Sinopsis KKN Desa Penari, Berikut Link Nonton Gratis di Layarkaca 21 dan IndoXXI

Film KKN Desa Penari yang mulai tayang di bioskop tanggal 30 April ini, menjadi salah satu tonton masyarakat yang wajib ditonton di bioskop saat ini.

Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Canva
Sinopsis KKN Desa Penari, Berikut Link Nonton Gratis di Layarkaca 21 dan IndoXXI 

TRIBUNBENGKULU.COM -  Film KKN Desa Penari yang mulai tayang di bioskop tanggal 30 April ini, menjadi salah satu tonton masyarakat yang wajib ditonton di bioskop saat ini.

Apalagi,  KKN Di Desa Penari diadaptasi dari salah satu cerita horror yang telah viral di tahun 2019 melalui Twitter, menurut sang penulis sampai saat ini tidak tau siapa orangnya itu, cerita ini diambil dari sebuah kisah nyata sekelompok mahasiswa yang tengah melakukan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Penari. Tak berjalan mulus, serentetan pengalaman horror pun menghantui mereka hingga program KKN tersebut berakhir tragis.

Sinopsis film KKN Desa Penari

Awal mulanya,  Ayu dan Nur ditemani oleh kakak lelaki Ayu datang ke sebuah desa terpencil, untuk meminta bantuan agar Ayu bersama teman-temannya nanti bisa KKN di desa itu. Rencanya, Ayu, Nur dan empat teman kampusnya akan melaksanakan KKN di desa tersebut.

Ayu dan Nur sampai di desa itu bertemu dengan Pak Prabu, kepala desa di desa terpencil itu.

Awalnya, Pak Prabu tidak menyetujui kegiatan KKN tersebut. Beberapa kali Pak Prabu mencoba menolak namun akhirnya Pak Prabu setuju, sebab, belum ada mahasiswa KKN di desanya itu.

Karena diyakinkan oleh Ayu dan Nur, bahwa mereka akan jaga sikap, dan menjalakan program kerja dengan baik, Pak Prabu akhirnya menyetujui mereka KKN disana.

Keesokan harinya, Ayu, Nur, Widya, Bima, Anton dan Wahyu pun sampai di desa terpencil itu.

Saat tiba di desa melalui jalan yang cukup jauh, lokasi masih hutan belantara itu Nur merasa ada hal yang aneh.

Begitu pula dengan Widya, saat perjalanan menuju desa tersebut, Widya mendengar ada suara gamelan terus diperdengarkan sampai ke desa.

Widya pun menyampaikan hal tersebut kepada Pak Prabu, namun Pak Prabu menepisnya. Kemudian Pak Prabu mengajak keenam mahasiswa itu berkeliling desa.

Sesampainya di makam warga, Nur hampir terjatuh pingsan, Bima pun mengantar Nur kembali ke peristirahatan mereka. Sementara, Ayu, Widya, Anton dan Wahyu masih melanjutkan keliling desa dengan Pak Prabu.

Saat tengah melewati perkebunan jagung, Widya melihat sebuah gerbang dan menanyakannya kepada Pak Prabu.

Pak Prabu menjelaskan, gerbang itu disebut Tapak Tilas. Pak Prabu langsung memberikan peringatan jangan sampai ada dari mereka yang kesana, sebab, itu bukan wilayah desa lagi.

Tapak Tilas adalah perbatasan antara desa dengan hutan dan Pak Prabu juga menjelaskan, jika mereka tidak boleh melewati batas tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved