Penetapan Pahlawan Nasional

500 Aktivis Menolak Keras Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ingatkan Maraknya Korupsi dan Nepotisme 

Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional mendapat penolakan keras dari 500 aktivis sekaligus, alasannya karena dinilai tak pantas.

Editor: Rita Lismini
Public domain
PRESIDEN SOEHARTO - Foto Presiden Soeharto yang mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional di Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025, Istana Negara, (10/11/2025). Kini pemberian gelar tersebut justru mendapat kecaman dari berbagai pihak alias penolakan. 

“Kiai Sahal tidak mau, saya menyaksikan sendiri,” imbuhnya.

Menurut Gus Mus, banyak ulama dan pejuang bangsa yang memiliki jasa besar, namun keluarganya tidak pernah mengusulkan gelar pahlawan demi menjaga keikhlasan amal mereka.

“Banyak kiai yang dulu berjuang, tapi keluarganya tidak ingin mengajukan gelar pahlawan. Alasannya supaya amal kebaikannya tidak berkurang di mata Allah. Kalau istilahnya, menghindari riya’,” jelas Rais Aam PBNU periode 2014–2015 itu.

Ia menilai, jika ada warga NU yang mendukung Soeharto sebagai pahlawan, itu menunjukkan ketidaktahuan terhadap sejarah kelam masa Orde Baru.

“Orang NU kalau ada yang ikut-ikutan mengusulkan berarti tidak ngerti sejarah,” tegas pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin itu.

Gus Mus mengingatkan bahwa banyak tragedi menimpa kiai, santri, dan warga NU selama Orde Baru.

Salah satunya terjadi saat Pemilu 1971 di Losarang, Indramayu—basis kuat Partai NU—di mana warga mengalami intimidasi, teror, hingga perlakuan sadis.

Kini tercatat sebanyak 500 aktivis dan akademisi telah menyatakan penolakan soal Presiden Soeharto yang diberi gelar pahlawan nasional tersebut. 

Mereka adalah korban penyintas tragedi 1965, Bedjo Untung hingga 468 tokoh.  

Namun sayangnya,  Soeharto resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional saat Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025, Istana Negara, (10/11/2025).

Adapun Presiden Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasioanal di bidang perjuangan karena dinilai ia menonjol semasa kemerdekaan, sebagai Wakil Komandan BKL Yogyakarta, ia memimpin pelucurtan senjata di Jepang Kota Baru 1945.

Selain Soeharto, berikut deretan nama yang mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional. 

Berikut 10 tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional:

1. Abdurrahman Wahid 

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden Republik Indonesia (RI) ke-4 menerima gelar Pahlawan Nasional, yakni sebagai tokoh dari provinsi Jawa Timur, Pahlawan nasional bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam.

2. Soeharto

Soeharto, Presiden ke-2 RI merupakan tokoh dari Jawa Tengah mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional bidang perjuangan bersenjata dan politik.

3. Marsinah

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved