Jungkir Balik Harga TBS
Harga TBS Sawit di Bengkulu pada Tingkat Petani Hari Ini Hanya Rp 1.000 Per Kilogram
Hal itu diungkapkan salah satu petani sawit M Usman (66), warga Bengkulu yang memiliki kebun di seputaran jalan Air Sebakul, Kota Bengkulu.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Bengkulubdari petani hari ini, Minggu (5/6/2022) hanya Rp 1.000 per kilogram.
Hal itu diungkapkan salah satu petani sawit M Usman (66), warga Bengkulu yang memiliki kebun di seputaran jalan Air Sebakul, Kota Bengkulu.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemuda Gelar Aksi Teatrikal Hingga Tolak Perambahan Hutan
"Baru saja menimbang TBS sawit siang ini, untuk dijual ke toke. Saya ambil duitnya, harganya Rp 1,000 pas," kata Usman saat ditemui TribunBengkulu.com di kebunnya.
Usman sendiri mengeluhkan murahnya harga TBS sawit di tingkat petani.
Baca juga: Cerita Pasutri di Bengkulu, Pilih Tunda Keberangkatan Haji Untuk Temani dan Brangkat Bareng Sang Ibu
Menurut dia, harga jual dan biaya perawatan kebun sawit sangat tidak berimbang.
"Harga pupuk itu luar biasa mahalnya sekarang," ujarnya.
Sementara, dari pantauan TribunBengkulu.com harga TBS sawit di Bengkulu masih belum mampu menyentuh Rp 2 ribu per kilogram.
Bahkan, salah satu pabrik di Bengkulu Tengah, PT Palma Mas Sejati (PMS) menutup operasinya hari ini.
Baca juga: Kronologi Ibu Muda Amelina di Rejang Lebong Dibunuh Suami, Diduga Cemburu hingga Masalah Ekonomi
Di dua pabrik lain, seperti di PT Agra sawitindo, harga TBS sawit hanyA Rp 1.590 per kilogram.
Kemudian, di PT Citra Sawit Lestari (CSL), harga TBS sawit tidak jauh berbeda, yakni Rp 1.540, per kilogram.
Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Rejang Lebong Belum Diketahui, Leher Korban Dijerat Pakai Kabel Listrik
Sementara itu, pemilik delivery order (DO) di Kabupaten Bengkulu Tengah, Takril menjelaskan, harga TBS kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah masih rendah diakibatkan menumpuknya crude palm oil (CPO) di pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada.
"CPO tidak terjual, bagaimana harga TBS mau meningkat, kalaupun terjual palingan hanya sedikit, sedangkan antrean truk pengangkut TBS masih mengular," ungkapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Pengepul-Sawit-di-Benteng.jpg)