Harga Kedelai Tinggi

Pengusaha Tahu Tempe Desak Pemerintah Untuk Segera Tetapkan HET Kedelai

para perajin tahu tempe mendesak pemerintah segera menetapkan kebijakan harga kedelai dengan menentukan harga eceran tertinggi (HET) kedelai.

Penulis: Hendrik Budiman | Editor: Hendrik Budiman
Panji/Tribunbengkulu.com
Ismiyati pedagang tahu tempe masih berjualan hingga sore hari, di pasar minggu Kota Bengkulu, Minggu (20/2/2022). Kenaikan harga kacang kedelai berdampak pada produktifitas dan penjualan tahu tempe 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kenaikan harga kedelai yang terjadi saat ini berdampak pada gejolak harga jual tahu tempe kepada konsumen.

Bahkan, para perajin tahu tempe mendesak pemerintah segera menetapkan kebijakan harga kedelai dengan menentukan harga eceran tertinggi (HET) kedelai.

"Pemerintah segera menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) kedelai. Kalau pemerintah telah menetapkan HET, kami lebih enak menentukan manajemennya," kata Gatot, pengusaha tahu di Kediri, Rabu (1/3/2022) yang dilansir dari TribunMataram.com.

Ia meminta Harga eceran tertinggi (HET) dari kedelai pada kisaran Rp 10.000 per kg.

Dengan HET Rp 10.000 perajin tahu sudah dapat memberikan keuntungan perajin serta harga tetap terjangkau konsumen.

Gatot menilai gejolak harga kedelai awal tahun ini merupakan yang terparah karena harganya telah menembus Rp 12.000 per kg.

Sementara itu, kenaikan kedelai juga berimbas pada produksi dan penjualan tahu tempe di Bengkulu.

Salah seorang pengusaha tahu tempe, Nurmailis mengatakan, akibat harga naik ini produksi tahu dikurangi dan produksi tempe dihentikan.

"Untuk tempe tidak diproduksi lagi, karena tidak dapat untung," kata Nurmailis kepada TribunBengkulu.com

Ia menambahkan, hal ini dikarenakan sekarung atau 50 kilogram kacang kedelai dijual dengan harga Rp 600.000, dulu 50 kilogram hanya Rp 380.000.

"Baiknya secara bertahap sampai di harga Rp 600.000" ujar Nurmailis.

Nurmailis juga menjelaskan, akibat kenaikan harga kacang kedelai ini, ia harus mengurangi jumlah produksi.

"Dulu harga 7 buah tahu dihargai Rp 5.000, sekarang 6 tahu Rp 5.000, bahkan ada yang menjual 1 tahu Rp 1.000," ungkapnya.

Hal yang sama juga dirasakan Ismiyati, yang harus mengurangi jumlah produksinya.

"Untuk tempe harga masih sama Rp 5.000 namun dulu berat tempe 6 ons sekarang dikurangi menjadi 3,5 ons" kata Ismiyati.

Selain tempe, tahu goreng di naik hingga Rp 1.500 per 10 tahu.

"Dulu kalau 10 tahu goreng Rp 3.000 sekarang 10 tahu goreng Rp 4.500, rahu ini tidak bisa lagi dikecilkan karena digunakan oleh penjualan tahu isi," jelasnya.

Ismiyati menuturkan, akibat dari baiknya harga kedelai ini ada beberapa pedang harus gulung tikar, ada juga yang sesekali hanya produksi tahu tempe.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved