Kelangkaan Minyak Goreng

Operasi Pasar Minyak Goreng Murah Sebabkan Kerumunan, Warga Diminta Patuhi Prokes

Operasi pasar minyak goreng murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, menyebabkan kerumunan

Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/Tribunbengkulu.com
Operasi pasar minyak goreng murah yang digelar Disperindag Provinsi Bengkulu menimbulkan kerumunan, Kasatpol PP Kota Bengkulu minta warga agar patuhi prokes 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Operasi pasar minyak goreng murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, menyebabkan kerumunan. Antrean panjang masyarakat terpantau di lapangan Jalan Gandaria Kelurahan Panorama Kota Bengkulu pada Sabtu (5/3/2022) 


Sebelumnya, Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan level PPKM dari level dua menjadi level tiga, hal ini diakibatkan meningkatnya kasus positif Covid-19.


Kota Bengkulu sesuai dengan SE Walikota Bengkulu No. 360/56/BPBD/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, berlaku sejak 1 Maret hingga 14 Maret 2022.


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bengkulu, Yurizal mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut. 


"Tidak ada koordinasi dengan pihak kami, terkait adanya kegiatan tersebut," kata Yurizal saat dihubungi pihak TribunBengkulu.com, pada Sabtu (5/3/2022). 


Ia juga meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. 


"Kami minta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Mengunakan masker jaga jarak dan jangan lupa mencuci tangan," ujar Yurizal.


Sebagai informasi, antrian minyak goreng murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, ricuh. Bahkan sempat 2 kali pindah lokasi yakni pertama di Jalan Belimbing Pasar Panorama, Depan Balai Buntar dan terakhir di Jalan Gandaria Pasar Panorama Kota Bengkulu.


Demi mendapatkan minyak goreng murah seharga Rp 12.600 perkilo ini, ratusan warga Kota Bengkulu rela berdesak-desakan. Bahkan beberapa warga sempat ribut akibat adanya aksi saling dorong, akibat tidak tertibnya antrean minyak goreng murah ini.


Hendra salah satu warga Tanah Patah Kota Bengkulu mengaku sudah datang sejak pukul 08.30 WIB pagi tadi demi mendapatkan jatah 2 pcs minyak goreng murah ini.


"Kalau mau bagi ya bagi, jangan biarkan kami terbengkalai seperti ini. Saya ikut tadi dari Jalan Belimbing, terus ke Balai Buntar dan sekarang disini," ungkapnya.


Terpisah Suminah warga Pagar Dewa yang ikut mengantri menyampaikan harusnya minyak goreng dibagikan secara tertib jika banyak warga yang tertib. Namun sayangnya menurutnya banyaknya warga yang tidak mau antre sehingga terjadi kericuhan.


"Lihatlah sendiri, banyak yang tidak mau mengantre, akibatnya penyelenggara tidak mau membagikan dan akhirnya ribut seperti ini," katanya.


Akhirnya pada pukul 10.12 WIB antrean minyak goreng murah akhirnya dihentikan sementara sampai batas waktu dan lokasi yang belum ditentukan karena tidak kondusifnya antrean minyak goreng. Dengan demikian warga juga ikut membubarkan diri dengan menyoraki para panitia penyelenggara.  

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved