Kelangkaan Minyak Goreng
8 Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Sejumlah Daerah
8 Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Sejumlah Daerah. Hingga saat ini minyak goreng masih langka.
Penulis: Irlandika Kusuma. S | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Irlandika Kusuma. S
TRIBUNBENGKULU.COM - Sampai hari ini kelangkaan minyak goreng masih terjadi. Masyarakat masih sulit mendapat minyak goreng baik di supermarket maupun di pasaran.
Jika minyak goreng mahal tentunya masyarakat masih tetap akan membeli nya, karena memang sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.
Namun masalahnya minyak goreng benar-benar kosong dan susah untuk didapatkan.
Kelangkaan minyak goreng sudah berlangsung sejak akhir tahun 2021, dari bulan November 2021 harga minyak goreng dalam bentuk kemasan yang bermerek sudah naik dengan kisaran harga Rp. 24.000 per liter.
Namun apa penyebab utama kelangkaan minyak goreng ini, berikut TribunBengkulu.com akan menjelaskan mengapa minyak goreng menjadi langkah.
1. Harga Internasional yang Naik Tajam
Oke Nurwan, selalu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, menjelaskan bahwa kenaikan minyak goreng disebabkan oleh kenaikan harga internasional yang cukup tajam, sehingga membuat minyak menjadi langkah seperti saat ini.
2. Turunnya Panen Sawit
Di Indonesia pada panen sawit di semester yang kedua sangat turun drastis, sehingga menyebabkan bahan baku sedikit untuk produksi minyak goreng tersebut.
Dijelaskan Oke Nurwan, selalu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan bahwa berdasarkan hal tersebut membuat suplai CPO menjadi sangat terbatas sehingga menyebabkan gangguan pada rantai distribusi pada industri minyak goreng tersebut.
3. Kenaikan Permintaan CPO
Penyebab lain nya membuat minyak goreng naik dan menjadi langkah karena kenaikan permintaan CPO.
Dimana permintaan CPO ini untuk pemenuhan industri biodesel karena adanya penerapan kebijakan B30.
4.Berkurangnya Jumlah Kontainer dan Kapal
Berkurang nya jumlah Kontainer dan kapal tentunya akan menyebabkan pengiriman berbagai keperluan logistik juga akan menjadi berkurang.
Selama pandemi covid 19 ini juga menyebabkan hal tersebut terjadi, dimana hal tersebut adalah gangguan logistik.
5. Panic Buying
Masyarakat Indonesia sering kali panic buying terhadap sesuatu yang langka, tidak hanya minyak goreng saja tapi banyak panic buying yang lain nya yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Apalagi sejak pandemi terjadi, orang -orang Indonesia sangat terbawa arus panic buying. Banyak masyarakat yang tidak mampu mengendalikan kecemasan mereka.
Kita bisa lihat banyak masyarakat yang rela mengantri minyak goreng, walaupun antrian nya sangat panjang, namun mereka rela panas-panasan.
Sedangkan jika kita bisa berpikir bahwa jika kita bisa mengendalikan kecemasan kita tersebut (panic buying) tentunya minyak tidak akan sangat langkah walaupun tidak banyak dan harga nya mahal.
Karena ketika masyarakat tidak panic buying, maka mereka akan membeli secukupnya nya, sehingga stok minyak tidak habis dan semua masih dapat merasakan minyak goreng tersebut.
6. Kecurangan Distributor
Banyak distributor yang ingin mencari keuntungan di tengah kelangkaan minyak goreng saat ini. Banyak Distributor minyak yang melakukan penimbunan sehingga menyebabkan minyak goreng semakin langkah.
Seiring dengan kecurangan tersebut sehingga membuat pemerintah terjun langsung kelapangan secara intesif untuk melakukan sidak pasar secara mendadak, agar distributor yang melakukan kecurangan tidak melakukan hal tersebut lagi.
Hal ini mengantisipasi agar kelangkaan minyak goreng tidak menjadi masif di masyarakat.
7. Penimbunan Dalam Negeri
Sebelumnya ramai diperbincangkan banyak nya perusahaan melakukan penimbunan minyak goreng salah satunya Gudang PT. Ivomas Pratama Tbk.
Penimbunan yang dilakukan cukup banyak sekali yaitu selitar 1.138.361 Kg di gudang penyimpanan perusahaan tersebut.
Dari hal tersebutlah menjadi salah satu faktor penyebab minyak goreng semakin langkah di Indonesia, karena banyak sekali oknum-oknum yang melakukan penimbunan untuk mencari keuntungan yang besar.
8. Kebingungan Retailer
Terkadang retailer merasa kebinggungan menjual barang dagangan mereka jika harga barang tersenut tiba-tiba berubah.
Para retailer masih menggunakan harga modal yang lama, sehingga ia sedikit binggung untuk menentukan harga yang naik secara tiba-tiba.
Walaupun pemerintah telah menetap HET (harga eceran tertinggi).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Tampilan-kumpulan-minyak-goreng.jpg)