Modus Operandi Sindikat Pembobol ATM, Curi Data Nasabah, Incar CS di Jam Sibuk

Dit Reskrimum Polda Bengkulu berhasil mengamankan sindikat pembobol ATM yang beraksi di 12 TKP di berbagai wilayah Indonesia.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: M Arif Hidayat
Romi/Tribunnews.com
Tujuh tersangka pembobol ATM berhasil dibekuk tim Polda Bengkulu 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dit Reskrimum Polda Bengkulu berhasil mengamankan sindikat pembobol ATM yang beraksi di 12 TKP di berbagai wilayah Indonesia.

Dir Reskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif menjelaskan sindikat melakukan aksi dengan canggih.

Mereka mencari dan meneliti data nasabah bank yang bisa dibobol.

Setelah menemukan target data nasabah, sindikat ini kemudian membuat KTP dan buku rekening palsu.

Dengan modal KTP dan buku rekening palsu ini, sindikat pergi ke kantor bank dan berpura-pura kehilangan kartu ATM.

Agar bisa mengelabui Customer Service (CS) pihak bank, sindikat ini datang di waktu-waktu sibuk, sehingga CS yang tidak jeli akan jebol.

"Mereka memanfaatkan kesibukan dari kantor bank. Mereka mencari bank-bank yang ramai, itu yang dijadikan target," ungkap Teddy, Selasa (22/2/2022).

Setelah mendapatkan ATM baru beserta nomor PIN baru dari pihak bank, sindikat ini kemudian menggasak uang milik nasabah yang sudah dipalsukan.

"Jumlah yang ditarik bervariatif, dari Rp30 juta hingga Rp100 juta, tergantung jenis ATM," kata dia.

Total ada 7 pelaku yang berhasil diamankan oleh Polda Bengkulu. Diantara pelaku, terdapat mantan pegawai bank, sehingga mengetahui seluk belum sistem perbankkan.

"Pelaku memiliki peran dan tugas masing-masing. Ada pemantau, ada eksekutor," kata Teddy.

Dari berbagai lokasi, sindikat ini sudah menggasak uang nasabah sebesar Rp2,9 miliar. Di Batam Rp180 juta, Palembang Rp200 juta, Padang Rp170 juta dan Rp250 juta, Lampung Rp160 juta, Bangka Belitung Rp150 juta, Semarang Rp1,7 miliar, dari 12 KCP Bank BRI.

"Kalau di Bengkulu, sindikat ini sudah menggasak Rp100 juta," ungkap Teddy.

Sementara, otak sindikat pembobol ATM ini sudah diamankan di Semarang.

"Dari mana mereka mendapatkan data nasabah, masih dalam pengembangan," kata Teddy.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved