Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Tabiat F Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Dibongkar Ketua RT: Jarang Bersosialisasi 

Seorang guru Totong Koswa menerangkan seorang siswa kelas XII, F dicurigai sebagai pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, begini tabiatnya.

|
Editor: Rita Lismini
TribunJakarta
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Foto akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, bangunan ambruk 55 orang jadi korban, muncul tudingan sosok F biang keroknya, Sabtu (8/11/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Gempar ledakan dahsyat sebanyak 3 kali di SMAN 72 Jakarta yang menyebabkan puluhan orang luka serius. 

Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11/2025) kemarin.

Sedikitnya 55 korban, mereka dirawat tersebar di beberapa rumah sakit .

Ketika ditelusuri, seorang guru Totong Koswa menerangkan seorang siswa kelas XII, F dicurigai sebagai pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Polisi menemukan pucuk senjata diduga mainan dalam kejadian.

Seorang teman, K, curiga bahwa F sudah mengincar acara di sekolah.

"Kita tuh pasti ngumpul semua di lapangan. Saya mikirnya dia ngelakuin pas saat 10 November," kata K TribunnewsBogor.com dari Youtube Cumicumi.

K adalah teman F dari TK.

Sewaktu kecil menurutnya F merupakan anak yang ceria.

Mereka bahkan sering bermain bersama.

Namun sejak tumbuh dewasa, F disebut menjadi pribadi yang pendiam.

Sebelum ledakan di SMAN 72 Jakarta, F sempat bertemu K.

Kata K, F menanyakan sebuah acara yang akan dilangsungkan di sekolah.

"Saya sempet komunikasi sama dia, 'puncak bulan bahasanya kapan ?'," kata K menirukan pertanyaan F.

K merupakan salah satu panitia dari acara tersebut.

"Dari dulu suka nyapa, saat saya abis dari toilet dia nannya ke saya, 'bulan bahasanya kapan ? Puncaknya kapan ?'," kata K.

Menurutnya pertanyaan itu beberapa kali ditanyakan padanya. 

"Di waktu berbeda. Dua kali. Gak curiga sama sekali, gak kepikiran sejauh ini," kata K.

Setelah muncul kecurigaan ini, pihak kepolisian pun menelusuri tempat tinggal F. 

Rupanya F tinggal bersama orangtuanya di Jalan Mahoni 1, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut pengakuan Ketua RT setempat, Danny Rumondor mengatakan bahwa F dan keluarganya terkesan menutup komunikasi dengan warga sekitar. 

Mereka termasuk keluarga yang sangat tertutup bahkan enggan bersosialisasi.

"Untuk anaknya sendiri saya gak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi," ucapnya dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu (8/11/2025). 

Danny menambahkan bahwa F dan keluarganya tinggal di pemukimannya sejak F masih SD. 

"Dari masih SD kalau gak salah," pungkasnya. 

Detik-Detik Ledakan 

Menurut pengakuan salah satu guru SMAn 72 Jakarta, Totong Kosawara menjelaskan bahwa ledakan terdengar tepat jam 12 siang. 

"Ledakan kedengaran pas jam 12. Pas shalat Jumat, pas khomat," katanya, Jumat sore.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti awal mula yang menyebabkan terjadinya ledakan.

"Nggak tahu kronologinya seperti apa, saya kan lagi shalat Jumat. Langsung meledak," jelasnya.

Ia mengatakan sesaat setelah ledakan terjadi, para jemaah yang menunaikan salat Jumat langsung berhamburan menyelamatkan diri.

Koswara mengatakan pihak sekolah langsung menghubungi pihak kepolisian dan rumah sakit.

Tak berselang lama, mobil ambulans hingga dari Gegana Polda Metro Jaya langsung tiba di lokasi.

Keterangan senada disampaikan Farel, siswa SMAN 72 Jakarta. Dia bilang, suara ledakan terjadi ketika khatib tengah berceramah.

Ledakan pertama itu berasal dari bagian dalam masjid yang berada di area sekolah.

"Itu ledakannya pas orang (khatib) ceramah," jelasnya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Dia juga mengungkapkan adanya orang mencurigakan yang masuk ke dalam masjid tak lama sebelum terjadinya ledakan.

Namun, Farel tidak menjelaskan ciri-ciri orang mencurigakan tersebut. "Iya betul, ada orang mencurigakan," sambungnya.

Arman, siswa Kelas XII SMAN 72 Jakarta, mengaku mendengar ledakan dari belakang masjid yang disertai bau menyengat seperti bahan kimia.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada saat jemaah masih dalam posisi duduk berdoa menjelang akhir khotbah Salat Jumat.

"Kondisi pas abis ledakan langsung semua, bau petasan, bau bahan-bahan kimia," ucap Arman di lokasi pada Jumat (7/11/2025).

Setelah ledakan terjadi, suasana langsung berubah panik. Para siswa dan guru berhamburan keluar masjid untuk menyelamatkan diri.

Beberapa orang terlihat mengalami luka bakar dan segera dibawa ke ruang kesehatan sekolah untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Ia menuturkan, sejumlah siswa dan guru yang berada di sekitar lokasi langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Tak lama setelah kejadian, aparat kepolisian dan TNI tiba di lokasi dan langsung memasang garis pembatas di sekitar masjid.

Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.

Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal. Hingga saat ini, area sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Polri dan TNI.

Korban Luka 54 Orang

Sebanyak 54 orang terluka akibat ledakan di masjid SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Data awal kurang lebih 54 orang. Ada yang luka ringan, sedang dan mungkin tadi sudah ada yang pulang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.

Menurut Kapolda, korban menderita luka bakar dan luka serpihan. "Sebagian luka bakar, kena serpihan dan luka kecil," ungkap Irjen Asep.

Asep mengatakan pihaknya sudah mendirikan dua posko yakni di RS Yarsi dan RS Islam Jakarta Cempa Putih.

"Untuk membantu keluarga korban mencari anak-anak didiknya yang sedang dirawat," kata dia.

Asep mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih berproses terkait ledakan tersebut.

Pantauan di lokasi, pihak kepolisian masih melakukan olah TKP di lokasi.

Polisi kini tengah menelusuri keberadaan dan identitas pria yang mencurigakan untuk memastikan keterkaitannya dengan peristiwa ledakan.

Dari pemeriksaan awal, petugas menemukan benda-benda yang diduga terkait material peledak serta beberapa perlengkapan lain yang masih dalam penyelidikan. 

Namun, polisi menegaskan bahwa identifikasi jenis dan sumber ledakan masih dalam tahap pendalaman. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved