Remaja Tenggelam di Air Terjun Lebong

Kronologi dan Evakuasi Dramatis Remaja yang Tewas Tenggelam di Air Terjun Paliak Lebong Bengkulu

Remaja 14 tahun tewas tenggelam di Air Terjun Paliak Lebong. Evakuasi dilakukan tim gabungan selama 3 jam di medan licin dan hujan deras.

|
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
HO Tribunbengkulu.com
EVAKUASI – Suasana proses evakuasi di kawasan Air Terjun Paliak, Lebong, pada Minggu (9/11/2025) sore. Tim gabungan mengevakuasi remaja yang tergelincir hingga hanyut dan tenggelam di aliran sungai. 
Ringkasan Berita:
  1. Rafi (14) tewas tenggelam di Air Terjun Paliak, Desa Embong, Lebong, Minggu (9/11/2025).
  2. Korban terpeleset di bebatuan licin saat mencoba menaiki batu besar bersama teman-temannya.
  3. Tim gabungan BPBD, TNI-Polri, Damkar, Tagana, dan relawan mengevakuasi korban.
  4. Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar satu jam, kondisi hujan deras dan aliran air deras menyulitkan evakuasi.
  5. Korban ditemukan terjepit di bebatuan sungai yang dalamnya lebih dari lima meter.

 

Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, LEBONG – Naas menimpa Rafi (14), warga Desa Magelang, Kecamatan Lebong Sakti, pada Minggu (9/11/2025). Niat hati ingin berlibur dan menikmati alam di kawasan wisata Air Terjun Paliak, Desa Embong, Kecamatan Uram Jaya, remaja ini justru meninggal dunia. Korban terpeleset hingga tenggelam dan tersangkut di bebatuan.

Kronologi bermula saat korban bersama teman-temannya berangkat menuju air terjun sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka sampai di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB.

Sesampainya di sana, korban bersama temannya mencoba menaiki sebuah batu besar di sekitar air terjun. Namun naas, kondisi bebatuan yang licin dan berlumut membuat korban terpeleset dan terjatuh ke dalam aliran air yang deras.

Karena korban tak kunjung muncul ke permukaan, teman-temannya panik dan berlarian mencari pertolongan warga sekitar.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Tantawi, melalui Kabid Kedaruratan Rengki Anggara, mengatakan setelah mendapat informasi, pihaknya langsung turun untuk membantu proses evakuasi. Tim gabungan yang diterjunkan terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Damkar, Tagana, dan relawan. Untuk mencapai lokasi, tim harus menempuh perjalanan sekitar satu jam.

"Sesampainya kita langsung melakukan proses evakuasi, kondisi saat itu hujan dan aliran airnya cukup deras," jelas Rengki.

Upaya pencarian berlangsung selama kurang lebih tiga jam menggunakan peralatan tradisional, tali, dan alat selam biasa. Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi terjepit di antara bebatuan sungai yang dalamnya lebih dari lima meter. Jenazah korban kemudian dibawa menggunakan tandu menempuh perjalanan kembali sekitar satu jam menuju area parkiran.

"Setelahnya jenazahnya dibawa oleh ambulans ke rumah duka," lanjut Rengki.

Saat ditanya terkait seringnya kejadian di kawasan air terjun tersebut, Rengki membenarkannya. Banyak orang yang terpeleset atau tenggelam karena lokasi masih alami dan licin saat musim penghujan.

"Kami himbau untuk hati-hati saat berwisata ke air terjun, itu karena kondisinya masih alami, banyak bebatuan licin dan lokasinya cukup ekstrim," tutup Rengki.

Kasi Humas Polres Lebong Iptu Hadi Sutrisno melalui Kasubsi PIDM Humas Aipda Syaiful Anwar menambahkan, upaya pencarian cukup terkendala karena lokasi memerlukan perjalanan sekitar satu jam. Kondisi hujan juga membuat jalanan dan medan menjadi licin.

"Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan," tutup Syaiful.

Remaja Tenggelam

Sebelumnya diberitakan, remaja berusia 14 tahun, Rafi, meninggal dunia setelah tenggelam di Air Terjun Paliak yang berada di Kecamatan Uram Jaya, Lebong, Bengkulu, Minggu (9/11/2025). 

Korban terpeleset di bebatuan licin saat bermain bersama teman-temannya, terseret arus deras, dan ditemukan tiga jam kemudian tersangkut di sela-sela batu besar.

Evakuasi jenazah dilakukan petugas gabungan BPBD, TNI, Polri, serta warga sekitar.

Informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com menyebutkan, korban saat itu sedang bersama sejumlah temannya datang ke lokasi wisata untuk berlibur dan bermain air.

Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, Rafi diduga terpeleset saat melintasi bebatuan licin di sekitar aliran sungai menuju air terjun.

Tubuhnya terseret arus deras dan tenggelam di dasar air terjun.

“Saat itu korban belum sempat mandi, baru mau jalan ke lokasi air terjun, mungkin karena pijakannya licin, dia terpeleset dan jatuh ke air,” ungkap salah satu warga di lokasi.

Warga yang berada di sekitar lokasi langsung berusaha menolong dan melakukan pencarian.

Namun derasnya arus air membuat upaya penyelamatan berlangsung sulit.

 Setelah sekitar tiga jam pencarian intensif, tubuh korban akhirnya ditemukan tersangkut di sela-sela batu besar, tidak jauh dari titik awal ia dilaporkan jatuh.

“Korban sempat hanyut dan terseret arus sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” ucap Fendi, warga lain yang membantu proses pencarian.

Proses evakuasi berlangsung dramatis karena medan menuju lokasi air terjun sangat terjal dan licin.

Bahkan saat itu hujan tengah turun meskipun tidak deras.

Setelah berhasil mengevakuasi korban, petugas gabungan dari BPBD Lebong, TNI, Polri, serta warga sekitar bahu-membahu membawa jenazah menggunakan tandu.

Perjalanan dari lokasi penemuan menuju area parkiran wisata memakan waktu sekitar satu jam.

Plt Kepala BPBD Lebong, Tantawi, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bawah rongga batu besar sedalam sekitar lima meter.

“Tubuh korban tersangkut di antara bebatuan di aliran Sungai Uram. Setelah dilakukan upaya penarikan secara hati-hati, jenazah berhasil diangkat dan dibawa ke daratan,” jelas Tantawi.

Jenazah Rafi kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi wisatawan agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di kawasan wisata alam, terutama di lokasi yang memiliki arus deras dan medan licin.

"Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan, kami himbau untuk berhati-hati saat berwisata terutama yang wisata alam, apalagi saat cuaca seperti ini," tutup Tantawi.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved