Guru di Lawu Dipecat

Nasib Faisal Tanjung Usai Laporkan 2 Guru Berujung Dipidana dan Dipecat, Cemas Prabowo Turun Tangan?

Nasib Faisal Tanjung sosok yang melaporkan guru SMAN 1 Luwu Utara Rasnal dan Abdul Muis terancam setelah Prabowo Subianto turun tangan.

|
Editor: Rita Lismini
TribunSumsel
GURU LUWU DIPECAT - Kolase foto Faisal Tanjung (kiri) yang melaporkan 2 guru di SMAN 1 Luwu Utara (tengah dan kanan) atas dugaan pungutan liar (pungli), Jumat (14/11/2025). Kini Presiden Prabowo Subianto telah turun menangani kasus agar tidak makin simpang siur. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Nama Faisal Tanjung ramai diperbincangkan di aplikasi Facebook, bahkan masuk berita populer. 

Bukan tanpa alasan, Faisal Tanjung adalah sosok yang melaporkan guru SMAN 1 Luwu Utara Rasnal dan Abdul Muis.

2 guru SMAN 1 Luwu Utara itu dilaporkan atas dugaan pungutan liar. 

Padahal menurut klarifikasi Rasnal dan Abdul Muis bukan itu fakta sebenarnya. 

Memang benar mereka meminta iuran sebesar Rp 20.000 ang diniatkan untuk membantu guru honorer. 

Rasnal mengaku, kesepakatan dibuat secara terbuka melalui rapat resmi.

"Saya tidak tega melihat mereka tetap mengajar tanpa bayaran. Ini soal kemanusiaan," katanya, dilansir dari Kompas.com, Senin.

Namun, keputusan itu justru dianggap melanggar aturan karena dinilai sebagai pungutan liar.

Sedangkan Faisal Tanjung mengaku memiliki bukti kuat soal dugaan pungutan liar dua guru tersebut. 

Isi chat yang ia dapat adalah dari seorang guru yang meminta siswanya menuntaskan pembayaran dana komite sebelum pembagian rapor.

"Ada pesan di grup kelas XII Mipa 1 waktu itu. Gurunya mengingatkan siswa untuk bayar komite sebelum pembagian rapor, dan di chat itu gurunya seolah menyatakan pembagian rapor tidak berjalan lancar jika dana komite tidak dibayar,"ujar Faisal Tanjung kepada Tribun-Timur.com, Jumat (14/11/2025).

Tak hanya itu, Faisal Tanjung yang kala itu menjabat Ketua Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (BAIN HAM RI) Kabupaten Luwu Utara, juga menerima aduan dari salah satu siswa di sekolah tersebut berinisial F.

F mengadukan soal keputusan sekolah mengambil pungutan dari kepada orang tua.

Faisal Tanjung yang menerima aduan siswa itu pun menindaklanjuti dengan mengonfirmasi kepada sekolah.

"Dari situ saya datangi Pak Muis. Saya tanykan apakah benar ada pungutan. Tapi katanya itu sumbangan, bukan pungutan. Saya bilang, kalau sumbangan kenapa ada target Rp20 ribu per siswa? Lalu dijawab, itu sudah kesepakatan orang tua," kata Faisal.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved