMP Muratara.
Pelaku perundungan terlihat cengengesan saat melakukan tepung tawar tak cupup.
Sikap pelaku perundungan ini tentunya membuat warganet geram.
Hal ini terlihat melalui kolom komentar.
'laju cengengesan nian,' tulis akun @sapu*****
'bukan solusi itu mah. budak tu maseh nak nge sok di sekolah,' tulis akun @jin****
'Keluari lah katek agok cma tepung tawar bae,klo cak it dk ad efek jeranyoo,' tulis akun @di***
'dk bagus caro nyo tawo⊃2; bukan komedi men cak ini dk bakal jero budk itu harus ado tindakan lah,' tulis akun @an***
'Masih biso ketawo , untung dak tekeno ke anak aku klo tekeno di anak aku , saro kau dek jgn kn kau mamak kau nian ku ladeni Mun masih nak bela anak nyo kek yg gini kyk dak Ado etika be,' tulis @nov***
'Kalu aq wong tuo nyo lah q laporin polisi budak ini dak trimo aq anak ku di okok abis"an sedangkan dy cengengesan,' tulis akun @mar****
Sebagai tambahan informasi, tepung tawar perdamaian adalah tradisi adat di Sumatera Selatan, khususnya Palembang, untuk menyelesaikan konflik antara individu atau keluarga yang berselisih.
Tradisi ini berfungsi sebagai cara untuk meredakan amarah, menghilangkan dendam, dan memulihkan hubungan dengan membawa simbol perdamaian seperti ketan kunyit dan ayam panggang, yang kemudian disantap bersama, dan diakhiri dengan doa.
Tradisi ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2021 dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dan musyawarah mufakat.
Baca juga: Hanya Masalah Sepele, Siswi SMP di Muratara Lakukan Perundungan Jambak-Tampar Korban Berulang Kali
Alasan Siswa Lakukan Perundungan
Viral di media sosial aksi perundungan siswi SMP di Muratara.
Tindakan perundungan siswi SMP di Muratara ini menuai sorotan dari berbagai pihak.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 15/10/2025,
yang melibatkan siswi berinisial H sebagai pelaku dan C sebagai korban.
Keduanya diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dalam video yang diunggah di akun instagram info.muratara terlihat siwi yang tidak mengenakan jilbab memukul siswi yang memakai seragam batik biru.
Mulanya siswi yang tak mengenakan jilbab itu menarik baju korban. kemudian menjambak rambut korban.
Hal ini dilakukan pelaku perundungan berulang kali tak hanya menjambak rambut korban, pelaku juga menampar muka korban.
Korban tak memberi perlawanan namun ia hanya meminta pelaku untuk berhenti memukulnya.
Padahal kejadian perundungan ini disaksikan oleh banyak murid lain, namun sayangnya murid lain tak ada yang mau membantu untuk memisahkan pelaku.
Unggahan inipun menuai sorotan dari warganet.
'Apo fungsi kawan ny?,' tulis akun @le***
'Bocil jaman skrg pada kenapa si miris liatnyo,' tulis akun @art****
'Astagaaaa kog umur segini sdh tau sih anarkis, apa dirumahnya mungkin biasa lihat kekerasan gini, masa bisa2 nya jadi bahan tontonan,' tulis akun @sus*****
'Salah satu contoh murid yg Di sklh lh bod*h nk bnyk tingkah pulak,' tulis akun @har****
'Ihh gerem nian ak...ngapo da lawan dek...kecik bdn dio tuh terjangken depangken pulo...alangken gerem ak lihat budak itu cak hebat nian...mano yg lain pada nonton be,' tulis akun @fit*****
Alasan Pelaku Melakukan Perundungan
Melansir dari Tribunsumsel, diketahui pelaku perundungan viral tersebut adalah adik kelas korban.
Dalam video viral berdurasi 3 menit memperlihatkan salah satu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) menganiaya sesama temannya sendiri.
Pelakunya disebut anak kelas 8.5 sedangkan korban disebutkan anak kelas 9.4.
Kepala Sekolah SMP Karang Jaya, Widya Prastiyaningrum mengatakan peristiwa perundungan itu bermula dari miskomunikasi.
"Kesalahpahaman komunikasi. Dan korban merasa terduga perekam video selalu mencari masalah dari kelas 1 (7)," ungkap Widya saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Jumat (16/7/8/2025).
Widya mengungkapkan untuk meredam situasi di lapangan pihak sekolah sudah mengambil langkah tegas dengan menskorsing pelaku perundungan.
"Terduga penganiayaan utama sedang diskorsing. Dan sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai keterlibatan murid-murid lain yang berada di lokasi," ujarnya.
Sementara, di sekolah sudah dilakukan mediasi, berdasarkan arahan dinas pendidikan dan camat kecamatan Karang Jaya, sembari proses investigasi berjalan.
"Kepada pelaku pembullyan utama akan diberikan sanksi tegas (langsung bersama dengan dinas pendidikan), untuk sanksinya akan disampaikan di hari Senin mendatang," ungkapnya.
Terkait keputusan itu, lanjut Widya semua pihak telah bersepakat dan tidak melakukan hal-hal diluar kewajaran demi menjaga kondusifitas di masyarakat.
"Seluruh warga sudah bersepakat mengikuti arahan camat untuk tetap menjaga kondusifitas," ujarnya.
Diketahui, polisi saat ini juga sudah turun tangan menyikapi aksi perundungan yang viral tersebut.
Kapolres Muratara AKBP Rendi Surya Aditama melalui Kasat Intelkam, Iptu Baitul Ulum membenarkan bila peristiwa perundungan itu terjadi di Kabupaten Muratara.
"Benar terjadi di Muratara sekarang kasusnya sedang dimediasi," ujarnya pada wartawan, Kamis (17/10/2025).
Siswi SMP di Muratara Lakukan Perundungan
SMP Muratara
Pelaku Perundungan SMP Muratara merasa tak salah
Kasus Perundungan
| Hanya Masalah Sepele, Siswi SMP di Muratara Lakukan Perundungan Jambak-Tampar Korban Berulang Kali |
|
|---|
| Cerita Mantan Murid yang Diajar Kepsek SMAN 1 Cimarga, Bongkar Sikap selama Jadi Guru |
|
|---|
| Nasib Pemilik Program Xpose Uncezored yang Bikin Pesantren Lirboyo Murka, Dipecat Dirut Trans 7 |
|
|---|
| 'Anak itu Tidak Bisa Sekolah Dimanapun' Tegas Dedi Mulyadi Usai Wali Murid Laporkan Kepsek |
|
|---|
| Klarifikasi Trans7 di Hadapan Pengurus Pesantren Lirboyo Soal Tayangan Xpose Uncensored di DPR RI |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Songongnya-Pelaku-Perundungan-Siswi-SMP-Muratara-Cengengesan-saat-Lakukan-Tradisi-Tepung-Tawar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.