Berita Viral

Pernyataan Pandji Pragiwaksono Bikin Masyarakat Toraja Murka, Kini Akhirnya Buka Suara

Komika Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara usai dirinya dikecam masyarakat Toraja singgung soal pesta kematian, Selasa (4/11/2025).

Editor: Yuni Astuti
Instagram Pandji Pragiwaksono
KOMIKA PANDJI DIKECAM MASYARAKAT TORAJA - Usai video lawas Pandji Pragiwaksono bahas soal pesta kematian masyarakat Toraja viral kembali, kini masyarakat Toraja kecam sang komika, Selasa (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
 

 

TRIBUNBENGKULU.COM - Baru-baru ini komika Pandji Pragiwaksono dikecam masyarakat Toraja hingga berujung dilaporkan polisi.

Permasalahan ini berawal dari Pandji Pragiwaksono yang sedang melakukan stand up comedy.

Dalam materi yang disampaikan, Pandji Pragiwaksono menyebutkan jika banyak warga Toraja jatuh miskin karena terlalu memaksakan diri menggelar pesta kematian.

“Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya,” kata Pandji, dikutip dari video yang diunggah ulang oleh akun Lambe Gosip,Selasa (4/11/2025). 

Tak hanya itu saja Pandji juga menyebutkan jika jenazah yang belum dimakamkan diletakkan di depan tv sehingga terlihat horor.

“Dan banyak yang ga punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV di ruang tamu gitu. Kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. Nonton apapun di TV berasa horor,” lanjutnya lagi.

Karena pernyataan inilah membuat sang komika dikecam oleh masyarakat Toraja.

Masyarakat Toraja adalah suku asli yang mendiami pegunungan utara Sulawesi Selatan, terutama di Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa. 

Suku ini terkenal karena budayanya yang unik, seperti upacara pemakaman Rambu Solo', rumah adat tongkonan, dan ukiran kayu yang khas.

Mayoritas masyarakat Toraja beragama Kristen, namun sebagian kecil masih menganut Aluk To Dolo (agama leluhur) dan sebagian lainnya menganut Islam.

Video tersebut ternyata adalah video lama dalam pertunjukkan Mesakke Bangsaku yang dilaksanakan di tahun 2013 lalu. Pandji mengaku sudah berdialog dengan Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Ia mengakui kesalahannya dan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang yang ignorant. Kini, Pandji legowo harus menjalani dua proses hukum sekaligus. Ia dilaporkan ke polisi terkait jokes itu dan juga akan menjalani hukum adat di Toraja.

Baca juga: Hasil Putusan Dismissal MK Toraja Utara, Apakah Bupati Terpilih Dilantik Prabowo 20 Februari 2025?

Pandji Minta Maaf 

Melalui akun instagram pribadinya, Pandji Pragiwaksono meminta maaf dan akan mengikuti hukum yang berlaku.

'Selamat pagi, Indonesia.

Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati.

Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013.

Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya.

Tadi malam, saya berdialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya. 

Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai.

Saat ini ada dua proses hukum yang berjalan: proses hukum negara, karena adanya laporan ke kepolisian, dan proses hukum adat.

Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja.

Ibu Rukka bersedia menjadi fasilitator pertemuan antara saya dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja.

Saya akan berusaha mengambil langkah itu.

Namun bila secara waktu tidak memungkinkan, saya akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku.

Saya akan belajar dari kejadian ini, dan menjadikannya momen untuk menjadi pelawak yang lebih baik, lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli.

Saya juga berharap kejadian ini tidak membuat para komika berhenti mengangkat nilai dan budaya dalam karya mereka.

Menurut saya, anggapan bahwa pelawak tidak boleh membicarakan SARA kurang tepat.

Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa: suku, agama, ras, dan antargolongan adalah bagian dari jati diri bangsa ini.

Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan.

Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini dengan cara yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih menghormati.,' tulisnya.

Pandji Pragiwaksono memiliki nama lengkap Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo. Ia lahir di Singapura pada 18 Juni 1979.

Selain komika, Pandji diketahui juga menggeluti berbagai profesi seperti aktor, penyiar radio, presenter, penulis buku, sutradara, dan podc

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved